B.D.B 04

5.8K 221 11
                                    

"Lex." Panggil Kai yang ternyata memperhatikan kegelisahan Alexy dalam tidurnya.

Alexy tersadar jika dia masih berada di rumah Kai.

"Sorry ganggu kamu tidur." Alexy meminta maaf, dia mengira sudah mengganggu Kai sedang tidur.

"Mimpi buruk lagi?" Tanya Kai.

Alexy menganggukan kepala sebagai jawaban. Dia benar-benar bingung dengan semua mimpi itu. Awal mimpinya datang ketika Alexy menginjak umur sembilan tahun. Dan terus berlanjut sampai sekarang.

Awal dari mimpi itu datang pertama kali adalah saat Alexy dibawa ke sebuah toko kosong dan ada beberapa orang disana saling mengacungkan pistolnya. Mereka saling melepas peluru panah itu sehingga banyak darah berceceran dan mayat bergelimpangan dimana-mana.

Saat pertama kali mendapat mimpi itu Alexy ketakutan, tentu saja. Usia nya baru menginjak sembilan tahun, tapi mimpi mengerikan itu datang. Tapi tentu saja Alexy tidak mengatakannya kepada kedua orang tuanya. Selain tidak ingin membuat orang tuanya khawatir dan juga tidak ingin terlihat lemah, Alexy juga tidak ingin membuat orang tuanya repot, karena pada saat itu Jean belum lama melahirkan anak kembar, Darren dan Dimitri.

"Mau minum?" Kai menawarkan air kepada Alexy yang masih terengah-engah.

Alexy menggelengkan kepalanya. Matanya menatap Kai dengan lekat. Kai yang diperhatikan seperti itu menjadi gugup.

"Kai." Panggil Alexy, matanya masih mentap Kai.

"A-apa." Jawab Kai gugup.

"Kiss me." Pinta Alexy tiba-tiba. Kai terbatuk dengan permintaan tiba-tiba Alexy.

"Kai." Panggil Alexy lagi.

"Jangan bergurau, Lex. Kamu masih mengigau." Kai hendak pergi. Tapi Alexy kembali menarik tangan Kai.

Bukan tanpa maksud Alexy meminta itu kepada Kai. Karena dia ingin memastikan sesuatu. Pria yang ada di mimpinya begitu nyata, rasa bibir yang terus menempel padanya meskipun itu hanya mimpi.

Alexy menarik tangan Kai dan mendaratkan bibirnya di bibir Kai. Hanya menempel saja awalnya. Tapi Alexy tidak puas dengan itu karena dia tidak bisa merasakan bibir Kai dan memastikan pria yang dimimpi itu apakah Kai atau bukan.

Kai membelalakan matanya saat Alexy memainkan bibirnya dengan lembut. Tapi hanya sebentar, saat naluri prianya memberontak. Kini Kai membalas ciuman Alexy.

"Berbeda." Kata Alexy setelah melepas pangutannya.

"Hah?" Kau bingung dengan yang dikatakan Alexy.

"Ciuman ini berbeda dari yang dimimpi. Bukan kau, tapi siapa orang itu?" Alexy masih menerka-nerka.

"Apa maksudmu." Tanya Kai bingung.

"Tadi aku bermimpi ada pria yang menciumku, tapi aku tidak tahu siapa orang itu. Aku kira dia itu kamu. Ternyata berbeda."

Mendengar apa yang diucapkan Alexy Kai menjadi kecewa. Jadi Alexy menciumnya karena rasa penasaran akan pria yang ada di dalam mimpinya. Kai mencoba bersikap biasa saja.

"Mimpi hanya sebuah mimpi, Lex. Jangan terlalu dipikirkan. Aku mau mandi dulu." Kai pergi dari kamar meninggalkan Alexy yang masih melamun.

"Aku pikir ciuman itu karna kemauan mu, Lex." Ucap Kai dibalik pintu kamarnya. Setelah itu pergi untuk mandi.

****

Alexy dan Kai sedang menonton cricket sesuai jadwal kemarin. Tapi Kai dapat melihat jika Alexy tidak fokus. Kai tahu jika pikiran Alexy sedang kemana-mana.

BILLION DOLLAR BABY 21+Where stories live. Discover now