"Ka aku mau beli gulali dulu yah" ijin veronika kepada brayen.
"Gk usah... biar gw aja yang beliin gulali nya buat lu" ucap brayen lalu menarik lengan veronoka menuju stand yang menjual gulali itu.
"Pak satu gulali rasa melon sama satu gulali yang warna pink yah pak" ucap brayen.
Mata veronika berbinar binar saat melihat gulali yang berwujud seperti kapas itu di buat.
"Ini dek gulali nya" ucap bapak bapak yang menjual gulali. Ia menyodorkan dua gulali yang telah di pesan brayen tadi.
Brayen pun mengambil dua gulali tersebut lalu menyodorkan uang berwarna biru kepada bapak bapak tadi.
"Ini dek kembalian nya" ucap penjual gulali tadi.
"Makasih yah pak"
Setelah membeli gulali brayen berniat mengajak veronika menaiki wahana bianglala.
"Makan nya jangan blepotan dong ver" ucap brayen sambil menghapus jejak gulali yang menempel di pipi veronika dengan ibu jari nya. Hal tersebut membuat veronika memblushing karena perlakuan dari brayen.
"Aduhh jantung aku pen copot"-batin veronika.
"Ver kita naik bianglala yuk" ajak brayen yang di angguki oleh veronika.
Ketika sudah sampai di depan bianglala brayen pun membeli tiket untuk menaiki bianglala. setelah itu mengantri untuk mendapatkan giliran.
"Lu gk takut ketinggian kan ver?" tanya brayen kepada veronika.
"Gk kok ka" setelah menjawab pertanyaan brayen tiba lah giliran veronika dan brayen untuk menaiki wahana bianglala.
Setelah menaiki bianglala pun berputar.
Didalam bianglala veronika masih saja menghabiskan gulali yang di beli nya tadi sedangkan brayen sudah menghabiskan nya duluan.
"Verr.... kalo makan tuh pelan pelan" ucap brayen kepada veronika.
"Heheh iya ka" ucap veronika. setelah itu hal yang mengejutkan terjadi dengan perlahan brayen memajukan tubuh nya membuat veronika berhenti memakan gulali nya.
"Aduh ini orang mau ngapain sih"-batin veronika.
"Euhmm... ka mau ngapain?" Tanya veronika namun tidak di tanggapi oleh brayen. Namun hal yang memalukan ketika jarak antara veronika dan brayen semakin menipis veronika memejamkan mata nya dan tanpa di duga brayen hanya mengapus jejak gulali nya untuk ke dua kali.
"Itu gulali yang lu makan blepotan di pipi lu ver" ucap brayen yang hampir tertawa karena melihat reaksi dari veronika.
"Shitt gw pikir dia bakal nyium aku.. ishhh aku geer banget"-batin veronika.
Setelah kejadian itu suasana yang ada di dalam bianglala terasa canggung.
Mereka berdua hanya menikmati pemandangan yang di suguhi dari atas.
"Apa ini moment yang pas?"-batin brayen bertanya tanya pada dirinya.
"Ehem... ver" panggil brayen kepada veronika.
"Ver pertamakali gw ketemu lu entah kenapa lu sangat berbeda dari cewe yang lain yang pernah gw temui." ucap brayen terhenti sambil memikirkan kata kata selanjutnya yang akan di utarakan nya.
"Terus pas gw di deket lu entah kenapa gw ngerasa nyaman aja. Yah memang pertemuan kita itu baru sebentar, Tapi......." ucap brayen terhenti karena memikirkan bagaimana cara nya menembak cewe yang ada di hadapan nya.
"Tapi... gk tau kenapa sekarang gw jadi suka sama lu"
Deg.. "jangan bilang ka brayen mau nembak. Aduhhh aku harus gimana"-veronika.
"Ver lu mau kan jadi pacar gw ucap brayen yang sambil mengeluarkan sebuah tempat cicin berwarna merah dan membuka nya di depan veronika. Saat itu situasi nya sangat mendukung ditambah bianglala yang di tempati veronika dan brayen mencapai puncak nya.
"Will you be my girl friend?"
Tanpa di sadari veronika langsung memblushing. Detak jantung nya tak beraturan dan tangan nya berkeringat dingin entah lah dia saat ini sangat malu dan rasanya ingin terbang.
Setelah di pikir pikir oleh veronika entah ada dorongan apa dia untuk menjawab pertanyaan brayen tadi.
"Hmm... iya ka aku mau" saat ketika veronika mengucapkan kalimat itu terdengar..
Duarr... shutt...duarrr.
Terdengar suara petasan yang terpampang indah di depan nya. Sungguh ini sebuah kisah pertemuan yang singkat antara veronika dan brayen yang berakhir menjadi sebuah hubungan yang berstatus pacaran.
Setelah menerima permintaan brayen akhirnya brayen memakaikan cincin yang dia beli untuk veronika. Dia memakaikannya di jari manis veronika.
"Fix...sekarang kita pacaran kan?" Tanya brayen sekali lagi memastikan bahwa hari ini adalah hari dimana dia dan veronika berpacaran.
"Iya ka" ucap veronika yang memblushing.
"Masa sama pacar sendiri masih aja malu" ucap brayen menggoda veronika, lalu kemudian memeluk veronika dari samping. Sungguh saat ini mereka berdua sangat bahagia. Entah lah apa saja yang akan di hadapi mereka masing masing setelah ini.
"Ver.... ini tanggal berapa yah?"tanya brayen kepada veronika yang sedari tadi di peluk nya dari samping sambil mengelus puncak kepala veronika.
"Tanggan 12 desember" ucap veronika.
"Berarti kita tanggal jadian nya tanggal 12 kan?" Tanya brayen.
"Iya"
Setelah acara pengungkapan rasa antara brayen dan veronika akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.
TBC
hayo siapa yang baper.... enak yah jadi veronika di tembak nya itu sosweet banget.
kalo kalian di tembak nya dari mana hayo... wkwkwk
yudh jangan lupa vote and comennt yah guys cerita nya akan berlanjut lagi kok
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
YOU ARE READING
Extricate Erstwhile
Teen FictionExtricate Erstwhile yang artinya melepaskan yang dulu, merupakan cerita dari sepasang anak remaja kelas X dan kelas XI. Ialah veronika octaviana ank baru kelas X jurusan Akutansi yang menjadi siswi baru di SMK Bina Bangsa School yang tidak sengaja m...
part 3
Start from the beginning
