Chapter 14: New Life with New People

911 123 11
                                    

(A/N): Sebelum baca, vote dulu yok. And jangan lupa komen gaisss.

Happy Reading!!

Masih tersisa banyak waktu, seperti sebelumnya, Dahyun menjanjikan untuk meminjamkan salah satu pc di ruang game yang ada di rumah. Terlihat Jeongyeon, Dahyun, dan Sally sedang berada di ruangan game di rumah bak istana tersebut. Ruangan dipenuhi dengan ramainya percakapan oleh ke tiga orang tersebut yang sedang memainkan game.

"Itu di depan!! Di rumah depan cok, anjir tembakin dong. Aku knock nih." Seru Dahyun heboh.

"Bentar, cover aku dulu Sally, aku nge-rush ke musuhnya." Sahut Jeongyeon. "Eh anjim, aku knock dong.  Astaga bantu dong Sally."

"Ah elu sok jago Jeong, ngapain juga jadi rusher, udah tahu noob." Kata Dahyun.

"Bentar aku, revive Dahyun dulu." Jawab Sally.

Suara teriakan mereka terdengar hampir di seluruh sisi bagian rumah, namun siapa yang peduli? Mereka tetap melanjutkan sesi percakapan dan berteriak mereka. Sayangnya game berakhir dengan kekalahan, tim Jeongyeon cs dikepung oleh musuh dan akhirnya mereka dibunuh.

"Istirahat bentar yok. Makan dulu ni cemilan, keburu ga anget lagi".

Mereka pun berhenti sejenak dan memakan cemilan yang diberikan oleh Mina tadi.

"Keknya seru kalau hari ini kita ngajak kak Momo juga ke sini, tapi dia lagi ga di London."

"Halah bilang aja kamu kangen sama dia." Ejek Jeongyeon kepada Dahyun. Dahyun hanya tersenyum sedikit.

"Tapi kak Momo udah ada pacar. Kamu hoki banget Jeong, Nayeon mah masih jomblo. Kesempatan kamu deketin dia masih lebih besar daripada kesempatanku sama kak Momo." Curhat Dahyun.

"Ya ga gitu juga kali, kamu tau sendiri kan kenapa."

Entah mereka berdua tidak sadar akan kehadiran Sally, namun di lain sisi Sally mendengarkan percakapan mereka.

"Eh maaf Sally kita berdua jadi sad girl gini."

"Gapapa, aku yang harusnya minta maaf karena ga sengaja dengar." Jawab Sally

"Ih gapapa kali. Kamu kan udah jadi teman kita, dan aku yakin kita bakalan jadi teman dekat juga." Seru Dahyun.

"Bener, jadi gapapa kalau kamu tahu tentang hal ini."

Sally hanya mengangguk dengan canggung karena ia tidak tau harus berbuat apa.

"Ehm.... Mungkin buat kamu ini bakal aneh sih, tapi aku sama Dahyun gay." Ungkap Jeongyeon.

"Apaan sih Jeong? Kamu buat Sally jadi kelihatan ga nyaman, tu lihat mukanya dia."

"Eh bukan gitu, aku kaget sih. Tapi ya apa salahnya dengan orientasi seksual kalian? Love is love. Right?" Jawab Sally.

"Syukurlah kalau kamu ga permasalahin hal ini. Sayangnya Sally, aku sama Dahyun suka orang yang benar-benar gatau kita suka sama mereka. Dahyun udah dari lama suka sama kak Momo, kak Momo itu sepupunya Sana. Tapi sayang dia udah ada pacar." Jelas Jeongyeon. Sally mengangguk sebagai respon ketika mendengarkannya. Dia coba mengingat-ingat wajah sepupu Sana yang dimaksud, dulu memang dia pernah bertemu dengan Momo. Namun pertemuan dengan Momo semasa Sally kecil tidak begitu banyak, jadi tentu saja Sally sudah lupa paras sepupu Sana yang dimaksud itu.

"Nah, kalau si Jeongyeon ini suka sama si Nayeon." Ungkapan Dahyun tersebut membuat mata Sally terbelalak. "Iya Nayeon teman kita. Kaget ya? Hahaha. Tapi si Jeongyeon pengecut, ga berani ngasih tau perasaannya ke Nayeon."

𝘗𝘢𝘱𝘦𝘳 𝘏𝘦𝘢𝘳𝘵𝘴 • 𝘚𝘢𝘵𝘻𝘶Where stories live. Discover now