Bab 36 "Jangan Liat Dari Logika"

46 3 0
                                    

"Lucas elu gak mikir kalau Kei dateng pasti dia ikutkan?" tanya Hendery menyelidiki.


"Sempet kepikiran juga sih... tapi dia pasti udah punya pengantikan?" tanyanya. "Gak mungkin juga gue ngejar dia lagi, sekarang gue dah punya Yuqi cewek gue Hen." jawabnya


"Hem... yah moga aja kalian selalu jadi teman seperti dulu"

"Amin"



....

"Julia,..!"

"Berisik Jungwoo! Kamu ngagetin aku lagi! Gak bisa liat apa nih soalnya susah!" jawab marah dan kesal Julia saat dirinya di kejutkan oleh suara Jungwoo yang berteriak keras, tepat di telinganya! Bagaimana jika dia jadi tuli?! Jungwoo menyebalkan seperti biasanya! Walau mereka sudah berpacaran.


"Heh.. Kamu jangan marah ya, aku ini hanya ingin membuat kamu itu gak ngantuk! Masa tadi aku liat mata kamu melek-nutup gitu? Apa lagi pr kita belum selesai loh~ Besok bisa dimarahin pak dosen kalau kaya gini."  Jungwoo dengan bersedekap dada, mencoba menceramahi kekasihnya ini. "Helo~ Bapak Jungwoo yang terhormat! Yang dari tadi cuma merhati-in saya aja gak bantu-bantu lagi! Salah saya apa? Ngantuk ya wajarlah orang Bapak Jungwoo terhormat gak bantuin saya ini!" dengan membusukan pipinya, Jungwoo emang nyeselin kelewatan deh



"Hehehe.. Iya-iya maaf deh ya~ Gimana kalau aku aja yang nyelesain terusanya? Besok kita kumpulin bareng setelah selesai kamu nyonteknya? Jaehyun besok kan piket nih... Jadi bisa nego waktunya!"

"Boleh juga tuh! Tapi kata nyontek... bikin aku muak ya?!" omel Julia, Jungwoo senyum gak jelas.



"Iya-iya gak deh. Gak nyontek cuma ciplak aja!" karena gemas dengan tingkah Jungwoo. Julia jahil dengan menimpuk mukanya dengan buku catatanya. Rasain tuh ketawa mulu sambil colek-nyari kesempatan!

"Aduh!!! iya!!"



.....

"Saya tiba-tiba ingin membantu teman kamu itu. Saya ingin bermain-main dengan Koeun apa itu menurutmu menyenangkan?" tanya Kei dengan melemparkan buah apel kepada Hendery, yang menangkapnya tepat.




"Tangkapan yang bagus" gumamnya, berbalik membelakang Hendery.

"Saya tau itu"

"Jika itu membuat kamu senang. Maka tidak masalah jika, bermain dengan tikus kecil." ucap Hendery menjawab pertanyaan Kei. Senyum merkah menghiasi wajah tampanya itu




Berdiri di belakangnya, membuat dia melihat sosok yang cantik dengan gaun hitam elegannya. Baju tidurnya

Menghadap kaca yang menerpa angin kedalam kamarnya. Gaun tidurnya tertiup angin itu memiliki sebuah kesan, cantik dan dingin.




"Kata yang indah saya suka. Saya sangat lapar saat ini, apa kamu mau makan dan minum bersamaku sayang?" Kei mencoba menawarkan hal itu kepada Hendery, Kei memang tidak ikut makan bersama. Alasanya adalah ia sedang mandi tadi, namun itu bohong.

"Baiklah saya setuju! Apa kamu ingin memesan makanan? Kalau tidak aku akan membuatkan makanan yang kamu inginkan!?" Hendery melangkah mendekat kepada Kei. Sekarang mereka sejajar.







"Tidak perlu, saya sudah menyiapkan semua itu lihatlah di meja sana!" tunjuknya ke tempat dimana letak tv, dan sofa serta meja ada disana. Jangan lupa makanan yang sudah tersaji dengan rapih.

"Ah! Bagaimana bisa? Semua ini ada disini?" tanya Hendery terheran, makanan ini bisa sampai kesini bagaimana caranya?





"Bukanya kamu tidak membawa koper kesini?"

Kosan All [NCT] (END)Where stories live. Discover now