Sementara itu Taeyong langsung keluar dari kamar Jaehyun. Senyuman terlihat di wajah cantiknya, diaa bahagia... benar-benar sangat bahagia, dan dia berharap jika kebahagiaan ini akan ia rasakan selamanya. Langkahnya terhenti ketika melihat Ten bergegas menghampirinya dengan raut wajah yang sangat panik.

" Tennie, ada apa ? "

" Taeyong... ini gawat... ini gawat. "

" Ada apa ? Tenanglah Tennie, jangan terburu-buru seperti itu. Ada apa sih ? " 

" Dia... dia.... Jaehyun itu.... "

" Ada apa denganku ? "  Jaehyun mengerutkan keningnya bingung ketika dia mendengar Ten menyebut namanya. Ia berjalan menghampiri Taeyong dan melingkarkan lengannya di pinggang Taeyong, sedikit menariknya agar tubuh Taeyong lebih dekat dengannya. 

" Jaehyun itu sangat mencintai Taeyong... hehe. Itu maksudku. Ya.. itu maksudku. " Ten menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia tampak sangat gugup apalagi melihat bagamana raut wajah Jaehyun yang sangat dingin itu. 

Sedangkan Taeyong, dia terdiam. Dia tahu jika bukan itu yang Ten maksud. Namun kemudian dia menoleh kepada Jaehyun dan tersenyum, berusaha untuk mengalihkan perhatian kekasihnya itu.
" Ya, aku tahu jika Kapten Jung yang sangat tampan ini hanya mencintaiku. Bukankah begitu sayang ? "

" Tentu. " Jaehyun menoleh ke arah Taeyong dan kemudian mengecup singkat bibir kekasihnya itu. Lalu ia mengajak Taeyong untuk segera pergi, meninggalkan Ten yang hanya bisa menghela nafasnya pelan. 

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong dengan sangat erat, seolah jika genggaman mereka terlepas, dia akan kehilangan Taeyong. Ia menoleh kepada Taeyong dan berbisik di telinga pria mungil itu, " Aku mencintaimu, " bisiknya.

" Aku juga. Sangat-sangat mencintaimu. " Rasa bahagia kini membuncah di hati Taeyong. Dia merasa jika semua beban di hatinya hilang dan digantikan dengan semua rasa bahagia karena Jaehyun.

" Wohooooo, pasangan baru kita. " Johnny berteriak gembira ketika melihat Jaehyun dan Taeyong. Begitu pula dengan Yuta, dia tersenyum lebar melihat kedua temannya itu.

" Bro, aku senang karena akhirnya kau bisa move on dari Winwin. " lanjut Johnny, ia menghampiri Jaehyun dan menepuk pelan pundak temannya itu.

Taeyong terdiam, ia mengerutkan keningnya bingung ketika mendengar ucapan Johnny. Sedangkan Jaehyun, ia kemudian berdehem sejenak, dan semakin mengeratkan genggaman tangannya dengan Taeyong. Ia menoleh kepada Taeyong yang terlihat menunjukkan kebingungan di raut wajahnya. " Ya, dan aku sangat beruntung bisa mendapatkan seorang Lee Taeyong. Aku sungguh sangat sangat beruntung. ", ucap Jaehyun, mengecup singkat pelipis Taeyong. 

Seolah sadar jika tadi dia mengucapkan perkataan yang salah, Johnny kemudian berdehem pelan, ia tersenyum kaku kepada Jaehyun dan Taeyong, " Maksudku... aku senang akhirnya kau bisa mendapatkan Taeyong. Hehehe.. "

Taeyong hanya terdiam, tidak bereaksi apapun. Entahlah dia merasakan perasaannya tidak menentu. Namun kemudian dia berusaha untuk menyingkirkan perasaan buruknya itu. Dia tidak boleh egois, Jaehyun sengaja membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan hubungan mereka berdua. Dia tidak ingin merusak suasana.

Jaehyun menarik tangan Taeyong, dan mengajak pria mungilnya itu untuk duduk di sofa. Walaupun mereka sudah duduk pun, Jaehyun sama sekali tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, " Aku mencintaimu, " bisiknya di telinga Taeyong. Sesekali ia menciumi pipi Taeyong.

" Aku dan Ten pergi ke minimarket dulu, kami ingin membeli snack. Tidak enak kan jika minum Wine tidak disertai dengan makan Snack. " Ucap Johnny. Sebenarnya tujuan utamanya itu adalah agar bisa berduaan dengan Ten. Ia kemudian berdiri, dan menganggukkan kepalanya kepada Ten, mengisyaratkan pria manis itu untuk ikut dengannya. 

Wrong NumberWhere stories live. Discover now