TROIS

1.1K 162 17
                                    

Minjoo tidak bisa tidur. Meskipun ia sadar betapa lelah tubuh, pikiran dan hatinya saat ini. Tapi saat ia mendengar seorang pelayan memasuki kamarnya untuk segera bersiap sarapan bersama Yujin, mau tidak mau ia harus menurutinya.

Toh, ia sudah melangkah ke sebuah dunia yang baru.

Setelah selesai mandi dan berpakaian kemudian didandani oleh sang pelayan yang mengeluh karena matanya membengkak, Minjoo sadar ia akan makan bersama Yujin di ruangan yang bukan kamarnya.

Dan ia teringat peraturan yang dikatakan padanya.

"Uhm, Yujin mengatakan padaku, aku tidak boleh keluar dari kamar in-"

"Tenang saja," potong pelayan tersebut. "Tuan memberi ijin pada anda untuk keluar dan makan bersamanya pagi ini."

Minjoo mengangguk dan memilih untuk mengikuti sang pelayan dari belakang. Saat keluar dari kamar tersebut, Minjoo sadar betapa luasnya rumah yang mulai sekarang akan ia tempati sebagai seorang simpanan mafia.

Kemarin ia tidak sempat untuk memperhatikannya karena pikirannya dipenuhi oleh keluarganya. Kini, setelah matahari bergantung di langit ia bisa melihat dengan jelas pula betapa luar biasanya halaman yang terlihat dari jendela lorong yang ia lewati.

Setelah berjalan untuk beberapa saat, pelayan tersebut membuka sebuah pintu besar dan bergeser untuk memberi jalan padanya.

"Selamat pagi."

Tubuh Minjoo menegang saat mendengar suara yang ia takuti menyapanya. Sosok pemilik suara itu duduk di ujung sebuah meja panjang buatan barat yang dipenuhi oleh berbagai macam makanan mewah.

Tetapi bukan hanya Yujin yang duduk di meja makan itu sendiri. Ada beberapa orang yang duduk bersamanya, menatap dengan pandangan bertanya-tanya. Dan salah satunya, pria yang ia kenali sebagai Hyewon.

"S-selamat pagi."

Yujin tersenyum, "Duduklah di sebelahku."

Minjoo menuruti perintah Yujin dengan berjalan menunduk, seakan merasa malu dengan semua tatapan yang tertuju padanya. Ia paling tidak suka ditatap sekaligus oleh orang banyak.

"Wow, Bos. Siapa dia?" celetuk salah seorang pria.

"Pasti dia yang Bos katakan tadi malam," ujar Yena.

"Cantik juga! Hot banget lagi!" sahut pria lain.

"Hmm, jarang sekali ada yang benar-benar cantik sepertinya."

Hyewon berdecak,"Merepotkan. Diam dan Bos akan memperkenalkannya pada kalian!"

Yujin terkekeh, kemudian berdehem membuat semua mata berpindah untuk menatap sang ketua yang siap untuk berbicara.

"Oke. Dia Minjoo, wanita baruku yang akan kalian hormati dan jaga mulai saat ini. Karena.." Yujin melirik Minjoo. "Dia adalah tawanan berharga kita."

"Tawanan?" tanya seorang pria.

Yujin mengangguk,"Masih ingat si brengsek Kim Chaewon? Ini adiknya."

Suasana ruangan berubah menjadi aneh dan tegang. Semua mata yang tadinya fokus pada Yujin, kini beralih kembali pada Minjoo yang membuat gadis itu semakin salah tingkah dan menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Benar juga. setelah dilihat-lihat mereka terlihat mirip," ucap salah satu pria

"Luar biasa Bos bisa mendapatkannya!" sahut pria bermata besar sambil mengacungkan jempolnya.

Minjoo ingin menghilang saat itu juga.

Mata Yujin melirik Minjoo, mengerti perasaan gadis itu yang membuatnya ingin sekali semakin menjahilinya. Ia kemudian menepuk bahu Minjoo, membuatnya terkejut dan menatap Yujin bingung.

Marry the DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang