satu dulu

20 4 0
                                    

Setelah menikmati kebersamaan dengan keluarga kecilnya yang sangat menentramkan hatinya, saat ini Ale berencana untuk bertemu dengan sahabat terkasihnya bernama Risa. Kebetulan mereka akan bertemu di sebuah kafe yang tak jelas tempatnya dimana karena posisi kafe tersebut yang tak terlacak di dalam maps. Ternyata maksud kafe bagi Risa adalah warteg yang sering mereka datangi dulu saat masa - masa sekolah.

"Kirain kafe beneran." Ale menggerutu sambil mengambil bangku kayu di sebuah warteg pinggir jalan, diikuti Risa yang melakukan hal yang sama.

"Mahal, sini aja enak." Risa memanggil ibu - ibu penjual di warteg itu.

"Beli nasi pecel dua, sama es teh 2 ya bu." Risa menyebutkan pesenannya dengan sopan dan dibalas anggukan oleh ibu itu.

"Gimana kuliah lu?" Ale memulai pembicaraan mereka sambil memainkan tutup kecap yang sudah tersedia diatas meja.

"Seperti biasa, banyak tugas. Bukannya lu mau nyari kerja yah?" Risa mengubah topik dengan membahas seputar kehidupan Ale selama ini setelah lulus sekolah.

"Males banget, tapi kayaknya udah waktunya cari kerja sih." Ale menggeser kecap yang tadi ia mainkan agar menjauh dari jangkauannya, lalu memfokuskan diri menatap kearah Risa.

"Baguslah kalau lu nyadar. Oh iya gue mau kasih tau sesuatu." Risa merogoh tas selempangnya dan mengeluarkan ponsel pintarnya.

"Apaan?" Ale melirik penasaran dengan apa yang dilakukan Risa terhadap ponsel pintarnya itu.

"Gue masukin elu ke grup Pacar Online yah? Lu kan pengen banget tuh punya pacar." Risa menggulir layar ponselnya dan sesekali mengetikkan sesuatu disana.

"Yakin lu itu bakal berhasil?" Ale ingat pernah bercerita kepada Risa bahwa ia ingin merasakan punya pacar. Tapi tanpa disangka Risa menganggapnya serius sampai mencarikan grup Pacar Online seperti ini.

Karena niat baik Risa yang sudah susah payah membantunya mendapatkan pacar, mau tidak mau Ale harus menurutinya. Ale mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Risa.

"Udah gua kirim undangan grup ke Facebook lu yah." Risa menekan tombol power di samping ponselnya bahwa ia sudah selesai menggunakan ponselnya itu.

Sedangkan Ale langsung membuka aplikasi Facebook dan mendapatkan pemberitahuan bahwa dia diundang masuk di sebuah grup bertajuk "Pacar Online", lalu menekan tombol gabung yang tertera di grup itu.

"Coba kamu perkenalan dulu." Risa mengintip ponsel Ale penasaran dan menyuruh Ale untuk membuat posting perkenalan di grup itu.

"Ehm, baiklah..." Belum sempat Ale mengetikkan sesuatu tiba - tiba ponselnya direnggut paksa Risa.

"Astaga Ale, masa kamu mau perkenalan, tapi foto profilmu gak ada cantik - cantiknya gini. Ganti ah!" Risa mengotak - atik ponsel Ale menghiraukan Ale yang berusaha untuk protes.

"Ya biarin aja sih. Udah lama gak main facebook ini." Ale cemberut mendengar ucapan Risa itu.

"Sudah." Risa memberikan ponsel Ale ke pemiliknya.

Ale mulai mengetikkan kata - kata yang pantas untuk perkenalannya di grup itu.

Hai, perkenalkan saya Aleandra Cassava, umur 20 tahun.

Hanya sesingkat itu dan Ale berencana mengirimnya di postingan grup itu!

Untung saja Risa melihatnya, dengan segera Risa merebut kembali ponsel Ale dan menghapus semua yang sudah Ale ketik disana dan menggantinya dengan ketikan tangan Risa. Sedangkan Ale untuk kesekian kalinya ingin protes, tapi apalah daya Risa tak pernah menggubris protesannya itu.

[Pacar series I] PACAR ONLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang