OTY 16. Time Slip

Start from the beginning
                                    

"Ya, ada apa?" tanya Dery sedikit kesal karena cowok itu mengganggu obrolan mereka.

Pemuda berkacamata itu membenahi letak kacamatanya yang melorot sebelum menjawab. "Kenal Herjuno Denandra?"

Dery dan Ode saling pandang lalu mengangguk.

"Dia Herjuno."

"Aku Herjuno."

Dengan kompak Dery menunjuk Ode dan Ode menunjuk dirinya.

Pemuda itu memfokuskan pandangan pada Ode dan berkata,"Bisa ikut aku sebentar? Ada yang mau kubicarakan."

"Tentang?" tanya Ode mengernyit bingung.

"Yerisha." Satu nama yang membuat Ode dengan sukarela bangkit dari kursinya. Lalu mengikuti pemuda berkacamata yang melangkah lebih dulu ke arah pintu cafe.

Dery ingin mencegah tapi Ode memberinya isyarat untuk menunggu.

Mereka keluar bersamaan dengan Saelin yang hendak masuk ke cafe. Saelin terbelalak dan sedikit mundur melihat Ode keluar dari cafe dengan orang asing. Biasanya pemuda itu akan bersama Dery.

"Kak..." Saelin sampai kesulitan berkata-kata, karena ia merasa ada yang aneh.

Gadis jangkung itu lalu masuk ke dalam cafe dan menghampiri meja Dery yang mengawasi Ode dan pemuda berkacamata itu dari dalam cafe. Pemuda itu membawa Ode masuk ke dalam mobil hitamnya. Ode nggak akan diculik kan?

"Hei, Der. Cowok ganteng yang sama kak Ode tadi siapa?" tanya Saelin dengan menggebu-gebu.

"Mana ku tahu. Ganteng? Heh, setan! Gantengan juga aku."

"Kamu? Ganteng?" Saelin memperhatikan Dery dari ujung rambut sampai ujung kaki." Mimpi," cibir Saelin. yang tak menyetujui ucapan Dery.

"Keseringan ngebo sih jadi mimpi mulu."

Dery menaikkan kedua alisnya dengan kesal. Gadis di depannya itu memang definisi menyebalkan yang sesungguhnya.

"Serius kamu nggak tahu siapa cowok itu?"

"Nggak. Dia ke sini nyari Ode dan katanya mau ngomongin soal Yerisha."

"Yerisha????" Saelin mencoba membuka memorinya, mencoba mengingat-ingat pemuda di sekitar Yerisha, tapi ia merasa pemuda itu tak ada dalam lingkaran kehidupan Yerisha.

***

"Loh mama kok udah ada di rumah?" Begitulah kekagetan Yerisha saat melihat mamanya sudah di rumah saat tengah hari. Biasanya mamanya masih di rumah sakit, memeriksa pasien. Keberadaan mamanya saat siang hari di rumah sangat langka. Yerisha yang baru pulang dari kampus saja sampai menggeleng tak percaya

"Ehmmm, soalnya mama punya kejutan untukmu."

"Kejutan?"

Mama bangkit dari sofa ruang tengah lalu menggandeng tangan Yerisha ke arah ruang makan.

Yerisha terlibat bingung tapi mengikut saja saat mamanya menyuruhnya duduk di salah satu kursi yang mengitari meja makan.

"Hari ini mama masak semua makanan kesukaanmu."

"Mama serius?" Yerisha tak percaya, kesibukan mamanya di rumah sakit membuatnya jarang berada di dapur. Mama akan berada di dapur saat hari libur, selebihnya bibi lah yang akan menghandle masalah dapur.

Mamanya memasakkan semua makanan kesukaannya? Tentu Yerisha sangat terharu.

Mama Yerisha membuka tudung saji yang menutupi masakan yang baru setengah jam lalu selesai ia masak. Mata Yeri langsung berbinar melihat deretan makanan yang semuanya adalah makanan kesukaannya. Walau bibi bisa saja memasakkan untuknya tapi masakan mamanya adalah yang paling ia rindukan.

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now