14

35.1K 1.9K 178
                                    

Gue mau minta maaf sama reader-nim² semuanya karena belum/tidak bisa menuhin keinginan kalian buat munculin Sehun.

Sehun masih ada kontrak dengan author-author lain jadi mohon bersabar.

Ngomong² kalian bosen gak sih kalo baca part panjang kaya gini?

Tak lupa gue selalu berterimakasih buat kalian yang udah setia ngasih vote dan komentar. Aseli gue suka kalian yang ngegas 🤣🤣🤣

Sekali lagi terimakasih

Selamat membaca...













Pagi ini Baekhyun sudah rapih dengan hoodie hitam kebesaran dan celana selututnya.

Wajahnya yang cantik semakin cantik saat eyeliner yang sering ia kenakan terpoles sempurna di kelopak mata indahnya.

"Kau selalu tampak cantik Baekhyun." Gumamnya saat melihat pantulan dirinya dikaca.

Ia beranjak keluar dari kamarnya menuju dapur mengambil piring yang sudah berisikan sandwich yang akan ia berikan pada Chanyeol sebagai permintaan maafnya.

Dengan rasa percaya diri yang penuh ia melangkah dengan tergesa menuju rumah tetangganya itu.

Tok..tok..tok..

Tangannya mengetuk pintu bercat putih itu tak sabaran.

Tok..tokk..

Ceklek.....

Pintu terbuka menampilkan Luhan sang pemilik rumah yang masih mengenakan pakaian tidurnya.

"Selamat pagi Hyung." Sapanya ceria.

"Ohh Baekhyun, apa perlu sesuatu?" Matanya melirik piring yang sedari tadi Baekhyun pegang.

"Apa yang kau bawa?"

"Aku membuat sandwich, ayo kita sarapan bersama. Aku bosan sarapan sendirian." Baekhyun tersenyum menggemaskan, hingga yang terjadi selanjutnya ia mengeluhkan kedua pipinya yang tengah di cubit Luhan.

"Hyung sakit."

"Biar saja, siapa suruh kau menggemaskan."

Luhan melepaskan cubitannya pada pipi Baekhyun dan mengajaknya untuk segera masuk.

"Mudah sekali membohonginya." Baekhyun menyeringai, seraya mengikuti Luhan yang lebih dulu masuk. Tujuan Baekhyun sebenarnya adalah untuk menemui Chanyeol dan meluruskan kesalah pahaman tadi malam.

"Kau datang disaat yang tepat Baek."

"Maksdumu hyung."

"Aku sedang malas memasak dan kau datang membawakan sarapan. Sebuah keberuntungan untukku." Luhan teratawa dan di ikuti kekehan kecil oleh Baekhyun.

"Dimana Chanyeol hyung?" Baekhyun bertanya senormal mungkin, menyembunyikan rasa gugupannya saat menanyakan Chanyeol. Fyi jika di depan Luhan, Baekhyun memang terbiasa memanggil Chanyeol dengan sebutan hyung.

"Sepertinya masih bersiap-bersiap. Duduklah." Baekhyun menduduki kursi meja makan yang sebelumnya di geserkan oleh Luhan, tanpa mau repot membantu Luhan yang tengah menyiapkan piring di meja makan.

"Baek ku perhatikan sudah beberapa hari ini kau tak bekerja? Apa kau sedang cuti?"

"Tidak hyung, aku sudah berhenti."

"Kau serius?" Luhan menghentikan aktivitasnya, ia lebih tertarik mentap pria mungil yang sedang menumpukan dagunya di atas meja makan

Baekhyun hanya mengangguk terlalu bosan menjawab pertanyaan yang sama dari orang yang berbeda.

TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang