~ 15. Arletta Aiza ~

531 49 90
                                    

Semuanya terasa indah disaat bersama.

Arletta Aiza

.

.

.

HAPPY READING 😉
Bakal kangen sama kalian 😭❤

________________

Hari ini, tibalah hari dimana Aiza akan menginjak umur 17 tahun. Ya, hari ini adalah hari ulang tahunnya yang bertepatan dengan hari Sabtu.

Sekarang Aiza izin untuk tidak sekolah untuk membantu Qania dan tantenya menyiapkan semuanya untuk acara nanti. Betapa senangnya Aiza di hari ulang tahunnya kali ini. Dia mendapat penuh sekali kasih sayang, tidak seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Tante, Aiza mau kerjain apa?" Aiza pun berjalan menuju ruang tamu dimana tante dan Qania berada. Acaranya cukup sederhana.

"Kamu diem aja Za biar Tante sama Qania yang kerjain."

"Tapi Tan?"

"Eits, gak boleh nge bantah." Aiza pun pergi ke kamarnya. Dia merasa tidak enak membiarkan Qania dan tantenya saja yang bekerja, sedangkan dia hanya diam di kamar.

Tak lama setelah itu, terdengar suara ribut-ribut di bawah. Ada apaan sih ribut-ribut? Batin Aiza. Dia segera keluar kamar dan melihat apa yang terjadi di bawah.

"Lah kalian? Kok cepet banget dateng? Kalian bolos ya?" Ternyata itu teman-teman kelas Aiza. Tetapi ada yang terasa kurang.

"Enak aja lu. Sejak kapan coba pengawalnya ibunda ratu bolos? Gak banget tau. Kita udah dikasih izin buat pulang soalnya guru-guru ada rapat mendadak," jelas Asep. Aiza hanya mengangguk.

"Oh iya, Dinda sama Vino mana?" Tanya Aiza heran.

"Mana gue tau," jawab Asep. "Eh Za, itu siapa bening banget?" Asep menunjuk Qania.

"Itu sepupu gue. Lo mau? Tuh Mamanya, bilang aja kalau mau." Asep segera menyalimi tangan mama Qania. Beliau hanya tersenyum melihat kelakuan teman Aiza satu ini.

"Eh Za kok kita gak disuruh masuk sih?" Tanya Nina sambil tertawa.

"Oh iya gue lupa. Masuk yuk! Tuh udah disiapin karpet kok." Mereka semua pun masuk ke rumah Aiza. Mereka cukup terpukau karena rumah ini terbilang besar untuk Aiza.

"Kalian diem aja dulu, kalau bosen minta tolong tuh tiupin balon terus tempel-tempel di dinding hehe. Gue mau nelpon Vino sama Dinda dulu." Aiza segera menuju kamarnya.

"Ciaelah ibunda ratu mentang-mentang dia ultah, kita yang disuruh tiup balon. Kalo tau bakal kaya gini gak bakal gue dateng cepet-cepet," gerutu Asep, sontak semuanya pun tertawa.

"Bawel lu," sahut Dion.
_______________

Siang sudah tiba. Tetapi tidak ada tanda-tanda Dinda dan Vino akan datang. Aiza sangat khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada mereka.

"Assalamualaikum, Aiza bukain pintu." Suara Qania terdengar dari balik pintu. Aiza segera membukanya.

"Waalaikumussalam, ada apa Nia?"

Arletta Aiza Where stories live. Discover now