PF :: Thirteen

1.6K 212 7
                                    

Dengan kemeja dan jas dokter-nya Neta menuruni anak tangga setelah dirinya memeriksa Clevo yang sudah terlelap dikamar anak itu. Di pintu utama terlihat Renjun yang sedang berjalan memasuki rumah. Dahi pria itu mengernyit bingung saat mendapatkan sang istri yang sudah rapih lengkap denga jas dokter dan juga alat-alat kedokteran yang ia simpan di tas.

Renjun mempercepat langkahnya menghampiri Neta yang masih menuruni anak tangga dan sibuk memeriksa isi tasnya hingga tak menyadari keberadaan sang suami. Langkah kaki Renjun berhenti tepat sebelum anak tangga terakhir bersamaan dengan sang istri yang juga sudah mendaratkan kakinya di anak tangga terakhir. Neta berjengit kaget saat ia tak sengaja menubruk seseorang. Ditongakan perlahan kepalanya lalu bernapas lega saat menyadari kalau seseorang yang ia tabrak adalah suaminya sendiri.

"Kamu mau ke Rumah Sakit? Bukannya lagi sakit?" tanya Renjun.

Neta menggeleng pelan dengan senyum hangat. "Udah mendingan kok. Lagipula kasian Raesung malam ini urusin banyak pasien sendirian."

"Kan ada Chaewon, dia bisa minta bantuan Chaewon."

"Gak bisa, Njun. Chaewon shift-nya bareng Jaemin sama Dokter Kevin."

Renjun diam. Neta tersenyum tipis. Melangkah maju lebih dekat pada sang suami kemudian mendaratkan kecupan dibibir Renjun sebelum melangkah keluar.

Langkah Neta tiba-tiba terhenti. Wanita itu memutar balikkan badan menghadap pada Renjun.

"Aku udah buatin makanan, kamu makan aja kalo emang belum makan. Kalau kamu udah makan, kamu taruh aja dikulkas biar besok pagi kamu angetin sayurnya." Neta kembali ingin melangkah namun tiba-tiba berhenti karena mengingat sesuatu yang harus disampaikan.

"Oh ya, kalo besok kamu gak bisa anter Clev gapapa. Siyeon besok jemput dia kok." lanjutnya kemudian kembali melangkah.

"Aku anterin aja ya, By. Udah jam sembilan malem ini, gak baik nyetir sendiri." Renjun berlari kecil menghampiri Neta.

"Gak usah, Njun. Kamu pasti capek kan? Mending istirahat aja. Clev juga gak ada yang jagain, takut nanti kebangun dia."

Renjun menghela napas, mengangguk pasrah dan hanya menatap sang istri yang sudah masuk kedalam mobil hingga mobil putih milik Neta melaju meninggalkan pekarangan rumah mereka. Hari ini Neta sedikit agak berbeda dan seperti... menjauh? Entah Renjun merasakan hal yang mengganjal hatinya.

Sedangkan Neta yang didalam mobil juga menghela napas. Dia merasa bersalah sebenarnya pada Renjun karena sikapnya yang terbilang sedikit acuh dan menjauh. Tapi mau bagaimana lagi, hatinya yang meminta setelah mendengar informasi tadi siang dari Raesung dan Chaewon.

Sesampainya di Rumah Sakit Neta langsung masuk kedalam ruang kerjanya, meletakkan tas yang berisi beberapa alat kedokteran miliknya. Wanita itu memijit pelipisnya, sebenarnya dia masih sedikit merasa pusing tapi dia juga tidak ingin berada didekat Renjun untuk hari ini.

"Heh, lo ngapain masuk?!" Raesung tiba-tiba masuk menghampiri Neta.

"Kan emang tugas gue malam ini." jawab Neta santai.

Raesung mengusap wajahnya kasar. Dia tak habis pikir dengan temannya yang sangat keras kepala itu. Dengan wajah pucat masih saja memaksa untuk bekerja.

"Lo tuh ya! Nih liat nih, laki lo khawatir banget." omel Raesung seraya memperlihatkan pesan yang baru saja dikirim oleh Renjun.

"Keluar deh mending. Kepala gue makin pusing dengar ocehan lo." usir Neta.

Raesung menghela napas, "gue tau alasan lo maksa masuk. Gue paham gimana perasaan lo, tapi seenggaknya lo pikirin kondisi lo."

Neta hanya mengangguk dan beranjak tanpa menghiraukan tatapan Raesung. Wanita itu berniat untuk membuat teh hangat alih-alih menghindari Raesung yang sepertinya akan memberikan siraman rohani lebih banyak.

[3] Prasaja's FamilyOnde histórias criam vida. Descubra agora