Chapter 5

11.4K 1.8K 253
                                    

.

.

.

Satu bulan tiba dengan begitu cepat. Hari ini adalah hari pernikahannya, Pesta dibuat dengan sangat mewah. Hanya orang-orang tertentu yang di undang ke acara itu. Chanyeol dan Baekhyun menerima berkat dari sang pendeta, disesi mencium pasangan chanyeol hanya mendekatkan wajahnya ke kening baekhyun hingga terlihat seolah -olah pria tinggi itu sedang mencium kening Baekhyun namun sebenarnya tidak. Senyum puas dan bahagia tercetak jelas di wajah orang tua mereka.

Saat sesi acara berakhir chanyeol dan baekhyun menyapa sejenak para tamu undangan yang merupakan rekan bisnis ayah mereka kemudian meminta izin pada keluarga mereka untuk segera pulang ke rumah lebih dulu. Mr.Park dan Mr.Byun tersenyum mengangguk,menepuk-nepuk bahu mereka, kemudian memberikan pesan-pesan untuk membina rumah tangga yang baik. Keduanya hanya mengangguk-angguk dengan senyum palsu.

"Chanyeol-ah eomma sudah tak sabar untuk gendong cucu" Ucap nyonya park sambil senyum-senyum. Baekhyun seketika tersedak air liurnya sendiri, tolonglah. Kode dari wanita itu terlalu jelas untuk dipahami. Mendengar baekhyun yang bereaksi nyonya park segera mendekat ke arahnya dengan senyuman aneh.

"Baekhyunniee... Eomma sudah belikan perlengkapan bayi lho, sayang sekali kalau tak cepat-cepat dipakai nanti bisa rusak" Mata dibalik kacamata baekhyun melebar. Ia tak tau harus bereaksi seperti apa untuk menanggapi nyonya park, Ibu tiri baekhyun hanya tertawa melihat reaksi lucu baekhyun saat digoda oleh nyonya park.

"Baekhyun-ah dengar-dengarlah pada chanyeol. Jangan terlalu tertutup padanya. Bagaimanapun sekarang dia adalah suami sah mu" Baekhyun mengangguk mendengar ucapan ibu tirinya.

Setelah selesai mendengar nasihat dan saran dari orang tua mereka. Keduanya segera pulang ke rumah baru mereka. Menurut yang diberitahukan pada baekhyun, katanya rumah ini dibeli chanyeol dengan uang hasil kerjanya sebagai calon CEO muda. Bahkan ini hanya pengeluaran yang tak berarti dimata Chanyeol. Dia bisa membeli apapun dengan uang hasil kerjanya pribadi. Rumah ini cukup mewah dengan tiga kamar, mereka setuju untuk tidur dikamar yang berbeda. Dan kamar yang ketiga adalah kamar biasa tempat pembantu, yang akan datang besok.

"Kau ingat aturannya byun?" Baekhyun mengangguk paham. Chanyeol berdiri didepan lelaki kecil itu, memasukan kedua tangannya di kantung celananya dengan arogan.

"Bagus, aku punya aturan tambahan"

"Apa itu? Katakan dengan cepat, aku ingin istirahat" Chanyeol mendengus pelan, ini terlihat seperti baekhyun tak memperdulikan apapun, padahal dia khawatir jika lelaki kecil itu jatuh cinta padanya. Sepertinya kekhawatirannya kurang berdasar.

"Dilarang masuk ke kamarku, begitupun denganku, aku takan menginjakan kaki dikamarmu" Baekhyun mengangguk lagi, chanyeol menatapnya datar.

"Baiklah, ada lagi?"

"Itu semua sudah cukup, pastikan kau mengingatnya" Baekhyun mengangguk pasti, kemudian pamit untuk pergi ke kamarnya, chanyeol menatap belakang tubuh kecil itu hingga hilang dibalik pintu dengan tatapan aneh.

Semuanya berjalan normal seperti biasa, mereka menjalankan aktivitas masing-masing tanpa harus saling mengurusi urusan satu sama lain. Chanyeol dengan aktivitasnya, dan baekhyun dengan aktivitasnya sendiri.

Hari ini sepulang kuliah baekhyun memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak. Sejak datang ke korea dia tak pernah berjalan-jalan untuk sekedar menikmati suasa. Tiba-tiba ia merindukan tempat tinggalnya yang dterletak di pinggiran London, disana suasanya masih segar karena hutannya yang masih terjaga. Setelah bertanya pada Jongin mengenai daerah di pinggiran Seoul yang masih asri akhirnya ia memutuskan untuk naik kendaraan ke sana. Ia berhenti disebuah daerah yang jarang terdapat perumahan dan mulai berjalan kaki.

Genius Fire (Chanbaek)Where stories live. Discover now