Chapter Four

30 1 0
                                    

Seperti angin dan debu

Kau sulit untuk disentuh dan terbuka

Dengarlah, aku tidak tertarik dengan kekuranganmu

Karena saat aku melihatmu, tak ada sedikit celahpun dihatimu

Seperti sinar matahari dan terangnya bulan

Perlahan tetapi pasti, kau selalu memenuhi setiap harapanku

Dean menatap serius kearah wanita yang telah menyita perhatiannya selama ini. Wanita cantik itu tersenyum namun ia juga terlihat bersedih disaat yang bersamaan. Entah bagaimana dia bisa terlihat seperti itu.

Dean berjalan mendekatinya. Satu langkah, dua langkah dan akhirnya dia dapat berdiri tepat dibelakang Yang Mulia Putri. Buku yang digenggam Jenny saat ini adalah buku ilmu pengetahuan tentang alam. Dean bahkan masih ingat mimik muka Jenny saat wanita itu terkagum oleh segala cerita Dean tentang alam diluar sana. Dan menurutnya itu sangatlah menggemaskan hingga membuatnya ingin terus mendongengkan sang Putri setiap malam.

"Apakah kau ingin keluar bersamaku?" tanya Dean tiba-tiba. Jenny berjenggit terkejut mendengar suara berat itu dibelakang.

Dean menertawakannya. Sedangkan Jenny mulai cemberut lalu menautkan kedua alisnya.

Jika bukan karena status Jenny sebagai seorang putri kerajaan, Dean pasti sudah akan membawanya melarikan diri dari negeri ini. Kemudian membuat sebuah keluarga kecil nan bahagia. Tapi sayang itu hanyalah angannya saja.

Bibir Dean tersenyum lalu ia mengulurkan kedua tangannya kearah Jenny, "Aku tidak akan seperti kedua orang tuamu yang selalu mengurungmu di ruangan ini. Percayalah aku akan membebaskanmu."

Dan semenjak saat itu, Jenny percaya Dean adalah orang yang berbeda.

Dengarlah apa yang akan aku katakan dalam diam

Perhatikan untuk setiap kata yang aku tulis dengan perasaan

Inilah aku, dari dalam lubuk hatiku yang terdalam

Sebuah cinta yang tak pernah padam

Hanya untukmu seorang

"Apakah kau bahagia?" tanya Dean kepada wanita cantik dihadapannya.

"Ini adalah yang terbaik dalam hidupku." Jawab Jenny sambil memeluk Dean kemudian mencium pipi kirinya. Jenny ikut tersenyum bersamanya.

Ia benar-benar tak sanggup menutupi kebahagiannya atas jawaban Jenny. Ia merasa sangat puas. Tak sia-sia ia berlatih bersama Sebastian selama seminggu lebih demi sebuah kata 'ya' keluar dari bibir manis nan merah itu. Jantungannya yang tadi berdetak hebat kini sudah mereda seiring dengan rasa lega yang ia rasakan.

Jenny menerimanya. Tak ada yang lebih baik dari semua ini. Bahkan kebahagian ini melebihi bayangannya. Ia tak menyangka bahwa ia akan bisa sebahagia ini.

"Aku mencintaimu Jenny. Sungguh-sungguh mencintaimu." Kata Dean tulus dari dalam lubuk hatinya. Tangannya terangkat untuk mengelus rambut panjang Jenny.

"Aku juga sangat mencintaimu Dean." Balas Jenny sebelum akhirnya bibir mereka kembali bertemu satu dengan yang lain.

Sedangkan dirumahnya, Sebastian yang tengah membaca buku berhenti untuk melihat cuaca diluar. Tangannya terulur namun tak ada satupun salju yang turun di atas tangannya. Cuaca kali ini sungguh tenang menurutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[FANFIC] THE LOST MEMORIES - Book OneWhere stories live. Discover now