8. Kemurungan Gia

1.1K 52 1
                                    

Sudah bagus menghilang dari pandang, dan malah kembali muncul sebagai hama tak diinginkan. Arga benar-benar merasa kalap dibuat Bella. Kemunculan tak diinginkan itu mendatangkan mala petaka tak diinginkan hadir di tengah-tengah kehidupan rumah tangganya. Bella akan merasakan akibatnya jika berani-beraninya menyentuh Zefa seperti dia menghancurkan diri adik bungsunya. Arga menggeleng pelan. Tidak tidak! Zefa tak akan mengalami apa yang dialami oleh adik bungsunya. Karena pastinya dia akan selalu menjaga wanitanya itu dari ular liar berotak licik seperti seorang Bella Anjani.

"Dasar jalang! Dia kira aku tak tahu rencana busuknya! Menyamar sebagai seorang pelacur murahan dan menggoda ku, agar kau bisa balas dendam kepada keluargaku! Jika itu kau lakukan, maka tamatlah riwayat mu di tanganku!!" Gerutu Arga tak tertahankan. Ingin rasanya dia menabrak Bella jika wanita ular itu berada di depan mobilnya saat ini. Jika membunuh orang itu dihalalkan, sudah lama ia bunuh Bella dengan rencana-rencana liciknya.

Semuanya rasa balas dendam Bella dimulai karena kelicikan dan ketamakan Rio Orlando—ayah Bella sendiri—sebelas tahun yang lalu.

Flashback On

Benedict Group adalah perusahaan minyak bumi ternama dunia. Anak cabang dimana-mana. Berbagai negara penghasil minyak bumi pun sudah berada di naungan perusahaan itu. Semua kesuksesan ini karena sebuah tangan yang memulainya dengan rasa percaya diri. Gavin Benedict lah si pemilik tangan itu. Memulainya dengan perusahaan kecil yang dibangunnya melalui modal yang ia pinjam melalui bank, sampai Benedict Group bisa jadi sebesar dan seterkenal ini ke seluruh dunia.

Gavin terkenal sangat baik dan supel di mata para karyawan Benedict Group. Tak hanya baik, Gavin pun sangat bisa mempercayai para karyawannya untuk bekerja. Dan kepercayaan itu pun dipatahkan langsung oleh Rio Orlando. Seorang direktur keuangan sekaligus kaki tangan Gavin yang sangat di percayainya. Semuanya pemasukan keuangan berantakan. Dan yang mengatur itu adalah Rio.

Rio tamak dan ingin memakan sepuluh persen pemasukan keuangan perusahaan untuk dirinya sendiri. Dan ditambah lagi, dia selalu membocorkan dokumen-dokumen penting kepada perusahaan saingan Benedict Group.

Gavin sampai tak habis pikir akannya. Salah satu orang yang sudah ia percayai sejak perusahaannya masih sangat kecil, sudah mengkhianati kepercayaannya.

"Kau! Kau mengkhianati ku, Rio! Orang kepercayaan ku, sudah mengkhianati ku! Apa maksudmu? Kau kekurangan gaji, hm? Mau sebanyak apa gajimu?!" Bentakan itu Gavin keluarkan di depan seluruh karyawan Benedict Group. Biarkan saja Rio malu.

Rio hanya diam mendapatkan bentakan itu. Tangannya mengepal kuat. Ingin rasanya ia memukul wajah tampan Gavin. Pria itu sudah memalukannya sebegitu besarnya. Di depan semua orang banyak seperti ini.

Tanpa mengatakan sepatah katapun, Rio langsung pergi meninggalkan kantor pusat Benedict Group. Tak ingin berlama-lama dirinya dipermalukan sangat-sangat di depan banyak orang seperti ini.

Lihat saja, akan ku balaskan dendamku, Gavin!

Benedict Group hampir bangkrut kalau saja Gavin tak menatanya ulang kembali. Dengan tangannya sendiri Gavin bangkit kembali dan menjadi perusahaan minyak bumi tersukses di dunia.

Dan disaat dirinya sudah memasuki usia pensiun yang tak layak memikirkan pekerjaan lagi, Gavin serahkan dan percayakan perusahaan nya itu kepada Arga, putra sulungnya.

Namun, diawal Arga memulai karirnya, Bella datang dan mendekati Arga. Arga yang tertarik pun, jatuh cinta kepada Bella pada saat itu. Tetapi, pada suatu hari, dia berkunjung ke kediaman keluarga Bella, dan mendengarkan percakapan antara Rio dan istrinya, Jihan. Mereka membicarakan tentang balas dendam dan nama-nama keluarganya disebut. Dari situ, Arga mulai tahu tujuan kedatangan Bella ke dalam kehidupannya. Yaitu menghancurkan keluarganya dan kesuksesan perusahaan milik keluarganya.

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang