the grim reaper

3.9K 176 10
                                    

Jimin's pov
Pakai jasku, tak terlihat, menuntun jiwa orang ke akhirat. Itu pekerjaan yang aku lakukan.

Kalau kalian menebak kalau aku adalah malaikat maut, maka kalian benar. Aku adalah malaikat maut senior Park Jimin.aku berusia 336 tahun, sudah menjadi malaikat maut selama 300 tahun. Pekerjaanku adalah mencabut nyawa orang dan menuntunnya ke akhirat. Ketika aku mengenakan jasku, aku tak terlihat dan pada saat itu pula, aku mulai beraksi.

Mereka mengira bahwa malaikat maut itu mengerikan, dingin, dan tak berperasaan. Tapi, tunggu saja saat melihatku, pastilah mereka tak akan takut karena wajahku yang bisa dibilang mempesona.

Marilah kita membicarakan tentang kehidupan sehari-hariku. Di dimensi tempat manusia hidup, aku adalah pemilik suatu restaurant ternama di seoul, tetapi di dimensi lainnya, aku adalah malaikat pencabut nyawa.

Sekarang disinilah aku, di perjalanan menuju restaurantku. Karena cuaca di Seoul tampak bagus hari ini, aku memutuskan untul berjalan kaki. Tetapi ketika aku sudah setengah jalan, langkahku terhenti. Aku  melihat panggilan dari jam malaikat maut. Jam itu berfungsi sebagai alat untuk memberitahukan tentang pencabutan nyawa. Inilah saatnya untuk beraksi.

Di ujung lorong menuju toilet di sebuan kedai , disinilah aku. Tidak ada yang dapat melihatku. Di ujung lorong pula aku menemukan seorang wanita muda yang terkapar tak bernyawa dengan mulut yang Arwahnya masih menerka apa yang terjadi, tahu-tahu dia sudah mati.

Aku membaca buku yang aku sebut ' jadwal kematian'. Di sana tertulis kim sun, 19 tahun, meninggal karena mengorbankan diri. Ini adalah suatu tindak kriminal, tetapi malaikat maut tidak mengurusi hukum manusia, toh kasus seperti ini sudah biasa aku alami.

Aku menghampiri arwah gadis itu, dia nampak bingung dan takut. " Apa yang terjadi? Kau siapa?" Tanyanya dengan mata yang berair. " Kim Sun, kau sudah mati, dan aku malaikat mautmu ". Lalu aku mengajaknya ke jembatan yang menghubungkan dunia ini dengan akhirat. Biasanya, aku mengobrol dengan orang orang yang aku tuntun ke akhirat, entah itu tentang kehidupan, penyebab kematian, atau menjawab pertanyaan tentang akhirat.

" Tuan malaikat maut, aku harus bagaimana setelah ini?" Tanyanya. " Kau sudah mati dan akan melanjutkan kehidupan baru ketika reinkarnasi nanti." Dia mengangguk paham. "proses reinkarnasi mu akan cepat, karena kau menyelamatkan seseorang. Kau dihitung sebagai arwah mulia, dengan waktu reinkarnasi hanya 49 hari." Kataku. "Aku ingat, tadi aku melihat ada orang yang mencampurkan racun ke semangkok bubur yang akan dimakan oleh seorang tokoh masyrakat yang baik. Lalu aku menukar buburku dengan bubur yang beracun itu. Lalu aku memakannya lalu aku berjalan menuju toilet dan aku bertemu denganmu". Kami sudah sampai di penghujung jembatan akhirat.

"Ingatanmu tentang kehidupan ini akan aku hapus. Kau akan menjalani hukuman ringan atas dosa dosa kecilmu" lalu aku menyentuh keningnya dan merapalkan mantra untuk menghapus ingatannya di kehidupan ini. Setelah itu, biarkan spirit guidenya yang mengantarkannya ke reinkarnasi nya.

Setelah itu aku berjalan kembali ke restaurantku sambil menyapa beberapa rekan pencabut nyawaku. Salah satu mereka berkata " bagaimana harimu senior park? Hari ini aku lelah sekali. Mencabut nyawa beberapa pendosa yang mati saat melakukan aksinya sungguh merepotkan. Mereka bahkan ngeyel saat aku berkata bahwa mereka sudah mati." Aku menepuk pundaknya. " hari ini cukup ringan bagiku. Wajar kalau kau menemukan kesulitan saat berurusan dengan pendosa. Kau baru menjadi malaikat maut selama 70 tahun." Lalu aku melanjutkan perjalananku ke restaurant.

Di trotoar, aku berpapasan dengan seorang namja cantik yang tengah menyunggingkan senyumannya, aku heran kenapa dia nampak begitu familiar. Aku terus memperhatikan senyumnya yang menawan sampai jarak memisahkan kita.

Lanjut?
Jangan lupa vomment nya..
Minv forevahh

till We Meet againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang