4.

60 16 4
                                    

Black Tower

Efika sedang bergulung di atas kasurnya.
Entah apa yang merasuki Efika...? Efika jadi bahagia banget dapat notifikasi dari Raka si Black Tower.

Hanya karena 'NOTIFIKASI'.
Bagi Efika, Raka itu anak nya kalau di chatt respon nya cepat dan juga humoris, siapa cewek yang gak suka di ajak canda tawa ? Jika ada, pasti hanya sebagian saja mayoritas pasti suka di ajak canda tawa walau pun lewat chating.

Ini semua Efika lakukan karena saran dari Alfiya untuk mencoba mempehatikan cowok yang 'mungkin' menyukai dirinya, contohnya saja Raka, yang dari opini Alfiya sedang mencintai Efika, dan sekarang Efika 'HANYA MENCOBA' hal tersebut.

Efika sedang duduk menikmati makanan yang tadi ia beli.

"Gimana Kaa lu sekarang udah sama raka? " tanya Alfiya yang tiba - tiba duduk di samping Efika sambil mengambil makanan yang Efika letakkan di atas mejanya.

"Gak," jawab Efika singkat.

"Woeeee pengumuman... " teriak Alfiya tiba - tiba, Efika dan seisi kelaspun memperhatikan apa yang Alfiya akan ucap kan, walau siswa yang ada di kelas hanya sebagian, " Efika dengan Raka lagi deket sekarang !!!" lanjut Alfiya lagi.

"Woeeee sejak kapan gue deket sama Raka !!!" ucap Efika kesal karena apa yang Efika bicarakan tidak sesuai dengan apa yang orang lain terima,"Telinga lu habis di bersihkan pake linggis ? Pantesan budeg," ucap Efika kesal.

"Tuu mulut yaa ! Lagian fakta woy ! Setiap hari lu chattan itu namanya sudah dekat."

"Itu doang...? "

"Iya kan."

"Yaudah dah terserah lu," tukas Efika malas meladeni teman sebangkunya.

"Raka kamu di cari Efika tuh," ucap Alfiya saat Raka bertepatan di samping meja Efika dan Alfiya.

"Lu itu apa - apan sih Yaa ! sejak kapan juga gue cari - cari dia !" ucap Efika dangan ketus, karena lagi - lagi Efika jadi kambing hitam nya Alfiya.

Sementara Alfiya menjulurkan lidah nya mengejek lalu berlalu entah kemana, Efika pun juga tidak perduli Alfiya kemana, toh ujug - ujungnya juga ngebucin di depan kelas.

Setiap hari Efika mulai Chatting dengan Raka.
Yang semula hanya mencoba kini sekarang di sengaja, Efika maupun Raka.

Efika terjebak di dalam zona nyaman yang Raka ciptakan, bahkan Efika juga beropini bahwa pandangan Raka kepada Efika adalah pandangan yang melibatkan hati.

Efika sedang Rebahan di kasur empuknya.
'P' ketikan Efika di layar HP, dan mengirimkan nya ke Raka.

'Raka' lanjutnya karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Raka, padahal Raka online.

"Ini Raka kemana sih tumben banget, balas chatt nya lama ! Padahal online loh ?" guam Efika sambil berguling - guling di kasur.

Sebuah kata - kata terbesit di dalam hati Efika, 'Emang dirimu penting baginya? Kamu saja bukan prioritas nya !!! jadi untuk apa dia balas chatt mu secepat kilat.'

"Emm Raka kemana ya ?" ucap Efika sambil menunggu balasan chatt dari Raka.

'Apa ? ' balasan chatt dari Raka yang singkat, padat, jelas.

Baru saja Efika membaca notifikasi chatt dari Raka, Raka sudah offline.

"Buset ! Udah di tungguin balasan chattnya ! Giliran gue pengan bales lagi udah off ?" ucap Efika yang kesal karena setelah di tunggu lama dan yang di dapat hanyalah kekecewaan.

Efika yang niat awal ngechatt Raka untuk bercerita tentang banyak hal, bahkan Efika sempat menyusun beberapa secenario chattnya dengan Raka, tetapi setelah penantian yang di lakukan hanya dapat kekecewaan, Efika mengurungan niatnya.

Percaya atau tidak bahwa 'Harapan Adalah Akar dari Kekecewaan.'

Mekipun Efika kecewa, namun Efika masih berfikir positif tentang Raka, 'mungkin sibuk,' pikir Efika.

"KAAA.... " teriakan Alfiya nyaring dari pintu kelas dan berlari menuju di mana Efika berada sekarang.

"Ada apa ?"

"Tau gk, tadi malam gue habis chattingan sama Raka" ucap Alfiya yang jawab Efika hanya dengan ber 'Oh' ria.

'Apa chatt nya tadi malam tidak di balas Raka, karena Raka chattingan dengan Alfiya ?' ucap Efika dalam hati.

Efika tidak ambil pusing hanya karena memikirkan hal sepele.

Efika yang melupakan kajadian semalam, namun di ingatkan kembali oleh Alfiya saat jam istirahat.

Alfiya bercerita tentang chatt yang di lakukan nya semalam.
Sungguh semua itu membuat kesal dengan sendirinya.

Aktivitas di sekolah selesai, Efika pulang ke rumah dan langsung ngechatt Raka, karena kalau bicara langsung di sekolah Efika sedikit malu, padahal biasanya juga malu - maluin.

'Raka tanya ?' pesan yang di kirimkan Efika ke Raka, tak lama ada balasan masuk dari Raka.
'Tanya apa ?'

'Tadi malam kamu chattan sama Alfiya?' tanya Efika tanpa ada basa basi nya sama sekali.

'Iya.'

'Kamu sering ya chattan sama Alfiya ?' tanya Efika menginterogasi.

'Gak juga kok.'

'Oh yaudah.' ketikan Efika yang berniat mengakhiri chatt tersebut.

'Beneran kaa !!! aku jarang chattingan sama Alfiya, lagi pula hanya tanya PR, atau Alfiya nya yang ngechatt aku.' jelas Raka panjang lebar.

'Ya.' jawaban singkat Efika untuk mengakhiri percakapan.

Efika merenungkan jawaban Raka, 'Raka Ngechatt hanya untuk tanya pr ? Kenapa gak tanya pr ke aku aja biasanya juga tanya ke Aku ?'

Ting ! Notifikasi muncul di layar HP Efika, membuat sang pemilik tersadar, 'Efikaaaaaa... ' pesan yang di kirim yang langsung di balas oleh Efika.
'apa ?'

'Kamu gk chatt an sama Raka ?'

'Gak,' jawab Efika singkat.

'Pantas aja Raka tadi ngechatt aku, tadi cerita banyak soal hobinya,'

Otak Efika sudah berputar tentang kata - kata Raka yang ngechatt Alfiya hanya untuk menanyakan pr.
'Ah, gak mungkin lah yaa ngechatt seseorang hanya tanya PR aja,' ucap Efika dalam hati, yang masih berfikir positif, namun otak Efika masih beroutar mencari alasan yang lebih.

'Titisan Barbie ! Apasih yang ada di pikiran lu ! Udah deh Raka juga bukan orang yang lu cinta kan ! Janagn su'udzon deh sama teman sendiri,' ucap Efika di dalam hati untuk menenangkan jiwanya yang sedang tak menentu.

'Iya, Black Tower emang bukan orang yang lu cinta, tapi lu nyaman sama dia,'

Cuap ! Cuap penulis !
Gomennasai mina san !
(maaf semua !)
Saya belum provesional sebagai penulis ! Memang awalnya bakalan update 1 minggu 1x, tapi rasa males itu lohh melanda ! :"(

Eka Safitri

Tuban
27 Desember 2020

Majesty Where stories live. Discover now