Chapter 6: Everything's gonna be alright (TW)

1K 145 1
                                    

A/N : ⚠️warning⚠️
Sebelum dibaca mohon diperhatikan, akan ada adegan yang kurang wajar (buka NC 18+ ya gengs), tapi terkait dengan pemukulan dsb. Cerita ini tidak nyata, semua karangan belaka.

Anyway happy reading. Sebelum baca yuk vote, gratis lho teman².
_____________________________________________

Sudah seminggu ini, Tzuyu dan teman-temannya tidak berkomunikasi dengan satu sama lain. Bukannya mereka tidak mau, namun setelah mencoba beberapa kali mendekati Tzuyu, ia sepertinya sedang tidak ingin diganggu. Walaupun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka tetap memberika waktu kepada Tzuyu untuk sendirian, setidaknya untuk sementara.

Dahyun pun mengerti bahwa Tzuyu sebenarnya merindukan mereka juga, sama seperti mereka merindukan kehadiran Tzuyu. Ia pun teringat akan percakapannya tadi siang bersama Tzuyu, ketika ia tak sengaja bertemu dengannya di toilet sekolah.

Flashback on

"Kalian duluan aja. Nanti aku nyusul." Ujar Dahyun. Yang lainny pun meninggalkan Dahyun dan pergi ke kantin.

Dahyun memasuki toilet yang terlihat sedang sepi. Tak disangka, ia bertemu dengan Tzuyu disana.

"Hai"

Tak diduga oleh Chaeyoung bahwa Tzuyu akan menyapanya. Ia pikir Tzuyu akan menghiraukannya begitu saja.

"H-hai."

"Gimana kabar kamu dan lainnya?" Tanya Tzuyu.

Meskipun mereka semua sekelas, namun Tzuyu tidak tahu bagaimana keadaan teman-temannya yang lain. Ia benar-benar menjauhi mereka sebisanya.

"Kita baik kok. Kamu sendiri gimana?" Tany Dahyun.

"Aku juga baik. Sana baik-baik saja kan? Apa Nam Suk masih sering menganggunya?"

Salah satu ketakutan terbesar Tzuyu adalah, ketika Tzuyu harus menjauhi teman-temannya, terutama Sana, ia takut jika sang pem-bully itu akan mengganggu Sana.

"Sana baik-baik saja. Tenang Tzu, tukang bully itu tidak akan menganggunya lagi." Jawab Dahyun

Tzuyu mengangguk, "Maafin Tzuyu, sebenarnya Tzuyu ga mau jauhin kalian, tapi Tzuyu harus ngelakuin ini karena. . ."

Tzuyu tak dapat melanjutkan kalimatnya, ia hanya tertunduk dan tak berani melihat Dahyun. Sekilas Dahyun melihat mata Tzuyu sudah berkaca-kaca. Dia tahu sekali kalau Tzuyu adalah anak yang sangat jarang sekali menangis. Dahyun pun langsung mendekati sahabat karibnya itu, kemudian ia memeluknya.

"Sudahlah Tzuyu, tak apa. Kalau kamu belum sanggup menceritakannya kepara kita, kita akan tetap menunggumu. Dan ingat satu hal, kamu tetap jadi teman kita kok.

"Janji sama Tzuyu kalau kalian bakalan selalu sama Sana ya. Jangan tinggalin dia. Tzuyu gamau dia kesepian."

"Iya tzuyu, aku janji."

Flashback end

Meskipun Dahyun sudah berbicara dengan Tzuyu, setidaknya hanya sedikit. Tetap saja, ia dan teman-temannya merindukan bocah gembul itu.

Di sisi lain, Hari ini, Sana mencoba untuk mendekati Tzuyu. Dilihatnya ia sedang duduk sendirian sambil membaca komik. Sana menghampiri gadis kecil itu dan duduk di bangku kosong sebelahnya.

"Chewy-ah kau sedang apa?" Tanya Sana.

Tak sepatah katapun keluar dari mulut Tzuyu, matanya pun hanya terfokus pada benda yang digenggamnya. Sana mencebik karena telah dihiraukan oleh temannya itu.

𝘗𝘢𝘱𝘦𝘳 𝘏𝘦𝘢𝘳𝘵𝘴 • 𝘚𝘢𝘵𝘻𝘶Where stories live. Discover now