Chapter 2: New Friend

Start from the beginning
                                    

"Iya, tapi bukan aku yang mecahin. Kakak ku yang mecahin." Jawab Tzuyu.

Sana mengangguk mengerti, "Siapa namamu?"

"Chou Tzuyu."

"Cuwi?" Tanya Sana, memang nama Tzuyu relatif susah untuk dilafalkan.

"Tzuyu."

"Chewy?" Tanya Sana lagi.

"Bukan. . . Ah sudahlah, panggil sebisanya aja. Aku lihat kamu sendirian disini, mau makan bareng aku sama teman-teman tidak?" Ajak Tzuyu.

"Boleh. Tapi gapapa kan?".

"Iya gapapa kok, teman-temanku baik semuanya. Kalau gitu ayo kita pergi ke mereka."

Tzuyu pun kembali dengan membawa Sana ke tempat duduk mereka. Ia memperkenalkan teman-temannya ke Sana, begitupun sebaliknya. Dalam waktu singkat, mereka semua pun terlihat berbincang-bincang satu deng lain. Melihat hal itu, Tzuyu lega. Dia merasa senang karena Sana dapat langsung berbaur dengan teman-temannya. Dan teman-temannya pun dengan baik hati menerima Sana. Dengan begini Tzuyu yakin bahwa Sana tidak akan sendirian.

_____________________________________________

Chaeyoung menghela napas panjang ketika melihat tumpukan berkas-berkas yang berada di meja kantornya. Ini adalah hati pertama ia bekerja di perusahaan ayahnya, dan sebagai penurus perusahaan ayahnya, Chaeyoung harus mengenali dan membiasakan diri dengan posisi menjadi CEO.

Namun Chaeyoung tidak sepenuhnya resmi menjadi CEO, karena umur yang masih muda dan pengalaman yang belum banyak, Chaeyoung masih harus diawasi oleh ayahnya dan papa Tzuyu.

Tok. . . Tok. . . Tok

Seseorang mengetuk pintu ruangan Chaeyoung. Chaeyoung memberikan izin untuk orang itu masuk, tak lama kemudian staff front desk Chaeyoung hadir.

"Permisi, Nona. Ada seseorang yang ingin menemui anda."

"Siapa ya? Sepertinya saya tidak ada janji dengan siapapun." Chaeyoung berkata dalam kebingungan.

"Katanya dia mau melamar kerja, tadi saya tanya kenapa tidak bertemu dengan dengan pak HRD, tapi dia bilang kalau dia ingin bertemu langsung dengan nona."

"Yaudah. Tolong suruh dia masuk."

Chaeyoung mengembuskan napas kekesalan, di tengah kesibukan hari pertamanya ia harus meladenin tamu menyebalkan yang bahkan ia gatau.

Chaeyoung terlalu sibuk mengobservasi file-file yang ada di tangannya sehingga tidak sadar bahwa tamu teresebut sudah memasuki ruangan kerjanya.

"Ehem *batuk*. Permisi Nona Chaeyoung." Sapa tamu itu.

Chaeyoung mengenali suara itu, sontak ia mengangkat kepalanya dan langsung menemui sosok tak asing, yakni tetangganya . Satu-satunya tetangga yang sempat ia memarahinya abis-abisan karena insiden bola softball.

"K-kamu? Ngapain kamu disini?."

Perempuan galak itu (Chaeyoung sendiri yang menganggapnya galak) memutarkan bola matanya sambil menjawab,

"Kamu sendiri yang suruh aku masuk kesini tadi, dan aku datang kesini seperti yang sudah aku bilang ke staff tadi. Aku mau melamar kerja."

Chaeyoung mengernyitkan dahi karena kebingungan.

"Ngapain kamu kesini? Kamu sendiri tau kalo kamu seharusnya ga boleh berada disini."

"Aku kesini mau magang."

Chayeoung terlihat terkejut dan juga heran.
"Magang? Kenapa disini?. Kamu sendiri tau kalau keluargamu juga punya perusahaan sendiri. Kenapa memilih untuk melamar disini?".

"Dengar ya, aku disini cuma mau magang kok. Bukan untuk kerjaan permanen. Plis kasih aku kesempatan, aku yakin bakalan jadi sekretaris pribadi kamu yang baik."

Chaeyoung terdiam sementara untuk mempertimbangkan omongan perempuan,yang merupakan anak dari rival perusahaan keluarganya.

"Kasih aku alasan kenapa aku harus terima kamu disini? Dan juga kasih alasan kenapa kamu mau kerja disini? Sedangkan kamu bisa aja kerja di perusahaan ayah kamu." Tanya Chaeyoung. "Oh iya, sekalian perkenalkan diri kamu.

"Oke. Perkenalkan aku Myoui Mina. Aku mahasiswi dari Hanyang University, semester 7. Kamu bisa lihat data-data nilai ipk-ku, semua ipk-ku bagus dan tentu aja nunjukkin kalau aku kompeten untuk jadi sekretaris kamu." Kata Mina.

Chaeyoung mengambil berkas dan melihat data-data ipk Mina yang memang seperti perkataannya tadi, semua nilainya memuaskan dan cvnya menunjukkan bahwa Mina mahasiswi yang aktif.

"Kenapa aku milih perusahaan kamu? Pertama aku ga siap untuk jalanin perusahaanku sendiri, untuk itu aku butub pengalaman disini. Kalo aku kerja di perusahaan ayahku otomatis aku harus jadi CEO. Dan, perusahaan kamu sendiri cukup bergengsi di kota dan bukan perusahaan gabungan dengan keluarga Chou, jadi aku tertarik melamar disini."

Mendengar penjelasan dari Mina, Chaeyoung terdiam sejenak untum memikirkan pro dan kontra untuk menerima dia.

Pada akhirnya Chaeyoung menghembuskan napas dan membuat keputusan.

"Baiklah, kalau begitu kamu saya terima. Mendengar penjelasan kamh tadi sekalian aku jadiin interview."

Mina tersenyum senang mendengar hal itu. Entah mengapa Chaeyoung sendiri ikut tersenyum karena melihat wajah Mina yang gembira.

"Benarkah? Terima kasih Nona Son, jadi kapan aku bisa mulai kerja?"

"Minggu depan kamu boleh mulai kerja disini. Nanti saya kirim hal-hal basic yang harus kamu pelajari lewat email kamu."

"Baik Nona Son. Sekarang aku permisi dulu, ada urusan di kampus yang harus diselesaikan. Thank you boss."  kata Mina sambil mengedipkan matanya kepada Chaeyoung.

DEG. . .

Jantung Chaeyoung bergetar tak karuan setelah melihat kedipan mata Mina. Chaeyoungs sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi dengan jantungnya saat Mina memberikan dia kedipan.

"Anjir kok bisa deg degan gini? Aishh ayo fokus kerja lagi Chaeng". Batin Chaeyoung dalam hati, yang kemudian memutuskan untuk melanjutkan pekerjaanya.

_____________________________________________

(A/N): New update is here. Ayok di vote dan komen yaaa.

𝘗𝘢𝘱𝘦𝘳 𝘏𝘦𝘢𝘳𝘵𝘴 • 𝘚𝘢𝘵𝘻𝘶Where stories live. Discover now