Chapter 8

65 34 3
                                    

Hari ini, hari yang begitu cerah. Sinar matahari menyinari kamar yang bernuansa abu-abu. Di King size nampak seseorang yang masih bergelemut di bawah selimut.

Di atas nakas, jam menunjukkan bahwa 07.30.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan seorang yeoja kecil yang melihat Appa nya masih tidur. Ia dengan hati-hati mendekati ranjang appa nya.

Ia duduk di sebelah ranjang yang tidak di tiduri oleh appanya.

"Appa irreona? Appa. " Panggil anak kecil itu.

Appanya menggeliat, ia mengucek matanya. Dan yang pertama kali ia lihat adalah putri nya.

"Subin-ah, wae?

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

"Subin-ah, wae?. " Tanya Mingyu dengan bangun dari barangnya.

Subin hanya menggeleng kepala dan ia langsung memeluk Mingyu. Mingyu  merasa aneh dengan tingkah sang anak. Ia mendongakkan kepala Subin.

"Wae Subin-ah? Gwenchana?. " Tanya Mingyu lagi.

"Appa, kenapa eomma halut pelgi dulu? Apa eomma nggak tayang lagi tama tubin?. " Tanya Subin dengan tangisnya.

Mingyu mendengar perkataan sang anak, ia langsung menghapus air mata sang anak.

"Eomma sayang Subin, eomma pergi bukan karena tidak sayang sama Subin tapi eomma di panggil sama Tuhan karena Tuhan sayang sama eomma. " Jelas Mingyu.

"Tuhan kenapa memanggil eomma, appa? kenapa nggak harut eomma yang lain? Tubin ingin punya eomma tepelti temen-temen tubin appa?. " Tangis Subin.

Mingyu melihat tangis sang anak, ia langsung memeluk Subin dengan erat. Ia nggak mau anaknya menangisi mending istrinya.

"Sst.... Tenang ya sayang. " Ujar Mingyu.

Mingyu mencoba menenangkan Subin supaya tidak menangis lagi.

~•~•~

Hari ini, hari yang sangat begitu cerah. Cocok untuk olahraga pagi. Ya walaupun akan menjelang siang tapi tidak berlaku untuk seorang wanita dan anak kecil.

Seorang wanita dan anak kecil itu tetap lari. Anak kecil itu berhenti setelah ia merasakan kelelahan.

"Eomma, Hongbin nggak kuat. Hongbin capek. " Rengek Hongbin.

Wanita itu terpaksa berhenti dari lari paginya. Ia pun menyusul anaknya.

"Ini, eomma membawa minum. Diminum dulu. " Ujar Jungmi dengan menyerahkan botol minuman.

Hongbin merebutnya dengan kasar, karena ia begitu kehausan. Jungmi melihat cara minum anaknya hanya tersenyum dan geleng-geleng.

"Hah.... Lega sekali setelah minum. " Ujar polos Hongbin. Jungmi mengelus kepala Hongbin.

𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 || 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐲𝐮 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐧𝐭𝐞𝐞𝐧 (𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα