28

19.7K 1.5K 272
                                    

Chanyeol terkejut dengan kedatangan Baekhyun yang sangat tiba-tiba di kantornya dengan satu buah koper berukuran kecil yang ia bawa.

Mata sembab, hidung memerah, dan air mata yang masih mengalir bebas di pipi tembam itu. Sudah berapa lama si mungil kesayangannya ini menangis?

Langkahnya tergesa menghampiri si mungil yang kini sudah terduduk dilantai dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya.

"Sayang ada apa?" Tanyanya panik.

Tak ada jawaban, yang terdengar hanya isakan yang kini berubahan menjadi suara tangisan. Mata bulat itu mengerjap semakin panik dengan keadaan istrinya ini.

Lututnya menekuk ikut berjongkok,  sementara kedua tangannya menarik tangan si mungil sehingga wajah bersedih itu terlihat dengan jelas.

Senyum menawan milik pria tinggi itu merekah lebar sedikit menggantikan rasa cemas yang sedari tadi melingkupi hatinya karena melihat raut wajah si mungil yang sangat menggemaskan.

"Apa yang terjadi hmmmm?" Usapan kedua ibu jari Chanyeol di pipi tembam itu nyatanya mampu meredakan tangisan si mungil.

"Chanyeollie, lihatlah perbuatan istrimu." Adu Baekhyun.

"Kau kan istriku sayang."

"Maksudku istrimu yang pendek itu." Si kecil mengerucut sebal.

"Hey anak manis tidak boleh berkata seperti itu sayang."

'Karena kalian dalam satu spesies yang sama' Lanjut Chanyeol dalam hati.

"Memangnya apa yang Luhan lakukan?" Chanyeol melepaskan tangkupan tangannya di wajah Baekhyun.

Tangan si mungil bergerak cepat meraih koper kecil yang ia bawa serta membukanya sehingga menunjukan puluhan, oh tidak. Bisa jadi ratusan make up yang Chanyeol sendiri tidak tau jelas namanya sudah tergeletak hancur megenaskan.

"Lihatlah Yeollie para kesayanganku hancur tak bersisa, lihat ini lipstik limited kesayanganku patah sudah pasti tak dapat d gunakan. Apa lagi ini, bedak yang aku beli dari paris astaga bahkan satu bulan gajiku tidak cukup membeli ini sekarang sudah hancur seperti bubuk vanila." Adu Baekhyun berlebihan.

"Ohh Yeollie lihat eyeliner, eyeshadow, maskara semuanya sudah rusak. Bagaimana ini Yeollie?..hiks..hikss.. Bagaimana jika aku tidak bisa cantik lagi? Bagaimana jika orang lain menilai jika istri kedua Park Chanyeol berubah menjadi buruk rupa? Yeollie sungguh aku tidak mau kau malu karena memiliki istri  yang jelek sepertiku..hikss..hikss."

Chanyeol menghela napas mendengar aduan si mungil yang menurutnya berlebihan. Semua orang juga tau seorang Byun Baekhyun bermake up ataupun tidak akan tetap sama terlihat glowing.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kalian bertengkar?" Si mungil menggeleng kecil.

"Aku tidak tau, saat aku keluar dari kamar mandi luhan sudah bersiap membasmi semua makeup ku, Ingin menahan pun percuma aku takut benda tajam itu mengenai perutku. Lagi pula aku curiga istrimu itu marah karena kau menertawainya."

Pikiran Chanyeol menerawang kejadian tadi pagi dimana ia tak bisa berhenti untuk menahan tawa. Ia tak menyangka jika Luhan akan tersinggung dan melampiaskannya pada makeup milik Baekhyun. Tapi ia masih bersyukur karena pertengkaran kedua istrinya tak pernah melibatkan sentuhan fisik, hanya saja rasa khawatir itu pasti selalu ada.

"Yeollie....." Guncangan pada bahu membuat ia tersadar kembali dari lamunannya.

"Kau mengabaikanku?"

"Ahh maaf sayang aku hanya mengingat-ngingat kesalahanku tadi pagi."

"Hmmm memang ini semua salahmu Yeollie." Baekhyun memicingkan matanya yang malah terlihat menggemaskan.

TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang