04. Every Momen is Gift

3.1K 251 5
                                    

" Every Moment is Gift "




Desember and Natal is coming, bahkan suasana natal sudah terasa di rumah Yuri dan Jessica, mereka sudah menghiasi rumah dengan beberapa dekor natal, pohon natalpun sudah terhias oleh lampu tumbler warna-warna yang lucu.

Jessica berjongkok di depan pohon natal, tersenyum melihat beberapa aksesoris tahun lalu yang belum dilepas, salah satunya foto polaroid keluarga kecilnya.

Tahun lalu perayaan natal nyaris gagal kalau dia dan Yuri tidak berhasil memisahkan ketiga anak mereka yang bertengkar hebat hanya karena hadiah.

Yuri yang melihat Jessica berjongkok di depan pohon natal, menghampirinya, ikut berjongkok disana, Jessica menoleh lalu tersenyum pada sang suami.

"time fly so fast." Ucapnya.

Yuri mengangguk setuju.

Waktu berjalan dengan begitu cepat, rasanya baru kemarin dia bertemu Jessica, tertarik padanya, lalu sekarang mereka sudah memiliki 3 anak yang begitu luar biasa.

Jessica mengambil foto keluarga, beranjak dari sana untuk duduk di sofa.

"aku bahkan masih ingat saat kau terkena tamparan Ayahku."

Jessica memandang Yuri yang masih berada di depan pohon natal

Yuri tersenyum tipis, mengambil salah satu aksesoris yang ada di pohon natal lalu duduk di samping Jessica.

"aku tak akan pernah lupa betapa marahnya Ayahmu saat itu."

Mereka saling berpandangan, tersenyum satu sama lain, ingatannya kenbali pada beberapa tahun ke belakang.

23 Januari 2006.

Matahari begitu menyorot mata Jessica hingga sang empunya merasa silau, matanya menyipit  tersadar dari tidur lelapnya, menggeliatkan badan, meregangkan otot-otot lengan yang terasa kaku.

Badannya membeku seketika saat menyadari Yuri tertidur di sampingnya dengan bertelanjang dada, repleks menundukkan kepala, memandang dirinya yang juga tak berbusana.

"aarghh!!!!" teriaknya kencang.

Jessica menarik selimut, menutupi dadanya yang tak terbalut apapun, mengedarkan pandangannya dan baru tersadar kalau dia berada di apartemen milik Yuri, bukan miliknya.

"aish!" rutuknya.

Matanya bergerak lincah mencari pakaian yang ternyata tercecer di lantai, dengan satu tangan mengambil pakaiannya termasuk pakaian dalam, memakainya dengan segera.

"Yuri!"

Jessica memukul cukup keras lengan Yuri, membangunkan kekasih.

"eeumm~"

"Yuri, Irreona!!!"

Berulang kali memukul lengan kekasih hingga Yuri tersadar.

"apa Sicca? Kenapa pagi-pagi sudah berisik?" ucapnya dengan suara berat.

"bangun dan kau harus sadar apa yang terjadi."

Yuri bergumam pelan, lalu menarik badannya, duduk di kepala kasur, menggeliat beberapa kali lalu memandang Jessica yang duduk disampingnya.

"ada apa?" tanyanya.

"apa yang sudah kita lakukan semalam Yuri? aish!!!"

Yuri mengerut tak paham, menguap lebar.

"memangnya apa yang kita lakukan? hoam~"

Jessica berdecak keras.

"percuma aku bertanya padamu, kau bahkan tidak menyadarinya."

My Little FamilyWhere stories live. Discover now