Prolog

55.8K 1.6K 12
                                    

"Hey, tunggu! Ini makananmu terjatuh."

Seorang gadis gemuk berusia dua belas tahun menghentikan langkahnya, dengan gugup gadis itu memutar tubuhnya kebelakang dan seketika pipinya merona mendapati siapa pria yang telah menegurnya itu.

"Ii-Itu bukan punyaku," ucap gadis itu dengan wajah menunduk malu saat melihat pria itu mengulurkan bungkusan cemilan ke arahnya.

"Tapi tadi aku melihat kau mengambilnya di dapur," balas pria itu sembari menahan senyum.

Gadis itu meringis malu saat mendengar penuturan pria itu, namun detik berikutnya wajahnya langsung berubah menjadi jutek. Tak ingin membuang waktu, ia menyambar camilan dari tangan si pria. Sialnya seperti disengaja, pria itu malah mengangkat tangannya tinggi-tinggi hingga si gadis tidak bisa menjangkaunya.

"Apaan sih, Ad? Cepat kembalikan, itu punyaku!" Si gadis menarik-narik baju pria itu dengan satu tangannya, sementara tangannya yang lain ia pakai untuk memegangi snack-snack miliknya yang lain.

"Panggil aku Kakak dulu, maka aku akan mengembalikan makananmu."

"Tidak, aku tidak mau. Kau bukan Kakakku, Adrian." Si gadis memberengut kesal.

"Kau ini ... apa susahnya sih memanggilku Kakak. Lagipula usiamu kan jauh dibawahku." Adrian meneloyor kepala gadis itu.

Tapi pada akhirnya, Adrian menyerahkan snack itu kepada sigadis.

"Never." Gadis itu memeletkan lidahnya setelah ia berhasil lari menjauh dari jangkauan Adrian.

"Hey jangan kebanyakan makan kacang, nanti jerawatmu tidak sembuh-sembuh. Aku serius, Adara...."

Adara tentu saja mendengar ucapan Adrian yang ditujukan kepadanya. Dengan segera gadis itu langsung menutup pintu kamarnya. Merasa kesal karena lagi-lagi dirinya harus diingatkan untuk hal yang paling tidak ia sukai. Adara tahu dan cukup sadar diri, penampilannya jauh dari kata sempurna. Dirinya begitu jelek, dengan tubuh gendut serta wajah yang dipenuhi oleh jerawat. Tapi mendapati bahwa yang mengatakan tadi adalah Adrian. Anak dari sahabat ayahnya yang terpaut lima tahun diatasnya. Sekaligus adalah pria yang ia kagumi diam-diam, tentu saja hal itu membuat rasa percaya dirinya anjlok ke dasar.

Prolog nya segini dulu ya dears.
InsyaAllah cerita ini akan lebih ringan dari cerita aku yg sebelumnya.

Ex Brother in Law (Tamat)Where stories live. Discover now