Happy Reading
Maaf kalau typo
***
"Aku tak tau bagaimana perasaanku ini? Sedih, Bahagia atau Marah? Sedih karena dia menyakiti hati ini, Bahagia karena dia masih mengingat aku atau Marah karena dia yang membuatku nyaman dan dia juga yang membuat hatiku sakit"***
"Appa, antal tubin ke rumah eomma hiks... " Rengek subin.
Mingyu tak menghiraukan pintaan sang anak. Saat ia melihat wajah putrinya, pasti ia akan mengingat dimana seseorang yang ia sayangi berjuang melahirkan anak mereka sampai seseorang yang ia sayangi meninggalkannya.
"Mingyu, eomma tau pasti saat kamu melihat wajah subin, kamu akan mengingat kejadian dimana bora meninggalkan kita. Eomma juga sedih nak jika melihat subin tapi syukurilah nak, subin bersama kita jika subin ikut bersama eomma nya pasti akan membuatmu terpuruk lagi. " Ujar panjang Nyonya Kim dengan mengelus kepala cucunya itu.
Mingyu pun meninggalkan tempat, dan pergi ke kamar untuk mengambil tasnya.
Setelah Mingyu pergi, subin meminta neneknya untuk mengantarkan ke rumah Jungmi.
"Halmeoni, antal tubin ke lumah eomma hiks... " Rengek subin. Nyonya kim mengelus kepala cucunya.
"Bentar ya sayang " Ujar Nyonya kim.
Mingyu pun turun setelah mengambil tas yang berada di kamarnya. Ia hanya melirik sebentar wajah putrinya. Sebelum sampai didepan pintu, Nyonya kim menahan Mingyu.
"Mingyu, eomma mohon sekali saja kamu antar subin. Cukup antar ke rumah Tuan Lee. " Pinta Nyonya kim.
Mingyu menghela nafas, ia mau tak mau harus menuruti perkataan eomma-Nya.
"Subin sayang sana ikut appa, appa akan antar subin ke rumah eomma. " Ujar Nyonya kim.
"Tintta? Katta appa. " Girang subin dengan menggandeng tangan Mingyu. Mingyu pasrah akhirnya ia mengantar putrinya ke rumah Tuan Lee.
***
Bugh*bugh*bugh*Suara dentuman dari lantai atas, seorang wanita tua menggeleng kepala.
"Sini kau anak nakal!!. "
"Eomma tak bisa nangkap hongbin. " Ledek hongbin dengan menjulurkan lidahnya.
Jungmi merasa tak terima, ia pun mengejar anak nakalnya itu.
Puk*
Setelah berlarian, akhirnya jungmi berhasil menangkap hongbin. Jungmi segera menggelitik perut hongbin.
"Hahaha.. Ampun eomma hahaha... " Pinta hongbin dengan tertawa karena di gelitiki oleh eomma-Nya.
"Rasakan ini.. "
Tingtong*tingtong*
Jungmi dan hongbin memberhentikan aktivitas mereka, Nyonya kim muncul dari arah dapur karena pintu masuk berbunyi.
"Biar jungmi saja eomma. " Ujar jungmi dan pergi meninggalkan anaknya yang main handphone jungmi.
Jungmi membuka pintu ternyata...
"Eommaaaa...tubin kangen eomma. " Teriak subin
Jungmi tak menghiraukan anak perempuan yang gemelayut di kakinya, tapi ia fokus dengan seseorang yang didepannya. Ya, seseorang itu adalah Kim Mingyu.
"Siapa sayang?? . " Teriak Nyonya Lee.
Jungmi akhirnya tersadar, ia pun menjawab pertanyaan sang eomma.
YOU ARE READING
𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 || 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐲𝐮 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐧𝐭𝐞𝐞𝐧 (𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞)
Short Story❞𝑨𝒌𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊𝒎𝒖. ❞ 𝑳𝒆𝒆 𝑱𝒖𝒏𝒈𝒎𝒊 ❞𝑷𝒆𝒏𝒚𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏, 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒔𝒂...