4

855 76 21
                                    

Disaat kau jatuh cinta, kau hanya mempunyai dua pilihan "Ungkapkan atau pendam perasaanmu".

Aku bukan wanita lemah dan pengecut yang hanya bisa menunggu dan bersembunyi.

Akan kuberihatu dunia tentang kabar gembira ini "Aku benar-benar jatuh cinta" jika Aku benar-benar sudah yakin atas perasaanku

---@----

"Cukup, berhenti disitu." Dengan wajah yang sudah memerah, So Eun tidak bisa menahan amarahnya. Kesabarannya sudah berada dipuncak kepalanya saat ini dan siap untuk ia ledakkan segera mungkin.

"Apa kau gila? Kenapa selalu menggangguku? Apa kau tidak punya kerjaan lain?" Pria yang mendapatkan ledakan amarah So Eun hanya menunjukkan senyum manisnya sebagai respon.

"Oh Tuhan, aku butuh Seok Jin untuk mengusir dirimu. Ku ingatkan sekali lagi Song Jae Rim terhomat. Tidak perlu mengikutiku dan jangan mengejarku. Aku tidak pernah menyukaimu, bahkan tidak akan pernah. Jadi PULANGLAH!!" Segere So Eun membalikkan badannya untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Tidak menyukai, bukan berarti kau tidak mencintaiku nantinya So Eun. Suka dan cinta adalah hal yang berbeda." Lontaran yang dikeluarkan dari mulut Song Jae Rim sungguh berhasil memberhentikan langkah So Eun seketika.

Song Jae Rim, pria berusia 33 tahun itu selalu penuh semangat mendapatkan cinta milik So Eun. Bahkan ia selalu saja mengganggu kehidupan So Eun sejak di Paris. Mereka memang bertemu untuk pertamakalinha di Paris, tapat 4 tahun yang lalu di pesta ulang tahun So Eun.

"Memang hal yang berbeda, tapi kau tidak lupakan dengan kenyatan jika suka dan cinta memiliki persamaan?" Dengan senyum sinis yang terlukis di wajahnya, So Eun mulai memutar badannya menghadap Song Jae Rim.

"Setauku jika sesuatu yang berbeda, tak akan pernah memiliki persamaan."

"Bodoh tetaplah bodoh. Tentu saja mereka memiliki persamaan. Persamaan mereka adalah sama - sama tidak pantas untuk kau dapatkan dari ku. Jadi segeralah pergi dari rumahku." Emosi milik So Eun sudah memuncak, dirinya mulai mendorong Song Jae Rim menjauhi perkarangan rumahnya. Sungguh, So Eunpun tidak mengira jika ia memiliki kekuatan yang cukup besar. Bagi seorang Kim So Eun yang bertubuh kecil ini, untuk mendorong orang yang memiliki tubuh lebih besar dibandingkan tubuhnya itu, pasti ia akan membutuhkan kekuatan yang lumayan besar juga.

Sejak kedatangan pria itu hari ini, So Eun akan merubah nama panggilan orang itu menjadi "orang yang harus dibunuh" bukan lagi dengan panggilan "Gila".

Mendengar keributan di halaman rumah, Pak Lee yang bertanggung jawab atas So Eun selama dia berada di Korea segera membantu So Eun untuk mengusir Song Jae Rim.

"Kalian semua, jangan biarkan ia masuk lagi kerumah ini dan selalu pastikan ia tidak bisa mendekati Nona So Eun." Ujar Pak Lee kepada bawahannya dan ucapan terimakasih yang mereka dapatkan dari So Eun.

@@@

"Apa? Dia berani mendekati putriku?"

"Iya Tuan, bahkan ia berani bertemu dengan Nona So Eun."

"Beri dia peringatan pertama. Jika Ia masih berani mendekati So Eun, aku sendiri yang akan menghajarnya."

"Baik Tuan, saya mengerti."

@@@

Sudah beberapa hari ini So Eun sibuk dan tidak bertemu dengan Kim Bum. Dia bertekat hari ini harus bertemu dengan Kim Bum ataupun Ye Joon, karena waktunya di Korea hanyalah tinggal seminggu lagi. Jika Ia sudah kembali ke Paris, dia akan sulit untuk kembali ke Korea meskipun dengan alasan untuk memantau butiknya sekalipun.
Ada hal yang harus kalian tahu jika So Eun mempunyai 1000 alasan maka Appanya akan memiliki 1001 jawaban untuk mengatakan "tidak" kepada So Eun.

This Love Is Our DestinyWhere stories live. Discover now