DREAM

189 17 10
                                    

note : aku menyelipkan hint  di part ini, jadi silahkan tebak yang mana hint nya ya ^^












Minhyun berjalan perlahan menyusuri sebuah taman kota. Matahari bersinar dengan teriknya. Minhyun yakin sekarang masih tengah hari. Namun anehnya, taman itu tampak sangat sepi. Jalanan sekitarnya pun begitu. Hanya ada Minhyun seorang diri.

"Dimana semua orang? Kenapa sepi begini"

Minhyun bergumam sendiri sambil terus berjalan menyusuri jalan setapak yang seolah tidak ada ujung nya. Ia mencari keberadaan seseorang. Namun, orang yang ia temui adalah orang yang paling tidak ia harapkan keberadaan nya. Ya, itu adalah Jihoon.

"Kakak Nyeon, kakak Nyeon mau jemput Jiun? Jiun udah lama nunggu disini"

Minhyun berdecih, kenapa anak ini selalu saja menganggunya.

"Kakak Nyeon, jawab Jiun. Kakak mau jemput Jiun kan?" Jihoon berdiri kemudian memegang lengan Minhyun. Namun, laki-laki tinggi itu langsung menepisnya.

"Jangan sentuh aku! Aku bukan kakak mu!"

"Tapi kata mama Jiun adiknya kakak Nyeon. Adiknya kakak Ung juga"

"Aku tidak punya adik cacat! Adik ku hanya Ung, dan dia sudah bahagia di surga. Lepaskan" Minhyun mendorong Jihoon hingga anak itu jatuh terduduk ke kursi taman yang ada disana. Jihoon meringis kesakitan. Tentu saja,karena Minhyun mendorong nya dengan keras.

"Kakak, sakit"

"Aku tidak peduli! Bukan urusanku!" Minhyun melanjutkan langkahnya, teriakan Jihoon tidak dihiraukan nya.

"Kakak Nyeon jangan pergi, nanti kakak ketemu mama"

"Bicara omong kosong apa anak itu" Minhyun menggerutu kemudian terus berjalan. Beruntung Jihoon tidak mengejarnya. Setelah berjalan hampir lima belas menit, Minhyun merasa taman ini benar-benar tidak berujung, jalan setapak yang ia lewati seolah tidak ada habisnya. Namun, kemunculan seseorang segera mengalihkan atensi Minhyun.

"Hei tunggu, kamu tau jalan ini akan mengarah kemana?"

Minhyun mencoba bertanya, namun orang itu, seorang gadis bergaun putih, hanya diam. Ia malah berlari kearah sebaliknya. Ketempat Minhyun meninggalkan Jihoon tadi.

"Hei tunggu aku"

Minhyun terus berlari mengejar. Namun langkah gadis itu selalu lebih cepat dibanding dirinya. Karena merasa penasaran, Minhyun pun terus berusaha mengejar, namun ia segera kehilangan kesadaran nya saat merasa sesuatu menghantam kepalanya dengan keras.



Minhyun mengusap wajahnya kasar. Mimpi aneh yang sudah ia alami selama berhari-hari selalu membekas dikepalanya. Semenjak bangun dari koma, Minhyun merasa hidupnya terasa semakin tidak normal. Mulai dari ia yang bisa melihat dan bicara dengan hantu, menyukai bau dupa, dan mengalami mimpi yang sama selama beberapa hari berturut-turut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LOST SOUL (MINHWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang