PF :: Ten

1.7K 205 10
                                    

"Aku berangkat, sayang!"

Renjun mengecup kening dan bibir Neta secara bergantian lalu mengecup pipi gembul Clevo yang sedang memakan sarapannya. Selama tiga hari ini, sejak hari pernikahan Lucas, Renjun kembali sibuk dengan dengan urusan kantornya yang kebetulan sedang melambung tinggi semenjak kerja sama dengan perusahan Taeyong, bahkan pria itu hampir setiap hari tidak ikut sarapan dan mengantar Clevo ke sekolah seperti biasanya, jadi mau tidak mau Neta yang harus mengantarnya sebelum dia pergi ke Rumah Sakit.

"Gak sarapan, Jun?" tanya Neta yang mengantar Renjun sampai depan mobil sambil memberi tas kerja suaminya.

"Gak sempet sayang, nanti aku sarapan di kantor deh." jawab Renjun.

"Bawa bekel aja nih," Neta menyodorkan kotak bekal yang sudah ia siapkan.

Renjun menerima kotak bekal tersebut dengan senyum manisnya, mengecup kembali kening Neta dengan sayang kemudian masuk ke dalam mobil.

Setelah mobil Renjun melaju, Neta menghela napas pelan, memutar haluan kembali ke dalam rumah, lebih tepatnya menghampiri Clevo yang masih meminum susunya dimeja makan. Wanita itu mengambil tas Clevo dan tas kecil miliknya, tak lupa juga dengan beberapa alat ke dokterannya yang memang sengaja ia bawa pulang.

"Sayang, udah selesai sarpannya?" tanya Neta lembut.

"Udah, Mah. Ayo berangkat." Clevo turun dari kursi makan lalu menarik sang ibu keluar rumah.

"Tapi ini masih pagi banget loh, Clev, pasti temen-temen kamu juga belum ada yang disekolah."

"Gapapa, mamah. Clevo gak takut kok."

Neta terkekeh, membuka pintu mobil untuk anaknya kemudian setelah itu ia meletakkan tas miliknya dan milik Clevo dijok belakang mobil lalu beralih berlari kecil ke pintu pengemudi.

"Kamu mamah anter ke rumah tante Siyeon aja ya? Biar nanti kamu berangkat bareng Jina, gapapakan? Mamah ada praktek hari ini." jawab Neta seraya menyalakan mesin mobilnya.

Clevo mengangguk setuju. Kemudian mobil melaju dengan kecepatan standar menuju ke rumah Jeno dan Siyeon yang kebetulan jaraknya cukup dekat dengan Rumah Sakit tempat ia bekerja. Mata Neta sesekali melirik sang anak yang sedang menatap keluar jendela.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mobil Neta berhenti tepat didepan gerbang rumah Siyeon, Clevo langsung turun dari mobil dan berlari masuk saat mendengar suara rengekan temannya, sedangkan Neta harus mengambil tas putranya itu dan mengunci mobilnya.

"Loh Neta? Kenapa?" tanya Jeno saat ingin berangkat kerja.

"Siyeon ada gak, Jen? Mau nitip Clevo, soalnya gue gak bisa nganter dia karena ada praktek."

"Oh, ada di dalam. Emang Renjun kemana? Biasanya dia yang nganter Clevo."

"Lagi sibuk dikantornya, banyak tawaran kerjasama. Ya lo tau lah keadaan kantor dia sekarang, lagi melambung tinggi."

Jeno mengernyit bingung, namun sedetik kemudian wajahnya berubah datar sambil menganggukan kepalanya.

"Masuk aja, Siyeon ada didalem kok. Kalo gitu gue cabut dulu," ujar Jeno lalu masuk ke dalam mobilnya.

Neta langsung melangkah masuk ke dalam rumah saat mobil Jeno melaju meninggalkan pengarangan rumahnya. Mata bulatnya langsung menangkap Clevo dan Jina yang sedang duduk disofa sambil mengobrol, dan terlihat Siyeon yang ada didapur sedang menyiapkan bekal untuk putrinya.

"Yeon, titip Clevo ya. Pagi ini gue ada praktek." ucap Neta.

Siyeon mengangguk, menutup kotak bekal putrinya lalu memasukkannya ke dalam tas bergambar barbie milik Jina.

[3] Prasaja's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang