Start

4.8K 793 25
                                    

"Cepat katakan apa yang terjadi?!"


———




"Itu meja gak bisa dipindahin apa ya? Ganggu banget" Ujar Wooseok sambil melipat kedua lengannya.

Byungchan yang disebelahnya hampir tersedak, "Hati-hati kalau bicara soal meja itu, Wooseok!" Tegur Byungchan.

"Kalian percaya aja sih sama hal takhayul gitu. Dasar otak kuno!" Cibirnya.

"Untung lu ngomong ini ke kita, coba kalau ke Seungwoo atau Jinhyuk" Byungchan mengelus dadanya, susah untuk menghadapi temannya yang satu ini. Sedangkan Sejin daritadi hanya menonton perbincangan mereka, sambil sesekali melirik ke kursi itu.

"Maaf..."

Wooseok adalah orang yang perfeksionis, karena itu dia susah akrab dengan teman sekelasnya.

Beruntung Byungchan adalah teman masa kecilnya dan karena itu Byungchan berhasil mendekatkan Wooseok dengan Sejin.

Setidaknya kalau suatu hari Byungchan lagi gak ada, Wooseok gak sendirian.

Tentu di kelas ini Wooseok ada kesal dengan orang, diantaranya Sihoon, Seungwoo, dan terutama Jinhyuk. Bagi Wooseok, mereka bersikap seolah mereka berkuasa di kelas dan sekolah ini.

Diantara mereka bertiga juga yang paling berani dengannya adalah Jinhyuk.

"DOR!—"


Bugh!



"Aduh, itu kamus kan tebal banget.. Kok lu pukul ke kepala gue sih? Untung gak benjol" Keluh Jinhyuk lalu dia duduk di kursi sebelah Wooseok.

"Siapa suruh ngagetin gue. Pilih mana? Kamus atau tangan gue?" Ancam Wooseok.

"Hehe iya maaf. Anak ranking satu mah beda ya, istirahat bawa kamus" Ledek Jinhyuk, diambilnya buku kamus yang tadi menghantam kepalanya.

Dia baca-baca sebentar lalu balikin lagi ke orangnya.

Wooseok langsung bangkit dari tempat duduknya lalu keluar dari kelas.

Dia tau, setelah kejadian itu dan dia salah satunya yang paling tertutup. Para pengurus kelas atau baginya "Sang penguasa" telah sepakat untuk saling terbuka jika ada sesuatu yang aneh di sekolah maupun di luar.

Dan semenjak itu juga Jinhyuk mendekati dirinya, padahal percuma. Sama Byungchan aja dia ragu-ragu untuk cerita.

Kalau ke Seungwoo, dia hanya gak menyukai sikapnya. Bagi Wooseok, Seungwoo ini gak punya pendirian. Dia seolah bersikap seperti pemimpin dengan mengomentari suruhan Jinhyuk jika Jinhyuk menyuruhnya untuk berbuat sesuatu, tapi ujung-ujungnya dia turuti.

Lalu Sihoon? Sebenarnya Sihoon bukan salah satu dari pengurus kelas, tapi karena Sihoon adalah sepupunya.

Dan Wooseok membenci orang tua Sihoon.









"Changuk.." Dongyun menggeser bahu Changuk pelan.

Changuk langsung melepas earphonenya dan menatap Dongyun dengan raut datarnya.

"Bangku disitu kenapa gak dipindahin?" Tanya Dongyun sambil menunjuk ke bangku yang dipojokan itu.

Changuk buru-buru menepis tangan Dongyun yang menunjuk ke arah bangku itu.

"Ada apa kalian?" Tanya Sihoon.

Dongyun hendak menjawab, tapi omongannya dipotong oleh Changuk.

"Dongyun nanya, siapa yang duduk sendirian itu" Changuk melirik ke Minhee yang kebetulan sedang tidur di mejanya. "Gue mau jawab kalau dia namanya Minhee, eh lu keburu datang"

"Eh, gue ganggu ya? Sorry ya Dongyun" Sihoon terkekeh lalu dia pergi.

"Gue ga nanya soal Minhee.." Bisik Dongyun.

Tapi Changuk buru-buru memasang kembali earphone ke telinganya dan gak menjawab pertanyaan Dongyun tadi

"Dongyun, mau ke kantin bareng gak?" Ajak Dohyun, orang yang duduk di depan Dongyun.

Dongyun mengangguk lalu ikut dengan Dohyun.











"Gak jadi?"

Minhee menggeleng, lalu duduk di sofa yang disediakan di ruangan itu.

"Tapi.."

Orang itu menatap Minhee, menunggu lanjutan dari kalimat yang Minhee ucapan.

"Gue tadi sempat ke perpustakaan, untungnya sekarang jam kosong jadi perpustakaan sepi.."

"Terus?"

"Buku itu.....











Debu halusnya hilang, berarti ada orang yang membukanya"













Start?

The Cursed Class | Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang