Second /shockingly/ vision

2.9K 575 336
                                    

"Tuan Sehun bilang hari ini hingga lusa, The Husky akan berada di Taiwan untuk pertemuan bisnis."

Asisten nya menjelaskan. Membungkuk berkali kali setelah melihat reaksinya. Beberapa guard di kanan dan kirinya diam diam gemetar.

Byun Baekhyun memang kecil dan tak suka memukul (dia hanya suka menembak, by the way) tapi saat marah, dia hanya perlu satu kalimat untuk memecat semua orang sebagai pelampiasan tanpa pikir panjang. Tak seberapa khawatir juga karena Prive Crop punya yayasan khusus yg melatih ribuan pelamar kerja sebelum diterima sepenuhnya. Dia bisa kehilangan seratus orang terpercaya dan memiliki dua ratus orang baru keesokan hari.

"Oke. Tanyakan lagi lusa."

Ia akhirnya bicara setelah beberapa saat menahan diri agar tak meledak. Asisten dan para bodyguard nya menghela nafas lega tanpa ia ketahui. mereka pergi setelah menerima perintah.

Segera setelah pintu ruangan tertutup dan ia sendiri, kepalanya ia sandarkan pada kursi dan bibirnya mengerucut dengan alis menukik karena sebal.

"Dia benar benar menghindariku, huh?"

Ia berbisik. Menatap langit langit dengan resah. Beberapa detik berlalu dalam keheningan sebelum kemudian kakinya menendang nendang udara melampiaskan kekesalan.

"Park Chanyeol bodoh! Bodoh!"

Tangannya bergerak menjambak rambutnya sendiri. Lalu ia menjatuhkan dagu di antara lipatan tangan. Wajahnya sedih dan ia cemberut seperti anak kecil yg kehilangan boneka beruangnya.

"Aku hanya ingin ucapkan terimakasih.."

Benar. Baekhyun hanya ingin bertemu dan berterima kasih. Juga untuk meminta penjelasan atas apa yg sebenarnya terjadi. Sudah seminggu sejak kejadian itu. Seminggu sudah berlalu sejak Chanyeol menyelamatkannya dari si keparat kecil Kim Mingyu (dia dan perusahaan kecil nya sudah baekhyun luluh lantakkan, jangan khawatir) dan ayahnya sama sekali tak mengatakan apapun. Jelas ada yg terjadi dan siapapun itu yg berbicara lewat telepon benarlah bukan ayahnya. Baekhyun ingin tahu. Tapi Park Chanyeol selalu saja ada jadwal setiap kali Baekhyun ingin bertemu.

Dia kepala perusahaan besar dan ketua kelompok mafia ternama, oke, Baekhyun mengerti. Tapi apakah 10 menit saja tak bisa ia sisihkan? Kenapa ia kejam sekali? Apa karena Baekhyun datang dari perusahaan legal jadi ia takut Baekhyun menjebaknya? Atau ia sudah lupa pada Baekhyun? Atau dia hanya tak sudi bertemu karena masih marah atas kelakuan kekanakan dan tuduhan Baekhyun malam itu?

Tapi Baekhyun sudah minta maaf. Dia saja tidak dengar.

"Lagipula kenapa aku begitu bersikeras untuk bertemu?"

Ia berbisik pada diri sendiri. Sebenarnya ia juga tak tahu mengapa ia begini. Baekhyun menanyakan pertanyaan ini didalam kepala setiap hari. Mengapa pula ia harus bertemu? Jika memang Park Chanyeol tak ingin, ya sudah. Kenapa repot-repot meminta asisten nya datang ke perusahaannya tiap hari?

Tapi kemudian ia menggeleng. Ini hanya untuk formalitas dan kepentingan image nya sebagai direktur muda yg sedang diatas ketenaran. juga memperjelas apapun yg terjadi malam itu (termasuk didalamnya mengapa ia peduli, bagaimana ia bisa datang dan mengetahui posisinya, siapa lelaki di telepon yg mengaku sebagai ayahnya) dan yang terpenting... Dia perlu mengucapkan terimakasih secara langsung. Oke? Jangan berpikir macam macam.

"Apa yg harus kulakukan? Menyusulnya ke Taiwan?"

Kini telapak tangan kanannya menyangga dagu. Bibirnya mengerucut. Jemari tangan satunya mengetuk meja berkali kali.

"Tuan Baekhyun"

Konsentrasi nya pecah oleh suara ketukan pintu. Asisten nya bilang Ayah nya ingin bertemu. Ia berdiri dan berjalan sambil menghentakkan kakinya. Merapikan jas sebentar kemudian keluar dengan wajah serius andalannya.

WITH OR WITHOUTTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon