"Apa?" Siyeon bertanya dari balik kacamata bulatnya tanpa minus atau pun plus.

"Gwe baru curi denger-denger aja sih dari senior-senior di kampus ini" Sua memulai ceritanya.

Kami setia menunggu lanjutannya. Aku juga, sambil terus mengunyah dengan takzim.

"Katanya, dikampus kita ada seseorang yang gak waras" Sua melirik kanan kiri, memastikan tidak ada yang mendengarkan selain kami.

"Maksudnya?" Jiu menyela sambil meminum air limunnya.

"Ya, kayak psycophat gitu. Tapi ini lebih crazy lagi!" Sua menekankan kalimat "crazy" nya pada pengucapannya.

Seperti memang benar-benar gila seseorang ini. Atau jangan-jangan, yang dimaksud Sua unnie adalah senior tadi? I don't know.

"Crazy gimana maksud lo? Kayak orang gila pinggir jalan gitu?" Siyeon bertanya lebih tegas. Meminta penjelasan yang lebih rinci.

"Bukan! Kayak itu..." Sua mengkode dengan tangannya untuk menyuruh kami mendekat. Lalu melihat kiri kanan. Memastikan lagi.

Jantungku serasa mau lepas menunggu jawaban perdetiknya. Jangan-jangan, asumsiku benar. Yang dimaksud itu adalah gadis senior tadi.

"Kayak Jiu ngeliat gebetan di curi orang. Sukanya nyakar-nyakar dinding kayak kucing" Sua kemudian tertawa keras.

Kupingku langsung mendenging. Perih mendengar suara melengkingnya saat tertawa. Aku mengelusi cupingku.

"Ye! Kirain beneran. Nyatanya..." Handong menggebrak meja kesal lantas mengalihkan pandangan ke luar kantin.

"Busuk seperti janji mantan" lanjut Siyeon kemudian. Ikutan kesal juga.

"Siyeon unnie panutan. Titik" Gahyeon mengangkat tangan. Memberikan tanda kalau kalimatnya tidak akan pernah diubah.

"Sa ae lu maknae embul" Dami menepuk pelan perut Gahyeon yang menimbulkan bunyi. Pipi Gahyeon menggelembung. Lucu.

Aku jadi teringat saat-saat itu. Di malam yang dingin itu, dengan drakor kesukaan kami. Momen-momen yang sangat membekas di pikiranku.

Tiba-tiba langit menggelap. Seperti terjadi gerhana matahari, namun cepat sekali sekitar menjadi seperti malam.

Aku terlonjak kaget. Bangkit berdiri dan melihat ada apa di atas sana. Atau ini salah satu bagian dari mimpi aneh ku?

Siyeon kemudian keluar, menuju lapangan. Ingin tahu apa yang terjadi di tengah sana. Berkerumun banyak orang.

"Yon! Lu mau kemana!" Jiu berteriak tertahan, takut kalau sahabatnya itu akan mengalami suatu hal.

Siyeon hanya melambaikan tangannya tak peduli dan terus melangkah. Bahkan menambah kecepataannya. Berlari ke tengah lapangan.

Sebenarnya aku juga khawatir. Bagaimana kalau itu adalah awan kumulunimbus? Pembawa angin kencang. Siyeon bisa celaka.

"Siyeon-ssi!!" aku berteriak memanggilnya, berharap ia mendengar. "Jangan kesana! Bahaya!!" juga menjauh dari sana.

Tapi, keputusan seorang Siyeon tidak bisa diganggu gugat. Seperti keputusannya sudah sebulat bola.

Aku menyerah, lalu kembali ingin duduk dibangku. Hal aneh terjadi, Jiu unnie, Sua unnie, Handong unnie, Dami dan Gahyeon tidak ada.

Mataku membulat, menggebrak meja. Mungkin mereka bersembunyi di bawahnya sehingga mereka terkejut. Tidak ada respon.

Kemana mereka? Apa mungkin ini sama seperti kejadian Appa? Aku mengalami halusinasi lagi? Kumohon hentikan!

Orang dilapangan juga raib. Hilang bagai ditelan bumi. Aku semakin tidak bisa mengatur pernapasanku. Jatungku berdetak cepat.

Aku memalingkan wajah kesana kemari. Mencari keberadaan makhluk bernyawa, tapi tidak ada. Benar-benar hanya aku.

Sendirian.

"Kau tidak sendirian, Yoohyeon-na"

Aku menoleh ke samping kanan. Tidak ada. Dikiri juga tidak. Belakang apalagi depan juga nihil. Dimana asal suara itu?

"Disini, dibawah sini"

Suara lirih itu menuntunku berlutut. Memandang bawah meja kantin yang hanya se-pinggangku. Aku ragu-ragu.

Benar, disana ada seseorang. Anak kecil berambut kepang. Dengan poni coklatnya yang hampir menutupi mata beningnya.

Aku heran, kenapa ada anak kecil disini. "Kamu siapa? Kok bisa disitu?" aku bertanya ragu. Mungkin dia tidak bernyawa? Mungkin.

Mata anak itu perlahan menatapku tajam. Dengan posisi duduk memeluk lututnya yang kotor. Bajunya juga.

Ia merangkak keluar dari kolong melalui depanku. Anak itu sekarang berdiri di depanku.

"Do you see me?"






























_______________
_______________________
*Sekali anda menghargai orang, seribu orang akan melakukan hal yang sama pada anda:)*
-quote abal.abal^^

REPLAY -hiatusحيث تعيش القصص. اكتشف الآن