2

1.2K 131 9
                                    

Bukan jarak yang menjadi permasalah kegagalan dalam hubungan

Hati mereka masalahnya

Mungkin rasa itu sudah hilang atau dia yang sudah menemukan kenyamanan yang baru

Tapi jika kau dicipakan Tuhan untukku
Jarak tidak akan mampu memisahkan kita

@@@
Setelah menempuh penerbangan yang lumayan melelahkan, akhirnya So Eun dan Geun Suk sampai di bandara Korea Selatan.

Mereka sedang berdiri menunggu mobil jemputan. Geun Suk mulai menggoyangkan kakinya yang kebas karena terlalu lama berdiri menunggu jemputan. Beda dengan So Eun yang masih kuat berdiri tegak dengan wajah riang gembira. Ia merasa penantiannya selama ini tidak sia-sia.

"Noona! Hyung!." panggil Seok Jin di hadapan mereka diikuti Pak Lee di belakangnya.

"Akhirnya kau sampai juga. Ayo cepat ke mobil dan pulang. Aku sudah lelah." Ujar Geun Suk sambil menggeret satu kopernya.

"Yak Seok Jin kau tidak berniat membantu noonamu?." Dengan wajah polosnya, So Eun berhasil menahan langkah Seok Jin.

"Aigoo noona kenapa bawaanmu seperti orang pindahan saja?"

"Noona kenapa ini berat sekali?" Seok Jin terus mengomel. Ia kesal dengan barang bawaan Noonanya yang banyak. Bayangkan saja hanya untuk mengunjungi Seoul, So Eun membawa 5 tas. Yaitu 1 tas ransel, 1 tas selempang, 2 koper besar dan 1 koper sedang. 1 tas ransel itu penuh dengan oleh-oleh yang sengaja sudah ia siapkan untuk para sahabat dan orang yang ia kenal.

"Sudah jangan banyak mengeluh. Bawa saja apa susahnya?." Jawab So Eun sambil pergi meninggalkan Seok Jin dan pak Lee yang sedang membagi membawa barang-barang So Eun.

Mereka semua sudah sampai di rumah besar keluarga Kim. So Eun langsung mengelilingi rumah itu, ia berfikir apa Seok Jin tidak merasa kesepian hanya tinggal bersama para pembantu di rumah sebesar ini. Sedangkan Jang Geun Suk langsung menuju kamar yang sudah disiapkan untuk ia tempati selama di Korea ini.

@@@

Keesokan harinya mereka sedang menikmati sarapan bersama. Kali ini So Eun yang memasak dan menyiapkan sarapan itu. Setelah selesai sarapan, So Eun kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi mencari tempat untuk butiknya nanti. Sedangkan Jang Geun Suk langsung berangkat menuju kantor pusat milik Jong Jin yang berada di Korea.

Seok Jin, pemuda tampan itu sedang menunggu noonanya dengan kesal, karena hari ini dia dipaksa So Eun menemani mengelilingi Seoul untuk mencari tempat strategis butiknya nanti.

"Noona palli, kenapa selalu lama. Aku sudah bosan menunggu." Teriak Seok Jin yang kesal. Menunggu hampir 20 menit sangatlah mengesalkan. Baru saja Seok Jin ingin menghampiri kamar So Eun. So Eun sudah melewatinya dengan wajah tanpa dosa.

"Kajja. Yak Kim Seok Jin palli. Kenapa kau hanya diam saja, palli." Berdiri disamping mobil Seok Jin, So Eun dengan semangatnya menarik tangan adiknya supaya cepat masuk ke mobil.

@@@

Mereka sekarang sudah berada di dalam mobil sport kesayangan Seok Jin dengan tujuan mengelilingi Seoul. So Eun sangat bersemangat dilihat dari senyum bangganya yang tak pernah ia hilangkan dari bibir kecilnya. Berbeda dengan Seok Jin yang cemburut kesal dengan tingkah noonanya.

"Kenapa kau cemberut? Harusnya kau senang karena ini kunjungan pertamaku ke Korea setelah lima tahun di Paris," Ucap So Eun heran dengan wajah adikknya.

This Love Is Our DestinyWhere stories live. Discover now