PF :: Five

2.3K 220 4
                                    

Neta mendengus kesal saat melihat Renjun yang masih tidur tenang disampingnya. Dengan susah payah ia meraih ponselnya yang ada disamping Renjun kemudian mencari kontak Jaemin untuk menghubungi laki-laki itu.

"Apaan?" tanya Jaemin saat panggilan tersambung.

"Jadwal shift malam hari ini siapa?"

"Dokter Kevin, kenapa?"

"Gapapa, thanks."

tut

Setelah memutuskan panggilan sepihak Neta langsung mencari kontak Dokter Kevin, kebetulan dia punya kontak Dokter itu dari Chaewon yang katanya sedang mengumpulkan nomor-nomor Dokter tampan untuk jodohnya nanti. Agak kesal sih, tapi untuk kali ini Chaewon berguna.

"Halo, selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?"

Sebelum menjawab Neta melirik Renjun yang masih tertidur sebentar.

"Apa ini Dokter Kevin?"

"Ya, saya sendiri. Ada apa? Dan siapa ya?"

"Eum... saya Luneta, Dok."

"Oh Dokter Luneta, ada apa Dok?"

"Minggu ini Dokter mendapat shift malam bukan?"

"Ya, kenapa?"

"Untuk hari ini bisa tidak kalau ditukar dengan saya? Untuk hari ini saja, saya sedang tidak bisa datang pagi, Dok."

"Oh begitu, baiklah kalau begitu. Hari ini saya akan datang menggantikan Dokter."

"Ah iya terimakasih, Dok. Maaf merepotkan."

"Tidak apa-apa Dokter, saya tutup ya. Selamat pagi."

tut

Setelahnya Neta bernapas lega, dirinya bisa istirahat dengan tenang pagi ini. Sungguh, seluruh badannya sakit karena ulah Renjun semalam.

Neta berniat beranjak dari kasur namun badannya ditahan oleh Renjun yang masih setia memeluknya dengan mata terpejam. Padahal pria itu sudah bangun dari tadi.

"Njun apaan sih, lepas ah aku mau mandi."

Renjun membuka matanya tanpa menyingkirkan tangannya.

"Tadi nelpon siapa?" tanya Renjun.

"Dokter Kevin,"

"Ada urusan apa?"

"Tukeran shift, pagi ini aku mau pake waktu ku buat istirahat."

Renjun bangun dan langsung menindih Neta, menatap mata sang istri lekat lalu mencium bibir Neta sekilas.

"Yang,"

"Apa sih? Awas ah aku mau mandi!"

Bukannya menyingkir Renjun malah tersenyum miring menatap Neta yang membuat wanita itu was-was.

"How about morning sex?"

Setelah itu Renjun melumat bibir Neta dengan cepat membuat sang empu terkejut dan mau tidak mau mengikuti permainan gila sang suami.

Waktu istirahat Neta dinyatakan gagal saat Renjun menyibakkan selimut yang menutupi tubuh full naked mereka dan langsung menuruni ciumannya ke leher.

[3] Prasaja's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang