Coretan Tinta Persahabatan

13 2 0
                                    

April 2020

(Prok prok prok) riuh tepuk tangan menggema seisi ruangan, bersamaan Bima mengucapkan salam penutupnya.

"Mantap sekali ya visi yang di bawa Mas Bima di dalam buku ke tiganya, oke saya minta tepuk tangannya sekali lagi dong, whooo," sahut moderator dengan penuh semangat.

Ini adalah tour buku ke tiganya Bima. Tak pernah terbayang olehnya akan bisa berjalan sampai sejauh ini. Sekarang dia berada di dalam aula yang lumayan bersar, berisikan sekitar 200an manusia yang sedang mendengarkannya berbicara. Ini adalah kota terakhir dalam perjalanan tour bukunya. Untuk besok Bima merencakan akan rehat sebentar dari dunia penulisan. Sekedar menjernihkan pikiran dan mulai merekatkan kembali tali pertemenan yang mulai longgar karena kesibukannya.

"Oke, kita masuk ke sesi selanjutnya, untuk yang ingin bertanya silahkan acungkan tangan,"perintah sang moderator.

"Iya, kamu, yang baju biru!"

"Iya terimakasih mas, perkenalkan nama saya Alda. Saya mau bertanya di buku Mas Bima yang ke tiga ini apa diangkat dari kisah nyata atau murni kisah fiksi aja mas? Terimakasih" tanya sang perempuan baju biru.

"Jadi gimana Mas Bima apakah buku ini diangkat dari kisah nyata?" tanya kembali sang moderator

"Iya terimakasih, saya izin jawab ya. Sebagian buku ini saya ambil dari kisah nyata, sebagiannya enggak. Mungkin sekitar 40% lah kejadian-kejdian dibuku ini adalah kisah nyata,"

"Gimana puas?" tanya sang moderator kepada perempuan berbaju biru. Kemudian dijawabnya dengan anggukan pertanda puas dengan jawabannya Bima.

"Oke, pertanyaan selanjutnya. Iya, mas yang di depan," tunjuk Pria berbadan besar yang berada di depan.

"Saya mau nanya Mas Bima, kalau saya perhatikan dari buku Mas Bima yang pertama sampai yang ini, tema besarnya tentang keluarga, sahabat dan perjalanan kehidupan. Nah selain peran dari orang tua, ada enggak sih sosok seseorang yang menjadi pendorong Mas atau alasan kenapa Mas Bima bisa berkarya di dunia tulis-menulis, kalau ada boleh di ceritain dong Mas kenapa? hehe, terimakasih,"

"Bagus juga nih pertanyaannya, gimana Mas Bima?" timpah sang moderator.

Sejenak ia terdiam dan berfikir, apa yang menyebabkan ia bisa berjalan sampai sekarang. Ia mulai membuka file-file lama ingatannya terdahulu. Moderator yang melihat Bima melamun kembali mananyakan kembali, "gimana Mas Bima? Ada?"

Bima lantas tersenyum lalu ia menjawab, "Ada, dia adalah sahabat pertama saya. Dia adalah salah satu orang yang membuat saya kuat dan bisa bertahan sampai ke titik ini. dan saya punya satu janji dengan dia, janji yang enggak akan pernah saya langgar dan akan selalu saya pegang sampai kapanpun. Janji itu yang membuat saya bisa bertahan"

Kemudian sesi tanya jawab kembali berlangsung. Banyak hal yang ditanyakan oleh para penonton. Mulai dari membahas isi buku, pertanyaan tentang kehidupan pribadi, sampai karya apa yang selanjutnya akan dibuat. Waktu terus berjalan dan pertanyan masih berdatangan. Sementara itu, semua pikiran Bima masih terpaku pada pertanyaan kedua itu. ia kembali mengingat sosok sahabatnya.

Masa SMP adalah masa yang berat baginya. Banyak hal terjadi, mungkin semua hal buruk berkumpul pada masa itu. Tapi pada masa itu ada juga sebuah hal baik yang terjadi. Walau hal sederhana, tapi hadir sebuah ketulusan yang membuatnya bertahan mengalahkan segala keburukan itu. Kenangan itu sekarang sudah menjadi teman Bima dalam berkarnya hingga saat ini.

11 tahun lalu ...,

Hari ini akan menjadi waktu yang mendebarkan bagi semua siswa. Pasalnya sekarang adalah hari pengumuhan hasil ujian nasional. Hari penentuan tentang nasib para siswa untuk tiga tahun kedepan, ini adalah hari penghakiman. Apakah para siswa bisa memasuki sekolah favorit atau terpaksa masuk ke sekolah biasa, semua akan tahu pada hari ini. Namun bagi Bima tidak seperti itu. Hari ini tidak ada yang begitu istimewa. Mungkin karena didikan orang tuanya yang tidak mempermasalahkan nilai, dan membebaskan dia untuk memilih sekolahnya sendiri. Sekolah yang ia incar juga tidak terlalu mempermasalahkan hasil UN, karena masuknya menggunakan tes.

Kotak SuratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang