~ 9. Arletta Aiza ~

Start from the beginning
                                    

"Okey, gue setuju. Lo berdua cepet bawa bangsat itu ke rumah sakit. Biarin cewek gue ikut juga," Vino menunjuk dua anak buahnya.
_______________

Bara masih terbaring lemah di rumah sakit. Aiza masih setia menunggunya di sofa yang berada agak jauh dari ranjang Bara. Karena sekarang masih musim liburan, jadi Aiza tidak disibukkan oleh tugas-tugas sekolah. Sekarang, dia juga tinggal sendiri. Orang tua Qania akan selalu membiayai Aiza sampai dia mendapat pekerjaan, tetapi mereka tidak bisa menemaninya dikarenakan tuntutan pekerjaan dan juga sekolah Qania.

Aiza sudah mengabari kedua orang tua Bara. Dia mendapatkan kontaknya dari papa Qania. Papa Qania sempat bertanya tapi Aiza segera memutuskan panggilannya.

Orang tua Bara pun datang, mereka terlihat begitu khawatir, bahkan bunda Bara pun langsung memeluk Bara yang terbaring lemah sekarang.

"Aiza, terima kasih sudah membawa Bara ke rumah sakit," ucap bunda Bara yang memang sudah mengetahui Aiza sejak mereka bertemu di rumah Qania beberapa hari yang lalu.

"Iya Tante sama-sama. Maafin Aiza ya Tante gara-gara Aiza, Bara jadi begini."

"Maksud kamu?"

"Tadi Aiza disentuh sama temen cowok Aiza. Aiza gak mau kalau Aiza disentuh sama cowok yang bukan mahramnya Aiza. Tiba-tiba Bara dateng gitu aja terus nonjok cowok tadi, terus Bara di tonjok balik sampe dia kayak gini," jelas Aiza dengan gaya polosnya.

"Tante gak akan marah kok, malah Tante bersyukur kalau Bara bisa melindungi seorang perempuan dari gangguan orang yang bukan mahramnya," bunda Bara pun mengelus pipi Aiza.

"Aaaaa," sebuah erangan dari Bara pun terdengar. Bunda Bara segera melihat anak semata wayangnya tersebut. Ayah Bara hanya terdiam, dia merasa ada yang salah dengan apa yang dia lakukan.

"Aiza pamit ya Tante, Bara, Om. Maaf udah bikin Bara jadi kayak gini. Assalamualaikum," Aiza berpamitan. Dia tidak kuat melihat Bara seperti tadi. Jantungnya juga berdegup kencang saat matanya dan mata Bara bertemu meskipun hanya sedetik.

"Gak mau dianter sam Ayahnya Bara?" Tawar bunda Bara.

"Enggak Tan, Aiza bisa pulang sendiri kok," tolak Aiza halus.

Aiza pun berjalan menuju ke gerbang rumah sakit, ternyata Vino sudah menunggunya sejak tadi. Aiza merutuki dirinya sendiri yang mau-mau saja menuruti permintaan Vino, tapi dia bisa apa? Ya sudahlah Aiza sudah berserah diri pada Allah dan biarkanlah waktu yang menentukan.

Aiza terpaksa masuk ke mobil Vino, tapi dia duduk di belakang bukan di depan. Vino pun melajukan mobilnya menuju rumah Aiza. Vino sudah mengetahui alamatnya melalui anak buahnya yang membututi Aiza beberapa hari yang lalu.

"Nah, udah nyampe nih. Silahkan turun bidadari surgaku," ucap Vino yang tentu saja membuat kuping Aiza menjadi panas. Aiza pun turun tanpa mengucapkan apapun.

"Eh udah dianterin juga gak mau bilang apa-apa gitu? Lo udah jadi pacar gue Za inget itu!" Teriak Vino dari kaca mobil. Aiza yang mendengarnya hanya diam, dan diam. Dia mempercepat langkahnya lalu masuk rumah dan mengunci pintu.

Aiza melepas sneakers yang dia kenakan lalu berlari ke kamarnya. Seperti yang sebelum-sebelumnya, Aiza akan menumpahkan seluruh air matanya disini. Aiza terus menerus merutuki hal yang dia lakukan. Pikiran bunuh diri kembali bergentayangan di otaknya tapi Aiza tidak akan pernah melakukan hal itu lagi.

Di sela-sela tangisannya, Aiza mengirim chat pada Dinda. Sudah beberapa hari mereka tidak pernah berkomunikasi. Aiza sangat merindukan Dinda. Dia tidak ingin persahabatannya hancur. Aiza akan menutupi hal ini. Dia tidak ingin Dinda membencinya dan akan menjauhi dirinya.

Curut 🐀

Assalamualaikum
Dinda, apa kabar?
Gue kangen sama lo


Aiza berharap Dinda akan membalasnya. Aiza pun memilih untuk berwudhu dan membaca ayat suci Al-Qur'an agar dia bisa merasa lebih tenang. Sekarang, hal ini sudah menjadi rutinitas Aiza sehari-hari. Saat dia sedih, senang, ataupun rindu pada orang tuanya, Aiza akan membaca Al-Qur'an. Menurut Aiza, Al-Qur'an adalah seorang sahabat yang selalu bisa menenangkannya dan juga mengobati hatinya yang tengah sakit.
_______________

Alhamdulillah bisa Up lagi 😊

Happy reading ya 😎

Jangan lupa voment 😉

See you 👋

Arletta Aiza Where stories live. Discover now