DUA BELAS

3.9K 479 37
                                    


Chanyeol menepati janjinya untuk mengantar Baekhyun pulang kampung. Sabtu pagi, keduanya sudah berangkat dari kediaman Park menuju Kota tempat Baekhyun berasal.

Seperti yang mereka duga sebelumnya, suhu disana cukup rendah. Dulu Baekhyun cukup terbiasa dengan hal itu. Tapi sepertinya beberapa bulan saja tinggal di Seoul, membuat daya tahan tubuhnya sedikit menurun. Baru turun dari Mobil, Baekhyun langsung bersin-bersin, dan hidungnya merah. Sedangkan Chanyeol sendiri tidak terlalu terpengaruh dengan perubahan suhu yang dirasakannya.

"Kau mau pakai mantelku?" Tawar Chanyeol.

Baekhyun menggeleng. "HACHIII-.. tidak, tidak perlu."

Chanyeol menatapnya ragu. Apalagi saat Baekhyun menggosok-gosok hidungnya yang sudah sangat merah. Kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih. "Kau yakin?"

"Suhu di dalam rumahku jauh lebih hangat nanti, tenang saja.." Cengir Baekhyun. "Ayo masuk."

Keduanya memasuki pagar rumah Baekhyun yang tidak begitu tinggi. Tidak seperti pagar rumah keluarga Park yang bermeter meter tingginya. Bahkan Chanyeol berfikir bisa melangkahi pagar rumah Baekhyun dengan mudah tanpa harus melewati pintu. Tapi Chanyeol tidak mungkin melakukannya. Itu tidak sopan.

"Aku pulaaanngg~" awalnya suara Baekhyun terdengar mendayu-dayu merdu, -Namun sedetik kemudian "EOMMAAAA!!!!"

Chanyeol meringis mendengar suara Baekhyun yang melengking tinggi itu. Sedangkan sang pemilik suara tampak acuh dan terus menggedor pintu berwarna coklat dihadapan mereka sambil terus berteriak memanggil Ibunya. Tak berapa lama kemudian, seorang wanita paruh baya membuka pintu dengan wajah marah. namun begitu mendapati bahwa putranya yang baru saja membuat keributan, wajah marahnya langsung berubah menjadi raut terkejut bercampur senang.

"BAEKHYUNEE!!"

Ah, sekarang Chanyeol tahu Baekhyun mendapatkan suara tinggi itu dari siapa.

Sepasang Ibu dan Anak itu lantas berpelukan erat, meluapkan rasa rindu yang tertahan beberapa bulan belakangan ini. Bahkan Ibu Baekhyun sudah menitikan air mata saking bahagianya melihat sang putra pulang dalam keadaan baik-baik saja.

"Akhirnya kau pulang juga~"

"Aku merindukan kalian!"

Ibu Baekhyun melepaskan pelukannya dan menangkup wajah sang putra. Memandangnya dengan penuh rasa haru. "Kau terlihat lebih berisi. Tapi kenapa tinggimu tidak bertambah?"

"Ppft~" Chanyeol menutup mulutnya menahan tawa. Sedangkan Baekhyun merengutkan wajahnya kesal.

"Jangan merusak Moodku!"

"Ah, baiklah tidak perlu di bahas.."

perhatian Ibu Baekhyun beralih pada Chanyeol. "Tuan muda.. terimakasih, sudah mengantarkan Baekhyunie pulang.."

"Jangan terlalu formal. Panggil Chanyeol saja.." Ucap Chanyeol sembari mengusap tengkuknya Canggung.

Mendengar hal itu, Ibu Baekhyun menganggukkan kepalanya mengerti dan mengiring mereka masuk kedalam rumah. Benar saja, suhu di dalam rumah Baekhyun jauh lebih hangat. Apalagi lantainya yang terbuat dari kayu, terlihat seperti rumah tradisional jaman dulu.
Chanyeol berdecak kagum. Meski kecil, rumah Baekhyun sangat bersih dan nyaman. Dia jadi ingin cepat-cepat merebahkan dirinya dan tidur.

"Appa belum pulang?" Baekhyun bertanya setelah mendudukkan dirinya di ruang tamu. Tidak ada sofa, hanya terdapat sebuah meja rendah berukuran sedang di tengah-tengah ruangan yang di kelilingi empat bantal sebagai alas duduk, dan beberapa perabotan lainnya, seperti rak, juga televisi berukuran sedang.

TOUCH LOVE!! [CHANBAEK] [YAOI]Where stories live. Discover now