Enjoy kuy.
Jisoo bangun dari tidurnya dan mendapati Jennie masih tidur sambil memeluknya. Iya, semalam mereka tidur bersama karena Jennie yang memaksa. Jennie bilang sungkan karena Jisoo terus-terusan tidur di sofa, padahal kan ini apartemennya.
Mata kucing itu terbuka perlahan.
"Good morning." Sapa Jisoo.
Jennie hanya tersenyum sambil mengangguk. Bukannya bangun ia malah mengeratkan kembali pelukannya dan tidur lagi.
Cup
Cup
Cup
Jisoo mencium kening Jennie yang berada di depan mulutnya itu.
"Bangun, Jen."
"Tidak mau, aku masih ingin memelukmu." Jawab Jennie dengan matanya yang masih terpejam.
Jisoo tersenyum dan membalas pelukan Jennie.
Ponsel Jisoo berdering. Segera ia mengambil ponselnya di atas nakas.
Wendy is calling...
Segera Jisoo menggeser tombol hijau di ponselnya.
"Yeobseo?"
"Halo ji, bisakah nanti kita bertemu di tempat biasa."
"Em? Ada apa?"
"Kita mendapat pekerjaan."
"Oh baiklah, sampai nanti."
Jisoo menaruh lagi ponselnya dan kembali menatap Jennie yang sudah bangun.
"Eh, sudah bangun?"
Lagi-lagi Jennie hanya mengangguk kemudian mencium bibir Jisoo.
"Morning kiss."
"Eh!" Ucap Jisoo sambil memegang bibirnya.
"Haha, kenapa dengan ekspresimu itu."
"Aku terkejut sayang, kau tiba-tiba menciumku."
Jantung jennie sudah tidak normal lagi karena panggilan sayang itu.
"Kenapa sekarang ekspresimu yang seperti itu?" Ejek Jisoo.
"Kau memanggilku sayang." Gumam Jennie yang masih terdengar oleh Jisoo.
"Hahaha kenapa? Tidak suka?"
"Yang bilang tidak suka siapa?" Ucap Jennie sambil mengelus pipi Jisoo.
Jisoo tidak menjawab. Ia sangat suka ketika Jennie mengelus pipinya. Bahkan matanya sekarang terpejam menikmati tangan Jennie yang halus itu.
"Jisoo?"
"Hm?" Jawab Jisoo dengan matanya yang masih tertutup.
Cup
Jennie mencium bibir hati itu. Jisoo yang kaget segera membuka matanya dan mendapati Jennie yang menutup matanya. Tapi dengan segera Jisoo menutup matanya lagi dan membalas ciuman Jennie itu.
Cup cup cup cup cup!
Bunyi itu mendominasi kamar mereka. Bahkan sekarang Jisoo sudah berada di atas Jennie dengan tangan kiri sebagai tumpuan. Jennie pun mengalungkan tangannya ke leher Jisoo dan menekan tengkuk Jisoo supaya ciuman mereka lebih dalam.
