OTY 09. Cowok Idaman Yerisha (Katanya)

Start from the beginning
                                    

Saelin mengangkat tangan, hendak melambaikan tangan menyapa, tapi diurungkannya karena sepupunya pasti tak akan suka. Akhirnya ia dan orang itu hanya berpandangan dan saling melemparkan senyum.

"Senyum ke siapa kamu?" tanya Yerisha curiga.

"Hmmmmmm. Kepo."

"Cih. Main rahasia-rahasiaan."

"Nggak semua hal harus kubagi ke kamu kan, Yer," balas Saelin yang terang-terangan ingin membalas ucapan Yerisha yang tadi.

"Terserah. Lagipula aku nggak penasaran tuh."

"Bagus deh," jawab Saelin singkat memperhatikan sosok yang tadi disapanya berjalan mendekat.

Sosok itu berhenti di samping meja mereka dan berucap." Boleh gabung?"

Yerisha menoleh ke sumber suara, sedikit terkejut melihat siapa yang berada di saling mejanya.

"Boleh lah. Pasti boleh," ucap pemuda satunya langsung duduk di kursi kosong di samping Yerisha. "Hei, kita ketemu lagi. Yerisha kan?"

Yerisha hanya tersenyum canggung, mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan pemuda itu yang mengajaknya bersalaman.

Sementara pemuda yang barusan bertanya memilih duduk di samping Saelin.

"Aku Hendra Deryan, panggil saja Dery," ucapnya menunjuk dirinya dengan semangat.

"Aku Hendra Deryan, panggil saja Dery," ucapnya menunjuk dirinya dengan semangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ah iya," jawabnya singkat, teringat pernah bertemu pemuda itu saat ospek.

Saelin yang duduk di depan mereka tersenyum tipis melihat Dery tak mengalihkan pandangan dari Yerisha sementara Yerisha malah sibuk mengaduk es coklatnya dengan sedotan. Jelas Dery tertarik pada Yerisha tapi sayangnya sepupunya itu sebaliknya.

"Dery, mau pesen apa?" tanya Ode mengulurkan buku menu yang tadi ia ambil dari kasir.

"Terserah saja," ucap Dery masih memandangi Yerisha walau gadis itu tak mempedulikannya.

"Kak Ode sama kak Dery habis dari kampus?" tanya Saelin menjadi penengah di antara mereka.

"Iya. Nanti mau balik lagi ke kampus, ada janji dengan dosen. Kira-kira masih sejam lagi," jawab Ode memandang sekilas Saelin lalu kembali memandang buku menu di tangannya.

Saelin menganggukkan kepala. Sebenarnya Saelin sedikit heran saat mengetahui Dery juga anak FK seperti Ode. Siapa sih yang akan menyangka pemuda yang hobinya becanda itu ternyata calon dokter? Nggak ada.

Saat Ode sedang memperhatikan buku menu, Yerisha diam-diam mencuri pandang ke arah pemuda itu. Dia masih mempertanyakan ucapan penjual martabak semalam.

Apa benar pandangan Ode padanya berbeda?

Pemuda itu, Ode sedikit memiringkan kepala, menatap buku dengan wajah serius seolah sedang membaca buku kedokteran.

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now