EMPAT BELAS

3.1K 417 23
                                    


"Sebuah kesialan aku bertemu denganmu disini."

Sehun mengangkat sebelah alisnya. Ada apa dengan orang ini? Tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal.

"Apa masalahmu, Kim Jongin?"
Jongin yang masih berdiri di depannya memasang wajah sengit. "Kau tidak ingat apa yang sudah kau lakukan padaku?!"

Sehun terlihat berfikir sebentar sebelum kemudian sebuah ingatan menghinggapinya. "Ah! Kau masih kesal dengan kejadian itu.."
Itu bukan pertanyaan. Tapi pernyataan yang keluar dari mulut seorang Oh Sehun. yang di ucapkannya dengan wajah tidak berdosa sama sekali.

Jongin geram. Bolehkah dia mencubiti seluruh tubuh lelaki di hadapannya ini sekarang juga?

"Tidakkah kau ingin meminta maaf padaku?!" Sindirnya telak.

"Kenapa aku harus minta maaf? Salahmu sendiri menyebrang sembarangan"

"Menyebrang sembarangan kau bilang?! Jelas-jelas kau yang ugal-ugalan di jalan. Jangan melimpahkan kesalahan pada orang lain!"

Sehun menghela nafas. Kepalanya pusing mendengar Jongin teriak-teriak tidak jelas di depannya. Jadi untuk saat ini, Sehun lebih memilih untuk mengalah daripada harus mengorbankan kesejahteraan otaknya yang sudah kusut karena kepergian Baekhyun bersama Chanyeol.

Ah, mengingat itu membuatnya kesal lagi.

"Ya sudah aku minta maaf."

"Kau tidak tulus!"

"Ya Tuhan! Kau yang menyuruhku minta maaf. Sekarang apa lagi?!" Lama-lama sehun gemas. Apa sebenarnya yang Jongin inginkan?

"Apa kau tidak pernah meminta maaf sebelumnya? Bagaimana seharusnya sikap seseorang saat meminta maaf?!" Tuntut Jongin.

Sehun memejamkan matanya sambil menghela nafas. "Baiklah.. aku minta maaf sudah hampir membuatmu celaka Kim Jongin. Apa kau mau memaafkanku?" Ulangnya. Kali ini dengan sedikit lebih lembut. Dalam hati sehun bertanya-tanya, kenapa dia mau-mau saja melakukan hal seperti ini.

Jongin tersenyum puas, namun beberapa saat kemudian kembali pada sifatnya yang semula. "Sudahlah.." Remaja itu meraup anjingnya ke dalam gendongan dan pergi begitu saja. Meninggalkan Sehun yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Sudahlah? Begitu saja? YAK! KIM JONGIN!"

Jongin tidak memperdulikan teriakannya dan terus berjalan santai meninggalkan taman.

"Anak itu benar-benar.." gerutu Sehun.
 

Sementara itu di tempat lain, Baekhyun dan Chanyeol sedang di Landa cangung pasca pernyataan Cinta Chanyeol yang menurut Baekhyun terlalu mendadak. Keduanya hanya duduk diam dengan posisi membelakangi satu sama lain di dalam kamar Baekhyun yang ukurannya tidak terlalu luas.
Baekhyun mengulum bibirnya sambil sesekali melarikan bola matanya kesana kemari. Bingung harus bersikap bagaimana. Telunjuknya mengetuk-ngetuk lantai kayu dibawahnya dengan ritme acak.
Chanyeol sendiri pun tidak jauh berbeda dengannya. Lelaki dengan tinggi tidak masuk akal itu hanya memutar-mutar ponselnya tanpa berniat memainkannya sedikitpun. Sedangkan di dalam kepalanya masih memikirkan kata-kata apa yang harus dia gunakan untuk memulai percakapan dengan Baekhyun.

Setelah insiden Ciumannya beberapa waktu lalu, Baekhyun berubah sangat pendiam. Pria mungil itu berjalan mendahuluinya, dan menutup mulut sampai mereka tiba di kediaman Byun. Chanyeol sempat berfikir apakah Baekhyun marah dengan pernyataannya, atau lelaki itu hanya terlalu terkejut? Tapi sampai saat ini, sampai keduanya terjebak di dalam kamar Baekhyun dengan suasana Canggung, Baekhyun masih belum mau membuka mulutnya untuk bicara.

"Emm.. Baek-"

CLEKK

Chanyeol menghentikan ucapannya saat tiba-tiba saja pintu kamar Baekhyun terbuka dari luar, lalu sosok Nyonya Byun muncul setelahnya.

"Makan malam dulu sebelum pulang."
Keduanya hanya mengangguk tanpa suara. Membuat Nyonya Byun mengangkat alisnya heran. Suasana macam apa ini?

Apa sesuatu baru saja terjadi?

Apa mereka bertengkar?

Nyonya Byun ingin bertanya, tapi karena tidak ingin terlalu ikut campur urusan anak muda, wanita paruh baya itu hanya mengedikkan bahu dan menutup kembali pintu kamar Baekhyun.

Baekhyun mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri dari suasana Canggung yang menjebak mereka. Namun baru saja dirinya bangkit, Chanyeol sudah menahan tangannya. Baekhyun sedikit tersentak dan menunduk menatap Chanyeol yang juga tengah menatapnya.
Jantungnya berdegup dengan kencang. Bukan karena dia jatuh cinta secara tiba-tiba karena tatapan Chanyeol padanya. Tapi karena Baekhyun sedang menebak-nebak apa yang akan lelaki itu katakan.

"K-Kenapa?"

"Jika pernyataanku membuatmu tidak nyaman, tidak perlu di pikirkan. Lupakan saja. Anggap aku tidak pernah mengatakannya." Ujar Chanyeol.

Baekhyun menelan ludah, dan menarik tangannya perlahan dari genggaman Chanyeol. "Benar. Tidak perlu di bahas lagi. Aku yakin Hyung hanya terbawa suasana saat mengatakannya."

Kening Chanyeol berkerut. Merasa tidak setuju dengan apa yang Baekhyun katakan. "Tidak.." ucapnya yakin. "Aku serius soal aku yang menyukaimu."

"Apa?" Baekhyun benar-benar tidak mengerti apa maksud Chanyeol.

"Aku benar-benar menyukaimu. Tapi aku tidak ingin pernyataanku membuatmu tidak nyaman. Jadi aku mengizinkanmu untuk melupakan semuanya. Apa yang sudah aku katakan."

Kedua mata Baekhyun mengerjap dengan wajah tercengang.

"Ah! Ini memusingkan. Bisakah kita tidak perlu membahasnya? Aku lapar, ingin makan masakan ibuku."

TOUCH LOVE!! [CHANBAEK] [YAOI]Where stories live. Discover now