5

665 54 11
                                    

Diam bukan hal yang tepat untuk memperjuangkan cinta
Begitu pula dengan sikap yang agresif
Jika kau terlalu mencintai seseorang tanpa memikirkan perasaan dia
Jangan salahkan jika dia menjauhimu
Cukup buat dia nyaman denganmu
Tidak perlu mengungkapkan terburu-buru
Setidaknya kau bisa bersama dengan orang yang kau cintai meskipun kau hanya teman

@@@
"Aku tidak mau kembali ke Paris." Penolakan So Eun cukup berhasil membuat Seok Jin melindungi telinganya seketika. Untung saja Kim Bum, Yoona, dan Ye Joon sudah pergi terlebih dahulu ke dalam butik dan hanya meninggalkan mereka berdua di taman. Sehingga Kim Bum tidak mengetahui tingkah brutal So Eun saat wanita itu menolak sesuatu.

"Satu minggu, setidaknya satu minggu saja kau berada disana Noona." Perintah ayah mereka berdua yang meminta So Eun untuk segera kembali ke Paris berhasil merusak suasana hati wanita itu.

"Tidak. Sekali aku mengatakan tidak ya tidak. Aku tidak mau meskipun hanya satu hari."

So Eun langsung saja meninggalkan Seok Jin yang masih bertahan di posisinya memandang kosong pada kolam dihadapannya.

Pria itu sudah bisa menebak jika kakaknya pasti akan menolak perintah ayahnya. Tapi dia juga sebagai anak yang berbakti pada ayahnya tidak bisa menghindari perintah ayahnya. "Mengapa aku di lahirkan menjadi seorang adik?"

@@@
"Kau belum memberitahu ayahmu?" Hanya gelengan yang So Eun lakukan untuk menjawab pertanyaan Yoona.

"Dan pada akhirnya kita tidak akan bisa melawan ayahmu." Pasrah Yoona melihat respon So Eun yang sudah tidak bersemangat.

"Seok Jin menyuruhku untuk pulang terlebih dahulu. Setidaknya seminggu aku bertahan disana dan menyampaikan keinginanku secara langsung, tapi aku ingin tetap disini. Kau tahu kan bagaimana Ayahku, ia pasti tidak akan pernah memberikan izin."

Yoona sangat paham alasan mengapa So Eun menolak saran Seok Jin karena jika wanita itu kembali ke Paris maka selamanya wanita itu akan terjebak disana. Hal yang dapat dilakukan Yoona saat ini hanya bisa memandang kasihan kepada So Eun tanpa memberikan solusi.

@@@
Paris..

Hanya suara hembusan angin yang menemani malam seoranv Kim Jong Jin. Ia berdiri di balkon kamarnya, memandang langit malam yang bertabur ribuan bintang. Langit malam ini memang tidak sepi, tapi hidupnya sangat sepi.

Rasa khawatir selalu menemani hari-harinya selama tinggal di Paris. Memilih kota Paris untuk tempat tinggalnya bukan tanpa alasan. Seorang istri tercinta yang menjadi alasan ayah So Eun dan Seok Jin memilih kota Paris.

Benar, ibu So Eun dan Seok Jin sangatlah mencintai kota yang dikenal dengan suasana romantis ini. Menikmati keindahan langit malam adalah hobi baru Kim Jong Jin sejak ia tinggal di kota tempat berdirinya menara terkenal yang akan terlihat lebih indah saat gelap datang.

"Andai anak-anak kita mengetahui alasan aku lebih memilih Paris. Pasti mereka juga akan mengikutiku. Korea terlalu kejam untuk mereka. Kau benar sayang, Paris kota yang sangat Indah." Kalimat yang terdengar lebih ke bisikan itu selalu ia ucapkan dalam kesendiriannya. Sayangnya, waktu tenangnya harus terganggu dengan panggilan telpon dari luar negri.

"Ada apa?"

"....."

"Pastikan Ia menjauhi So Eun. Aku tak ingin melihatnya mengganggu hidup So Eun. Pastikan juga Seok Jin berhasil membawa So Eun kembali ke Paris." Tanpa mendengarkan jawaban dari penelpon, Jong Jin langsung memutuskan sambungan telpon tersebut.

"Aku tak ingin kisahku terulang kembali kepada anak-anakku. Cukup sekali aku mengorbankan So Eun."

@@@

This Love Is Our DestinyWhere stories live. Discover now