009 - Lapangan

432 35 0
                                    

"Namjoon! Aku pulang!" Teriak Ibu Namjoon dari gerbang depan. Namjoon langsung berlari ke depan. "Lho, bukannya Mama ada pekerjaan?" Tanya Namjoon.

Yoongi juga ikut berlari kedepan dan memeluk Ibunya. "Kok pulang cepat?" Yoongi terlihat begitu mungil didepan Ibunya yang lebih tinggi dari Namjoon itu.

"Mama tidak tenang meninggalkan kalian disini." Ibu mereka melepas pelukannya lalu melihat sekitar. Dilihatnya pula namja berbahu lebar dengan rambut berwarna hitam itu. Dia tersenyum manis.

Yoongi tersenyum kecil, setidaknya teman yang satu ini menunjukkan hormatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoongi tersenyum kecil, setidaknya teman yang satu ini menunjukkan hormatnya. "Aigoo Joon-ssi, Yoongichi, kau menemukan bayi ini dimana??" Ibu Min bertanya.

Ibu Min menghampirinya dan mencubit pipi tembemnya itu. "Kau lucu sekali, adik kelas ya?" Seokjin terkekeh pelan dan menurunkan lengan Ibu Min.

"Maaf Bibi Min, saya lebih tua dari Yoongi." Ibu Min membulatkan mata, dia melihat ke wajah Seokjin dengan penuh ketidak percayaan. "Kau tidak bohong?"

Seokjin menggeleng, beberapa saat kemudian mereka semua kumpul di ruang tamu. "Kata Namjoon dan Yoongi, diantara kalian ada yang ketua basket tapi pintar masak, yang mana?" Tanya Ibu Min penasaran.

"Aih ma~" Namjoon malu, dia itu anak mama. Apa-apa pasti dia laporkan ke Ibunya. "A-aku..?" Seokjin menjawab, yang lain hanya melihatinya.

Well.. memang cuman dia sih ketua anak basket di sekolah. Jadi bisa dipastikan kalau orang dimaksud adalah Seokjin. "Mau membantuku masak makan malam?"

"Ah maaf Bi, tapi nanti malam aku sudah harus pulang."

"Oo.. sayang sekali.. padahal aku ingin menunggu suamiku. Gimana kalau buat siang ini saja?"

"Baik Bi, mau sekarang?"

"Ayo!"

Ibu Min langsung menggeret Seokjin ke dapur dengan Yoongi mengekor. Namjoon melirik ke arah dapur. "Yah hyung, sepertinya posisimu akan tergantikan oleh Seokjin hyung." Goda Jimin.

"Yak! Enak saja!" Namjoon cemberut. Mereka akhirnya menunggu di ruang tamu sambil menonton film drakor bersama. "Hyung.. seberapa greget lo." Jungkook tiba-tiba nanya saat merasa bosan.

"Ehm.. kemarin aku beli lumpia basah." Balas Hoseok, dialah pelawak grup. "Trus?" Ada sedikit keheningan setelah pertanyaan itu. Hoseok melihat ke tiap mata temannya.

"Aku keringin di mesin cuci."

.
.
.
.
.

Tertawa mereka langsung menggelegar di ruang tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tertawa mereka langsung menggelegar di ruang tamu. Bahkan yang ada di dapur pun ikut tertawa. Hoseok dan Jungkook tertawa puas. Sudah lama rumah besar keluarga Min bisa seramai ini.

"Anak-anak! Mau makan nanti atau sekarang?"

"Nanti saja ma! Kita baru makan!"

"Kalau begitu mama tunggu dikamar ya!"

"Iyaa!!"

Mereka malah semakin terbahak-bahak saat sepasang anak dan Ibu itu saling berkomunikasi sambil berteriak agar suaranya tersengar di ujung yang lain.

Ibu Min kembali ke kamarnya untuk merapikan barang-barangnya dibantu oleh bodyguardnya. Namjoon mengambil telefonnya.

Hyouka_Kai is calling

"Halo kai?"

"Ye Sunbae?! Kalian dimana?! Katanya hari ini janjian main basket di lapangan!"

"Hah?! Kan kita janjiannya jam dua!"

"Ini jam berapa?"

"Ini jam sebelas bodoh, kau sudah di lapangan sama Soobin?"

"Iya.. ehehe."

"Aih, ya sudah kita langsung kesana saja. Akan kubawakan makanan untuk kalian kalau ada, tunggu disitu."

"Arraseo!"

Pip

"Teman-teman, kita ke lapangan sekarang. Anak ayam sudah ada di sana." Namjoon berkata sembari bangkit dari duduknya. Dia lalu pergi ke kamar Ibunya untuk ijin.

- - -
Akhirnya saat mereka sampai di lapangan, mereka bertemu dengan Soobin dan Hyuka. "Yak Kai, gara-gara kau kita jadi merepotkan mereka." Soobin memarahi Kai, memang dia lebih tua darinya, tapi tetap saja Kai terlihat lebih dewasa.

Namjoon, Hoseok, Jungkook, Yoongi, dan Soobin sudah terduduk di salah satu bangku disana dan menaruh makan siang mereka disana. Melihat temannya bermain basket sambil menunggu jam makan siang.

"Hyung pass!" Taehyung berseru kepada kakak sepupunya, Kai, si tiang listrik itu langsung menghalangi jalannya sehingga Taehyung tertutupi.

Jimin sudah menunggu di dekat ring basket disitu. Seokjin tidak bisa memberikannya kepada Taehyung, tapi si adik tetap bersikeras ingin mengambilnya.

"Tangkap!" Seokjin berteriak ke arah Taehyung. Dan sesuai dengan apa yang diperkirakan olehnya, Kai menangkapnya dan berlari ke arah ring lawan.

"Yak Tae!" Taehyung hanya menunjukkan cengirannya. Seokjin langsung berlari ke arah Kai dan merebut bolanya dari tangannya. Saat dia mendapatkannya, dia melewati Jimin dengan mudah dan melompat, lagi-lagi dia mengeshoot dengan cara kesukaannya, dunk.

Seokjin kembali ke meja dan meminum air mineralnya. "Aih hyung, sesekali biarkan aku menang." Jimin merengek, "Iya hyung, kau kan baik.." goda Kai sambil merangkul Seokjin.

Seokjin merotasikan bola matanya jengah. "Ini sudah jam dua belas, ayo makan." Dia memerintah pada anak-anak ayam itu. Yoongi dan Hoseok membagikan makanannya kepada setiap anak.

"Gomawo." Kata Namjoon saat dia mendapatkan jatahnya. Taehyung langsung mengambil duduk di sebelah Jungkook. "Kau tidak perlu sedih, mainmu bagus kok tadi, ya kan hyung?"

Jungkook berkata berusaha menghibur Taehyung. Seokjin mengangguk, "Mainmu sudah bagus, skill mu juga bagus, kurang tinggi aja." Balas Seokjin dingin.

Taehyung memasang muka kesalnya namun dia tidak bisa langsung marah didepan Seokjin. Entah darimana malah dia yang kena tatapan dingin Jin.

Behind The Mask | JIN X BTS  [HIATUS]Where stories live. Discover now