16. Bertengkar Lagi?

8.5K 561 3
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

'Siapkan mental dan hati kalian saat membaca part ini.'

-Untukmu Imamku-


***

Bukannya menjawab, Alvin malah menyeret langkah Maira dan membawanya ke kamar.

"Alvin lepasin nggak?!!!"

"Nggak mau, kamu harus dihukum!"

Langkah Alvin semakin dipercepat sebelum Maira mengamuk dan berusaha kabur dari genggaman tangannya.

Alvin mengunci pintu setelah berhasil membawa Maira masuk ke dalam kamarnya, lalu Alvin menaruh kunci tersebut di atas lemari yang jauh dari jangkauan Maira. Karena Alvin yakin Maira tidak akan sampai untuk mengambil kuncinya, tinggi tubuh Maira hanya 160cm, sedangkan lemari paling atas milik Alvin sekitar 200cm.

"Kamu mau ngapain?! Berani sama saya?!"

"Oh jadi kamu nantang saya nih? Are you sure?" Alvin menaik-turunkan alisnya dan tersenyum menyeringai yang menurut Maira itu adalah senyum paling menyebalkan sejagat raya.

Sebenarnya Maira panik, jantungnya sudah melompat-lompat tidak karuan tapi Maira berusaha bersikap biasa saja, "Buka nggak pintunya?!"

"Kalau saya nggak mau gimana?"

"Bodo! Saya dobrak!"

"Silahkan, kalau kamu kuat."

Maira berjalan ke arah pintu untuk mencoba mendobraknya tapi tertahan karena tiba-tiba Alvin menarik tangannya yang akhirnya Maira berada di pelukan Alvin.

Greppppp!

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

"Dasar otak mesum!" Maira mendorong tubuh Alvin sampai pria itu terjatuh di lantai.

GUBRAK!!

"Aduhhhhhhhh!"

"Rasain! Mangkanya jangan main-main sama saya!" Maira tertawa terpingkal-pingkal sambil menjulurkan lidahnya ke arah Alvin.

Alvin bangun dan berjalan mendekati Maira yang sedang menertawakan dirinya, tanpa disadari Maira, Alvin semakin dekat dan semakin dekat yang membuat Maira memundurkan langkahnya.

"K....kamu mau n...ngapain?" ucap Maira terbata-bata.

Jantungnya semakin berdebar ketika Alvin mengunci Maira dengan kedua tangannya. Tubuh Maira tidak bisa bergerak karena sudah benar-benar menempel dengan dinding. Alvin semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Maira. Dannnnn..........

Cup!

Alvin mencium pipi Maira!

Maira tidak bisa berkutik selama beberapa detik sampai Alvin melepaskan ciumannya dan beralih mencium pipi kiri Maira.

Untukmu ImamkuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin