Sekilas : Espresso

1K 126 17
                                    



"By, kenapa kamu seneng banget sih sama Espresso?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Kang Daniel, ketika ia mendapati lagi-lagi si manisnya memesan menu minuman yang sama setiap kali mereka keluar- Ice Espresso

Ong Seongwu, sang tersangka mengerjapkan matanya lucu membuat Daniel diam-diam memekik gemas. "Ng? Suka aja, enak kok!"

"Masa?" Daniel mengajukan pertanyaan lagi, kali ini mengangkat sebelah alisnya sanksi. Kata orang, Espresso original itu pahit, lebih enakan latte, cappucino ataupun moccachino.

"Iya Niel-ah. Ishh, kenapa sih? Biasanya juga tidak pernah nanya" Seongwu memajukan bibirnya kesal. Memang apa yang salah dari seleranya, dia tidak suka dipertanyakan.

Daniel mengedikkan bahunya, "Tidak. Hanya saja kau manis by, tapi kenapa kesukaan mu tak ada manis-manisnya"

"Yak!!!"


Hening



Seongwu memilih menikmati kembali Espresso miliknya setelah puas membuat beberapa helai pirang milik daniel tercampakkan di lantai, sedangkan Daniel mendengus sambil mengusap kepalanya.

Dia lupa kalau kekasihnya walaupun manis dan imut, tapi galak dan kejamnya minta ampun. Dia masih ingat dengan jelas, waktu Rooney- kucing kesayangan nya itu memilih tidur daripada menemani Seongwu bermain, dengan teganya Seongwu memindahkan Rooney diatas lemari dan memisahkannya dengan Whiskas yang ditaruhnya dibawah. Membuat Rooney seharian mengeong- ngeong, menginginkan belahan jiwanya yang hanya dicueki Seongwu dan ketika Daniel ingin membantunya turun atau setidaknya menaikkan belahan jiwa- Whiskas- Rooney keatas lemari, ia mendapati pelototan tajam yang membuatnya harus rela mendengar anak kesayangannya mengeong putus asa.

Pemuda bersurai pirang itu bergidik, "Ish, iya juga. Wajahnya manis tapi tingkahnya pahit seperti Espresso"

"Hah? Kau bilang apa tadi, Niel?"

"Ap-apa... Aku hanya bilang kalau Espresso itu manis, iya itu"

"Yasudah nih habiskan! Kau suka yang manis-maniskan!" Seongwu menyodorkan Espresso miliknya yang hanya berkurang seperempat. Dia tersenyum puas melihat kekasihnya melotot, rasain pikirnya. Memang dia tidak mendengar gumaman Daniel apa, maaf saja telinga Seongwu masih normal dan dia bisa mendengar dengan jelas Daniel mengatai tingkahnya pahit.

"Buru Niel! Sayang kalau gak dihabiskan, aku sudah kelewat kenyang menghabiskan tiga porsi    chicken steik tadi dan juga dua porsi frenchfries, atau-"

"Atau apa?" Sela Daniel cepat. Pengecualian dari Seongwu tak pernah berakhir baik selama ini dan dia tidak pernah menyukainya.

"Si Peter kubuat merasakan apa yang Rooney rasakan seminggu yang lalu"

"Ani, ani. Aku akan menghabiskannya, jangan mengusik anak kita, mereka masih kecil tidak perlu dibawa kedalam prahara rumah tangga!"

Daniel meneguk ludahnya, dia benci pahit dan Seongwu malah memintanya menelan cairan pekat ini. Ia menatap kesal kekasihnya yang tertawa puas diatas penderitaannya, tapi itu tidak lama. Karena kemudian seringai lebar menghiasi bibir sexy nya. Ia mendekat- pindah tempat duduk menjadi disamping Seongwu membuat si manis mengangkat sebelah alis yang di abaikan Daniel.

Dengan tatapan yang terus mengarah ke Seongwu, ia teguk Espresso itu lalu dengan cepat, ia tarik tengkuk kekasihnya itu dan menciumnya.










Mata Seongwu membola,
































Dan Kang Daniel hari itu mulai percaya bahwa Espresso itu manis, dengan syarat diminum didalam mulut kekasihnya- Ong Seongwu.

End of 'Sekilas : Espresso'

X Story/OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang