~ 8. Arletta Aiza ~

Începe de la început
                                    

"Kapan-kapan deh. Ini aja udah bikin aku gak mau pulang," Aiza tertawa kecil. Mereka pun berjalan-jalan dan sesekali berswafoto untuk mengabadikan momen-momen yang mungkin tidak akan terulang kembali.

Sesuai perjanjian mereka tadi malam, Aiza dan Qania tidak bisa berlama-lama disini dikarenakan masih banyak destinasi wisata yang akan mereka kunjungi hari ini, hanya hari ini!

"Za, kita gak bisa lama-lama nih."

"Terus setelah ini kita mau kemana?" Tanya Aiza sambil memotret keindahan Gunung Rinjani.

"Kita ke Pantai Pink, Za" ajak Qania.

"Ya udah deh yuk," ajak Aiza. Mereka pun segera memasuki mobil.

Hamba sangat bersyukur ya Allah karena hamba bisa menikmati karyamu yang indah ini. Meskipun hanya sekejap tapi berhasil membuat hamba terpesona. Terima kasih telah memberi hamba kesempatan untuk menikmatinya, batin Aiza.

 Terima kasih telah memberi hamba kesempatan untuk menikmatinya, batin Aiza

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Tujuan kedua mereka adalah Pantai Pink atau Pink Beach yang terletak di kawasan Sekaroh, Jerowaru, Lombok Timur

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Tujuan kedua mereka adalah Pantai Pink atau Pink Beach yang terletak di kawasan Sekaroh, Jerowaru, Lombok Timur. Perjalanan dari gunung Rinjani menuju kesana menempuh waktu cukup lama yaitu 3 jam 28 menit.

Tetapi dengan waktu yang cukup lama dan diselimuti rasa letih, semua terbayarkan dengan keindahan yang disuguhkan oleh Pantai Pink.

Aiza dan Qania pun dengan begitu antusias turun dari mobil dan berlari di pinggiran pantai. Setelah melihat keindahan pantai ini, seakan-akan rasa letih yang mereka rasakan tadi hilang seketika.

Sekali lagi, karya terindah dari Allah bisa mereka nikmati

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Sekali lagi, karya terindah dari Allah bisa mereka nikmati. Untuk sejenak, Aiza terdiam. Ingatan tentang Bara, ayah, dan mamanya kembali terlintas. Rasa sedih, kesal, senang, bercampur menjadi satu. Qania yang memanggilnya dari tadi pun tidak dia hiraukan.

"Za! Woy! Kenapa sih?" Qania yang sejak tadi sibuk memotret pemandangan Pantai Pink pun berhenti sejenak.

"Eh, Bara?" Aiza pun menutup mulutnya, semoga Qania tidak mendengar apa yang dia katakan.

"Kamu bilang apa Za?" Selidik Qania.

"Enggak ada kok hehe," elak Aiza. Aiza pun bangkit lalu menarik tangan Qania untuk mengabadikan moment langka ini.

Karena sudah terlalu letih mengelilingi pantai, mereka pun beristirahat sejenak.

"Za, kamu mau es krim gak?"

"Mau dong," jawab Aiza.

"Aku beliin dulu ya, kamu tunggu disini. Inget tas aku dijagain tuh," Qania pun pergi membeli es krim untuknya dan Aiza. Aiza yang merasa gabut pun berinisiatif membuka handphone Qania. Saat membuka WhatsApp, ternyata nama Bara terpampang jelas disana. Bara baru saja mengirim pesan untuk Qania dan belum sempat Qania baca. Terpaksa Aiza yang membacanya.

Bara ❤

Assalamualaikum
Qania, maaf aku ganggu kamu
Hari ini aku sama Ayah dan Bunda akan ke Lombok dan menemui keluarga kamu, saya harap kamu tidak keberatan.
____________

Degg!

Jantung Aiza berdetak kencang. Apa yang harus dia lakukan nanti jika Bara akan berkunjung ke rumah Qania?

Di tengah-tengah lamunannya, Qania datang membawa dua es krim di tangannya.

"Za, nih es krimnya, jangan ngelamun terus entar kesambet lagi," ejek Qania yang membuat Aiza tersadar dari lamunannya dan tertawa kecil.

"Nia, kayaknya kita harus balik deh. Udah mau Dzuhur nih, Bara juga mau ke Lombok katanya."

"Hah? Masa sih?"

"Liat aja chat nya dia tuh," dengan sigap Qania meraih handphonenya dan melihat chat dari Bara.

"Astaghfirullah, ya udah deh Za balik yuk. Es krimnya dimakan nanti aja."

"Iya Nia sabar dong," mereka pun segera pergi dan memasuki mobil. Aiza pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang agar mereka bisa lebih cepat.
______________

"Qania, Aiza, turun nak di bawah ada keluarga Bara nih," mama Qania mengetuk pintu kamar Qania dan menyuruh mereka keluar. Malam ini, keluarga Bara sudah berada di Lombok. Mereka pun datang ke rumah Qania hanya untuk berkunjung sebentar.

"Iya Ma, kita turun nih," saut Qania dari dalam. Mereka pun turun. Detak jantung Aiza semakin kencang disaat tatapannya beradu dengan Bara. Dia pun menundukkan pandangannya.

Setelah sampai, mereka duduk di satu  sofa. Aiza terus menundukkan pandangannya dan berusaha mengontrol detak jantungnya.

Andai aja, yang dijodohin sama aku itu kamu Aiza, tapi tenang aja aku akan perjuangin kamu semampu aku, batin Bara
______________

Gak ada ucapan untuk part ini.

Author lagi sakit huhu jadi curhat 😩😅

Jangan lupa voment 😉

See you 👋

Arletta Aiza Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum