44

10.7K 621 97
                                    

"maaf ya Li.. lagi-lagi Diana nyari masalah begini, dulu juga pernah terjadi kesalahpahaman begini, Jihan dulu adalah teman dekat saya dan dia juga pernah di perlakukan begitu sama si Diana, kaya kamu tadi" Ujar pak Daniel sambil menatapi aku yang masih bengong sambil meneguk sebotol air putih.

Mungkin pikiranku akan lebih tenang dengan air putih, aku memang selalu merasa deg-degan ketika sehabis berbicara dengan orang dengan suara tinggi.

Ternyata pak Daniel berfikir bahwa ini adalah sebuah kesalahpahaman Diana karena melihat aku bersama pak Daniel tadi.

Padahal aku juga ada masalah pribadi dengan Diana. Apa lebih baik aku ceritakan masalahku yang sebenarnya.

"Pak, Diana adalah selingkuhan suami saya"Cetusku lalu menetes air mataku.

Pak Daniel melotot kaget "serius? Kamu gak lagi bercanda kan Li?".

"Pak! Ini masalah yang jujur membuat saya lebih dari serius. Saya sudah dua kali debat begini dengan Diana, saya enggak tahu pak apa salah saya.. sampai harus di perlakukan begini... saya pikir kehidupan saya setelah menikah akan jauh lebih baik dari sebelumnya ternyata salah, saya jadi lebih sulit untuk mencari ketenangan"

"Lalu? Kamu masih sabar dengan perlakuan suami kamu? Dia tau kalau kamu mengetahui perselingkuhannya??".

Pak Daniel benar-benar seakan bicara empat mata tanpa menoleh ke arah lainnya.

"Dia enggak tahu, dan saya sudah punya keputusan sendiri yang mungkin lebih baik untuk saya dan juga dia"

"Li... Suami kamu akan menyesal udah menyia-nyiakan perempuan seperti kamu. Kamu baik, lucu dan juga mandiri. Dia memilih Diana perempuan matre yang rela menghalalkan segala cara" Cetus pak Daniel.

Pak Daniel menyodorkan tisu untuk aku menghapus air mataku.

"Pak, saya kok malah jadi curhat sama bos. Maaf pak" kataku lalu mengusap air mataku.

"Emangnya sama bos gak boleh curhat? Boleh Li, kamu boleh curhat panjang sama saya. mungkin saya gak bisa bantu apa-apa tapi kan lumayan meringankan beban pikiran kamu".

"Terima kasih banyak ya pak Daniel, sebenernya saya takut mau cerita ini semua karena aib suami saya, tapi saya sendiri bingung harus menghadapi iblis bernama Diana sendirian"

"Kalau kamu perlu bantuan, ngomong ke saya ya"

Pak Daniel tersenyum lalu mengajakku pergi meninggalkan cafe.

Melihat aku berjalan keluar cafe dengan pak Daniel, Diana diam-diam mengambil gambar kita berdua.

"Mampus lo! Sebentar lagi lu bakal ribut besar deh sama berondong kesayangan gue haha" Cetus Diana lalu mengirim fotoku kepada Gattan.

Di tengah perjalanan menuju salon aku dan pak Daniel hanya saling diam. Biasanya aku membahas semua yang sudah ku pelajari tentang dunia permodelan.

Rasanya tidak ingin sekali mengucapkan beberapa kata di saat hati benar-benar ingin menyelesaikan semua masalah yang menjadi beban pikiran.

Gattan...
Mengapa harus aku yang merasakan semua ketakutan ini, dulu aku sangat takut ketika menikah dan suamiku punya perempuan lain, sangat takut sekali karena bagaimanapun tidak ada perempuan yang mau di jadikan cadangan.

Dan sekarang ketakutan menjadi istri yang di selingkuhi harus aku rasakan sendiri. Aku sangat takut kehilanganmu, tapi tidak ada juga perempuan yang mau mengalami nasib seperti ini.

Aku tahu kamu baik mas, aku tahu kamu bisa menyayangi orang dengan serius. Tapi mungkin bukan aku orangnya, dan jika aku harus menghadapi ketakutan ku selama ini yaitu perpisahan maka aku harus siap. Karena aku tidak mau terus-menerus menghalangi apa yang menjadi kebahagiaan kamu.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang