6. Love Song for You

919 49 0
                                    

Jalan yang lenggang membuat Alan dan Beby lebih cepat sampai di lokasi.

Alan memarkirkan motornya di parkiran yang sudah tersedia. Beby turun dan melepas helm hitamnya. Sama halnya dengan Alan. Melihat rambut Beby berantakan, Alan berinisiatif membenarkan rambutnya.

Beby benar-benar dibuat terkejut dengan tingkah sederhana namun sangat berkesan di mata kaum hawa.

Tidak sedikit orang yang melihat mereka terasa sangat serasi. Pria yang tampan dan mempesona dengan gadis manis dan imut.

Setelah merasa rambut gadisnya sudah rapih, Alan baru merapihkan rambutnya hanya dengan menyisirnya sekali menggunakan jari-jari tangan.

"Masuk yuk!" Ajak Alan langsung menggenggam tangan Beby.

Beby menunduk dan menatap tangannya yang digenggam oleh Alan.

Sudah sangat lama bahkan ia lupa kapan terakhir tangannya di genggam oleh orang lain. Genggaman yang membuatnya merasa terlindungi.

Wajah Beby memerah. Ia semakin menunduk malu dan menganggukkan kepalanya pelan.

Alan melihat tingkah Beby yang malu-malu membuatnya sedikit terhibur. Memang gadisnya itu mudah merasa malu walau terkadang sifatnya menyebalkan tapi itu membuat Alan semakin menyukainya.

"Mau lihat-lihat aksesoris?" Tanya Alan yang melihat tatapan Beby mengarah pada stand aksesoris.

Beby menatap wajah Alan dan mengangguk.

"Kalau mau apa-apa bilang aja, jangan di pendem sendiri," ucap Alan mengusap pipinya singkat dan membawanya menuju aksesoris wanita.

Alan ikut melihat-lihat dan menilai barang yang cocok untuk Beby pakai.

Alan mengambil sebuah mahkota bunga.

"Babe coba pakai ini!" Ucapnya langsung memasangkan di atas kepala Beby.

"Kamu cantik banget," puji Alan merasa senang.

"Aku gak suka, terlalu mencolok dan bisa jadi pusat perhatian orang," jelas Beby melepasnya.

"Bener juga, nanti banyak yang naksir kamu lagi," ucap Alan.

Beby melepas mahkota itu dan meletakannya di rak. Alan melihat-lihat yang lain sampai matanya tertuju pada sebuah jepit rambut berbentuk bunga putih kecil.

"Babe, coba yang ini!" Ucap Alan langsung memasangkan jepit rambut itu.

Alan mengambil cermin kecil yang tersedia dan menunjukkannya kearah Beby.

"Kamu sangat manis dengan jepit rambut,"

"Masa?"

"Iya, kamu sangat manis dan cantik,"

Beby tersenyum.

"Terimakasih," ucap Beby dan dibalas anggukan.

"Mbak saya beli ini, berapa?"

"25 ribu Mas,"

Alan memberikan beberapa lembar uang dan pergi melanjutkan untuk berkeliling.

Beberapa kali mereka membeli cemilan dan beristirahat duduk di bawah pohon yang sangat rindang. Banyak orang yang duduk di sekitar mereka.

Duduk dan diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Babe," panggil Alan.

"Hm?" Beby menoleh kearah Alan yang duduk tepat disampingnya benar-benar disampingnya sampai lutut mereka bersentuhan.

"Kamu seneng gak hari ini?"

"Sangat menghibur kalau kak Alan gak menyebalkan,"

"He? Emang aku menyebalkan?"

My Crazy Neighbour (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang