Hadiah Natal

Beginne am Anfang
                                    

"Yakin! Sami hilang semalam, lalu pulang-pulang saat pagi buta, dia muntah. Sami juga memakan jerukku sisa kemarin, itu apa namanya kalau bukan mengidam? Kesimpulannya, Sami hamil."

Ini Sungjae tidak bosan, menekan kata 'Sami hamil' terus? Ilhoon geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Mungkin Sami sedang masa pubertas," kata Peniel, baru ingin mengatakan 'biar saja', suara heboh Sungjae kembali terdengar.

"Tidak masalah jika hanya masa pubertas, tapi sampai hamil, itu menjadi masalah! Lihat, bahkan perutnya membuncit."

"Perut Sami memang buncit, 'kan? Sami sukanya setelah makan langsung tidur." Kali ini Ilhoon yang berbicara. "Kenapa tidak dibawa ke dokter hewan saja, atau panggil dokter hewannya ke sini? Supaya kau, dan kita semua tahu, Sami benar hamil atau tidak."

Saat Ilhoon mengeluarkan realistis pikirannya, maka lampu dalam otak Sungjae yang gelap baru menyala.

"Mengapa Hyung tidak bilang dari tadi?!"

Sungjae saja yang bodoh, pikir Ilhoon.

---

Dokter hewan baru keluar dari rumah Yook sekitar pukul setengah dua siang. Beruntung dokternya masih mau datang, mengingat sekarang sedang hari besar. Beliau mengatakan, muntahnya Sami disebabkan duri ikan yang menyangkut sehingga melukai tenggorokan. Sami juga akan makan apa saja dikarenakan fase penggemukan tubuh—termasuk buah, atau bahkan tanaman yang ada di sekitarnya.

Padahal Sami sudah gemuk, pikir Yook. Bukan cuma itu, Sungjae tidak mengerti mengapa Sami bisa ketulangan, padahal Sami seekor kucing yang semestinya dalam kamus perkucingan, tulang tidak pernah menyangkut dalam tenggorokan.

Di sofa, sambil mengelus bulu-bulu pendek Sami, Ilhoon berbisik. "Mi-ya, kau tidak berniat ganti majikan?"

"Aku mendengarnya, Ilhoon Hyung," kata Sungjae, muncul dari arah pintu rumah, sehabis mengantar dokter ke luar.

Mendekati Ilhoon, Sungjae mengangkat tubuh Sami, menggendongnya. Sudah jelas, Yook lega Sami tidak hamil.

"Kau konyol. Lagipula kucing tidak mungkin hamil dalam jangka waktu satu malam. Manusia saja butuh waktu." Ilhoon mencibir, mengingat betapa paniknya Sungjae menjelaskan kepada dokter bahwa Sami hamil, belum lagi Sungjae yang meminta dokter mendeteksi siapa pejantannya. Itu tidak masuk akal sekaligus memalukan.

"Jangan menyimpulkan sesuatu sebelum kau tahu yang sebenarnya, Sungjae. Kebiasaan. Nanti kalau mendengar berita tidak benar, kau lantas percaya tanpa mencari tahu lebih dulu."

"Hyung tidak paham rasanya, memiliki peliharaan sama seperti memiliki anak." Sungjae bukannya menolak nasihat Ilhoon, hanya dirinya tidak mau kalah bicara jika bersama kakak nomor enam itu.

"Seperti sudah punya anak saja," gumam Ilhoon.

Meninggalkan pembahasannya bersama Ilhoon, Sungjae mulai memberikan petuah pada Sami.

"Kau harus bisa jaga diri ya, Sami. Kau itu kucing betina, harus jual mahal, kalau ada laki-laki yang mendekatimu, cakar saja, oke?"

"MEONG!"

"Aww sshhh, SAMI-YA!"

Garis merah memanjang terlukis cantik di pergelangan tangan Sungjae. Ilhoon yang melihat tertawa terpingkal. Mungkin Sungjae lupa kalau dirinya termasuk ke dalam spesies laki-laki.

Bekas cakar Sami adalah hadiah Natal yang sesungguhnya untuk Sungjae. Tanpa rasa bersalah, Sami melepaskan diri dari sang majikan, mendarat ke lantai secara mulus, dan segera menuju singgasana istirahatnya.

Sementara Peniel dan Hyunsik sedang menikmati kue buatan ibunda Sungjae dalam dapur, mengabaikan kerusuhan di ruang tengah. Baik, pada akhirnya mereka merayakan Natal di rumah Yook. Tidak masalah, Peniel bersama Hyunsik bisa cicip-cicip makan sebelum pulang.

Jadi, mereka harus berterima kasih kepada Sungjae yang sudah ribut melalui pesan—meminta mereka mendatangi rumahnya, atau justru kesal sebab acara merayakan Natal masing-masing gagal?

.
.
.

Selesai ~

Merry Christmas Oppa-deul~ 🎄

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Merry Christmas Oppa-deul~ 🎄

Selamat Hari Natal juga bagi Melody dan semua umat Kristiani yang merayakan, semoga damai Natal menyertai kita semua. God bless us all!

Ngomong-ngomong, besok persiapkan hati yaa, siap-siap ambyar tak tersisa, hahaha

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Ngomong-ngomong, besok persiapkan hati yaa, siap-siap ambyar tak tersisa, hahaha. Ciee, maknae kesayangan kita rilis digital single, rasa jatuh cinta lagi dan lagi dong aku tuh. 💙

Di atas itu, Enjae kayak anak terlantar, ya? Siapa yang mau angkut, dipersilahkan. Hihii.

By Your Side BTOB [√]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt