21

164 23 13
                                    

PERINGATAN, tolong tandai kalo ada typo atau kata-kata yang aneh saat dibaca, aku ngetik ini lewat laptop dan tanpa revisi. Udah lama banget engga pake laptop aku buat ngetik, jadi jari-jariku sangat kaku. Wkwkkw makasih.

Enjoy reading guyss!!!

Apakah dengan mengatakan kejujuran semua orang bisa mengerti mengapa kita melakukannya? Atau lebih baik diam dan biarkan waktu yang menjelaskan kepada mereka?.

------

"Ye Joon suka yang mana?" Tanya So Eun sambil menunjukkan dua topi tipe Bucket kepada Ye Joon. Topi-topi itu sungguh cantik, satu berwana hijau army dan ada seperti satu bordiran tumbuhan alang-alang di depannya dan cocok digunakan untuk style tema bumi sedangkan yang satunya lagi berwarna merah muda dengan satu bordiran bunga dahlia berwana senada dengan topik tersebut sehingga memberikan kesan imut pada topinya.

"Ye Joon suka hijau." Jawab Ye Joon sambil menunjuk topi yang berada di tangan kanan So Eun. Lain hal dengan Ye Joon dan So Eun yang menikmati waktu berbelanja mereka, Kim Bum sungguh lelah mengikuti dua orang yang sedang semangat berbelanja itu. Mereka sudah menghabiskan waktu 2 jam hanya untuk mengelilingi pasar tradisional yang Kim Bum sendiri lupa dengan nama pasar tersebut.

"Hahaha Eomma pikir itu juga cantik, kalau menurutmu bagaimana Bummah?". Kim Bum seketika kaku mendengarnya. Pertanyaan seperti ini adalah bahaya untuknya jika ia salah menjawab bisa membuat perang dunia ke-tiga untuk dirinya dan So Eun.

"Hmmm aku rasa keduanya cocok untukmu, mereka memiliki motif yang bisa menggambarkan kepribadianmu." Jawab Kim Bum dengan menelan ludahnya berulang kali.

"Baiklah, aku akan beli keduanya."

Kim Bum langsung bernafas lega, akhirnya ia bisa melewati pertanyaan tersebut dengan baik. Hampir saja ia pulang ke Seoul dengan kehilangan setengah nyawanya.

"Terima kasih paman." Pamit So Eun kepada penjual topi tersebut setelah membayar.

"Sekarang kita kemana lagi Eomma?" Tanya Ye Joon setelah mereka pergi meninggalkan kios penjual topi tadi.

"Sekarang kita pulang ke hotel untuk istirahat. Besok pagi kita harus kembali ke Seoul. Kasihan appa jika harus menyetir dengan kondisi lelah besok."

"Baiklah, kalau begitu ayok kita pulang." Kim Bum dengan penuh semangat langsung berjalan mempin So Eun dan Ye Joon. Dirinya sungguh lelah, bahkan dia sudah tidak bisa menghitung lagi berapa banyak kantung belanja yang ia gengam di kedua tangannya.

-------- 

"Kenapa belum tidur?" Suara pintu tertutup berhasil mengusik ketenanga seseorang yang sedang asik melamun.

"Ah aku hanya sedang menikmati waktu sebelum ke Seoul." Ujar So Eun sambil memperbaiki posisi selimutnya.

"Tidurlah, besok kita harus pulang pagi Sso." Kim Bum melangkah mendekati ranjang, pria itu dengan sigap ingin mengambil bantal untuk menemani ia tidur di sofa.

"Bummah..." Panggil So Eun lagi ketika Kim Bum sudah memposisikan diriya berbaring di Sofa.

"Ada sesuatu yang kau butuhkan?" Tanya Kim Bum balik. Kim Bum yang tidak kunjung mendapatkan respon So Eun langsung membuka matanya untuk melihat apa yang sedang dilakukan wanita tersebut. 

"SO EUN...kau mengakagetkanku" Teriak Kim Bum mendapati So Eun yang sudah berdiri di sampingnya. Ia langsung memastikan jika Ye Joon masih tidur dan tidak terganggu karena teriakannya barusan.

So Eun hanya menampilkan senyum manisnya tanpa merasa bersalah. Lalu wanita itu menarik tangan Kim Bum supaya dirinya duduk terbangun kembali.

"Jadi ada apa?" Setelah sekian menit terlewati dengan kesunyian, Kim Bum akhirnya mengalah untuk memulai percakapan. Sepertinya So Eun ingin berbicara serius terbukti dengan raut wajah yang kaku serta sekarang mereka sudah berada di balkon kamar.  "Apa masa lalu semenyedihkan itu?" So Eun bertanya tanpa melihat ke arah Kim Bum. Wanita itu masih sibuk memandang ke hamparan laut yang gelap.

This Love Is Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang