Part 16 : Start now?

2.8K 462 108
                                    

Orang-orang di dalam ruangan mulai kelelahan. Latihan hari ini sudah selesai. Waktu nya untuk pulang.

Hueningkai mulai membereskan barangnya ke dalam tas. Melirik Soobin sekilas. Ia masih terpikir dengan omongan Soobin sewaktu di mobil tadi. Apakah Soobin hanya asal bicara, atau dia memang tau yang sebenarnya?

Jawaban Soobin sangat tidak bisa ia terima tadi.

"Apa? Maksud hyung? Hyung tau apa tentang apa yang membuat kepalanya terluka?" siapa lagi kalau bukan Beomgyu dengan segala rasa keingintahuan nya yang besar bagai bocah.

Soobin tersenyum sekilas, "Lupakan saja. Aku hanya mengawur."

Hueningkai rasa, ia akan mulai memasuki hari-hari dimana ia tidak akan bisa tenang karena ia akan terus melakukan aksi untuk menjalankan misi nya.

Saat semuanya hampir selesai untuk bersiap pulang. Salah seorang staff datang menghampiri ruang latihan mereka. "Taehyun-ssi, kau di panggil PDnim untuk menemuinya di ruangannya sekarang." ucapnya, dan langsung di angguki Taehyun.

Sebenarnya Taehyun sudah semakin muak, entah sudah ada berapa orang yang menanyakan tentang luka sialan di kepalanya hari ini. Ia sudah menduga ini akan terjadi. Sebagai trainee yang sebentar lagi akan debut, penampilan fisik akan sangat penting, terutama untuk wajah yang setiap inci nya harus tampak sempurna.

"Persiapkan dirimu, bro. Makanya lain kali jangan ceroboh." Beomgyu kembali meledek teman nya, satu tangannya menepuk-nepuk pundak Taehyun.

"Diam kau." balas Taehyun dingin dan langsung berjalan mengekori staff yang tadi memanggilnya.

Hueningkai yang biasanya pulang bersama Taehyun jadi duduk kembali. Tentu dia harus menunggu. Jadi ia mulai duduk, memeluk kedua lutut nya dan menyenderkan kepalanya disana. Mencoba memejam bahkan hanya untuk sesaat, sangat mengantuk akibat semalam tak bisa tidur nyenyak.

Yeonjun terdiam mematung di tempat saat membuka ponsel dan memeriksa pesan yang baru saja masuk.

Kau terlalu santai, bung. Ayo lakukan sesuatu, mumpung dia ada tepat di depanmu.

Yeonjun langsung menegakkan kepala, dan melihat pada Beomgyu di depan nya yang sedang meregangkan otot-otot, sesekali menari, mengulang-ualng gerakan dance mereka.

Bawa saja dia keluar, sisa nya biar aku yang urus.

Napas Yeonjun tertahan. Sekarang? Orang itu ingin membunuhnya sekarang juga? Oh Tuhan, Yeonjun belum siap!

Kenapa kau seperti orang serangan jantung. Itu lucu sekali, apa kau setakut itu?

Pesan berikutnya membuat Yeonjun mengedarkan pandangan ke segala arah. Dari mana orang itu bisa tau apa yang terjadi dalam ruangan ini?

Tidak perlu melongo ke sekelilingmu seperti orang bodoh. Kau tidak akan menemukan aku.

Pesan itu terus masuk bertubi-tubi. Yang terakhir membuat Yeonjun menelan ludah nya dengan tidak enaknya.

Hanya bawa dia keluar. Dan saksikan keributan yang akan terjadi.

Atau kau ingin aku membuat keributan itu dengan Choi Yeonji sebagai tokoh utamanya?

Oke. Keparat itu sangat tau kelemahan Yeonjun.

Detik itu juga, Yeonjun langsung menyimpan ponsel, dan mendekat ke Beomgyu.

"Beomgyu, keluar sebentar, yuk. Ingin kubelikan puding, tidak?" Yeonjun menarik senyumnya. Sebisa mungkin menutupi kegugupan nya.

Beomgyu menoleh dengan mata berbinar seperti biasa. "Wah, kenapa tiba-tiba, hyung? Tapi, terimakasih. Kapan lagi aku di belikan puding oleh Yeonjun hyung." pemuda itu mulai menghampiri Yeonjun dengan langkah girang nya.

[✓] BE THE STAR | TXTWhere stories live. Discover now