Hadiah Natal

292 24 56
                                    

"DIA HAMIL!"

Demi pori-pori besar Spongebob, ini hari Natal, tidak seharusnya Hyunsik bersama Peniel berada dalam kamar Yook, lalu mendengar suara keras si pemilik kamar. Sebelum Natal tiba, mereka sudah menyusun acara masing-masing, namun runtuh hanya karena perempuan kesayangan Sungjae.

Iya, perempuannya Sungjae.

"Sami mengidam, dia hamil!"

Rasanya Hyunsik akan segera mengunjungi dokter spesialis telinga sehabis dari rumah Yook. Sementara tersangka utama sedang berbaring miring, kepala terangkat sedikit demi memandang tiga laki-laki di depan mata. Sami akan tidur kalau orang ini tidak berisik; majikannya.

"Sungjae?"

Pintu kamar terbuka dari luar, Ilhoon masuk usai menyebut nama orang yang telah berhasil membuat dirinya rela menembus udara dingin, lalu muncul kemari. Rencana Ilhoon di hari Natal memang mendekam di rumah selesai misa.

Melihat semua anggota dalam kamar—lengkap di satu ruangan, Ilhoon jadi merasa akan menghadiri konser bertajuk 'Barisan Paling Muda BTOB'. Atau, bisa juga judulnya begini; 'Barisan Anggota Paling Tampan BTOB'. Seketika gurat-gurat senyum terpampang menghias di wajah Ilhoon. Memang suka sekali Jung memasuki alam imajinasinya.

"Aku kira kau sakit, makanya meminta diriku buru-buru ke sini. Tapi kulihat kau sehat, ada apa?" tanya Ilhoon, dan lagi, imajinasi Ilhoon menggambarkan kalau Sungjae terbaring di kasur saat dirinya dalam perjalanan. Bayangkan, Sungjae menulis pesan berkalimat kapital tanpa koma: HYUNG SEGERA KE RUMAHKU PENTING!

Wajah melas tersuguh, Sungjae menunjuk gumpalan daging gemuk, berbulu, dekat dinding, atas karpet. "Sami hamil...."

"Heh?" Ilhoon hampir terkejut kalau tidak berpikir itu akan berlebihan. Wajar Sami hamil. Kalau Sungjae yang hamil, baru tidak wajar. "Wah, berarti dalam waktu dekat kau akan punya cucu. Selamat ya, hadiah Natal dari Sami memang indah."

"Indah apanya?!" Sungjae berjongkok dramatis. "Hamil diluar perkawinan, tidak tahu siapa ayahnya, Hyung kira ini bagus? Siapa pejantan yang menghamilimu, Sami? Siapaaa?" Sungjae mengalihkan pandangan pada Sami yang tidak punya kalimat apa-apa selain 'meong'. Kedua mata bulat Sami selalu membuat Sungjae luluh, dia tidak bisa memaksa Sami lagi untuk menjawab.

Ilhoon tidak habis pikir, apa Sungjae berencana mengadakan pesta pernikahan kalau seandainya Sami pulang membawa kucing jantan? Duh, Ilhoon tidak menemukan jejak pola pikir Sungjae.

"Jangan-jangan, kau meminta kami ke sini hanya untuk menyaksikan drama menyedihkanmu?" Hyunsik mulai membuka suara, sarkastis, ciri-ciri Lim jika sudah jemu oleh keadaan.

"Tidak, bukan, aku membutuhkan peran kakak-kakak sekalian," sahut Sungjae, bicara menggunakan bahasa layaknya pengisi acara. Dia kembali berdiri—kali ini menghadap tiga orang tertua darinya. "Hyunsik Hyung selalu memiliki lebih dari satu sudut pandang, Peniel Hyung bijak, dan Ilhoon Hyung realistis. Karena itu, tunjukkan padaku jalan untuk menghadapi kekecewaan yang telah Sami ciptakan."

Hiperbolis Sungjae kambuh. Begitu pikiran Peniel, hanya saja tidak disuarakan, biar bagaimana juga, dirinya mesti menjaga perasaan Sungjae yang sedang retak saat ini.

"Setelahnya, aku akan mencari pejantan mana yang telah merenggut kesucian Samiku, dia harus bertanggung jawab. Gadisku—tidak, Sami bahkan tidak bisa disebut gadis lagi... ini benar-benar...." Sungjae kehabisan kata. Serius, Sungjae akan menyeret siapa pun pejantan di luar sana, beraninya mengawini Sami tanpa izin.

"Memang Sami benar hamil? Kau yakin?" Hyunsik belum percaya masalahnya, kemudian meneliti bulu-bulu kucing ras bengal kebanggaan Yook menggunakan kerlingan mata. Tidak ada tanda-tanda rontok berlebih. Bulu kucing biasanya akan rontok dan menipis kalau memang hamil.

By Your Side BTOB [√]Where stories live. Discover now