Chapter 16: Of Chamomile Tea and Companies

1.1K 141 23
                                    

"WAIT WHAT?! Kamu ngajak Sally kencan?"

Suara pekikan Nayeon mengundang banyak tatapan mata yang melihat ke arah meja mereka. Suasana kantin FISIP saat itu cukup ramai, terutama saat ini adalah jeda sesi. Banyak mahasiswa yang mengunjungi kantin saat itu untuk mengisi tenaga mereka sebelum melanjutkan kelas di sesi berikutnya. Termasuk Sana dan teman-temannya.

Hari ini Sana bersama dengan Jihyo dan Nayeon, mereka duduk di sebuah meja sambil menikmati makan siang mereka. Jeongyeon, Dahyun, dan Sally tidak berada bersama mereka karena sesi kuliah mereka pada hari ini hanya ada kelas sore.

Sana telah menceritakan tentang ajakannya kepada Sally untuk pergi berkencan (walaupun dia mengklaim kencannya bisa saja friendly date). Sana juga telah menjelaskan situasi Sally yang ingin melamar magang, dan Sana hendak memberikan kemudahan untuk Sally.

"Nayeon ih, gak usah teriak-teriak juga." Tegur Jihyo

"Gimana aku gak teriak, kamu ga denger tadi Sana bilang apa? Dia ngajak Sally kencan, Hyo." Tegas Nayeon.

"Iya-iya aku denger kok." Jawab Jihyo dengan lebih tenang, berbeda dengan Nayeon yang terlihat lebih kaget. "Jujur aku kaget juga sih, i mean kenapa Sally? Kita aja baru kenal sama Sally belum sebulan penuh, San". Kali ini giliran Jihyo yang bertanya.

Sana mengaduk-aduk minuman bobanya. Matanya menatap ke arah meja dan tidak melihat balik tatapan Nayeon dan Jihyo yang sedang memperhatikannya. "Hmmm... I don't know. Aku rasa Sally tu beda aja. Dari awal aku ketemu dia, di parkiran itu kalian inget gak? Aku ngerasa kek dia tu familliar gitu."

"Iya sih, aku juga waktu awal dikenalin sama Dubu dan Jeong, ngerasa kek muka Sally tu gak asing." Tutur Jihyo.

"Ya tapi intinya kenapa kudu Sally, San? Kan masih banyak banget orang di kampus ini buat diajak kencan, bahkan yang sejurusan sama kamu juga. Gimana kalo kalian berdua ga cocok, terus jadi canggung nanti." Papar Nayeon.

"Iya sih aku tahu Sally tu udah mulai jadi teman kita, dan aku ngerti juga kekhawatiran kalian tentang canggung-canggungan itu. Cuma ya, gatau kenapa aku tu penasaran banget sama Sally. Ini baru pertama kali aku ngerasa tertarik sama orang, yang bahkan masih terlihat misterius meskipun udah jadi teman aku." Kata Sana sembari wajahnya berseri seperti di mabuk asmara.

"So you're saying, you have a crush on her?" Tanya Nayeon untuk memperjelas.

"Maybe?  Aku masih belum yakin. Tapi intinya aku kagum sama Sally. Dia cakep, aku juga cakep. So why don't we hit it on?"

"Ya udah sih, mungkin gak ada salahnya juga kamu coba kencan sama Sally. Dari pada kamu terus-terusan haluin Tzuyu, yang kita juga tahu dia udah gada tanda-tanda kehidupan atau kejelasan buat nemuin kita." Tutur Jihyo.

"Iya deh, akhirnya kamu sadar, San. Terima kasih Tuhan sudah membersihkan otak halu temanku ini." Canda Nayeon.

Mereka bertiga pun tertawa. Sebagai teman Sana, Jihyo dan Nayeon pun setidaknya lega bahwa Sana bisa memilih untuk maju melangkah ke depan dari pada menunggu ketidakpastian dari janjinya dengan Tzuyu di masa lalu.

"Ga sepenuhnya juga aku bakalan lupain Tzuyu sih. Semuanya butuh proses gais. Aku sama Sally kencan juga ga harus purely in romantic way". Klarifikasi Sana.

"Eh ngomong-ngomong, Sally sendiri jawab apa pas kamu nanyain itu?" Tanya Nayeon.

"She said yes. Dia mau kencan sama aku."

***

"Okay saya rasa pertemuan hari ini cukup, kita bertemu di pertemuan selanjutnya di minggu depan. Selamat malam."

𝘗𝘢𝘱𝘦𝘳 𝘏𝘦𝘢𝘳𝘵𝘴 • 𝘚𝘢𝘵𝘻𝘶Where stories live. Discover now