7. Cinta Pertama

28 7 0
                                    

Beberapa murid kelas X-4 sedang sibuk menutup lapak jualan mereka. Sisanya, yang kebanyakan anak laki-laki, justru giat bergerombol di depan stan. Mereka tertawaseraya menggoda kakak kelas cantik yang lewat dengan rayuan receh mereka.

Maura yang melihat hal itu pun segera bertindak. Ia memanggil teman-temannya. Setelah mereka menoleh, Maura lekas menunjuk barang-barang yang mengganggu penglihatannya.
"Bantuin dong! Kalian anak cowok, kan, tenaga lebih gede, tuh angkatin meja sama kursi. Balikin ke kelas!" perintah Maura.

Mendengar mandat dari Maura mereka pun berseru keberatan dan melayangkan sederet kalimat protes yang tidak akan digubris oleh si ketua kelas. Perintah yang  dicetuskanoleh gadis itu harus segera dilaksanakan.

"Jangan suka ngasih rayuan gombal! Udah cepet bubar!Dasar adik kelas laknat!" timpal Renka sengit.

"Gara-gara lo nih semua jadi dicap jelek," sungut Yoga.

Ferdi yang hendak bangkit dari posisi jongkoknya menepis telunjuk Yoga yang mengarah kepadanya.
"Apaan gara-gara gue?!" Ferdi berseru tidak terima.

"Ren, dia ngajak kita mejeng di luar soalnya mau caper sama anak sebelah tapi malu kalau sendirian. Cupu emang," lapor Yoga menggebu.

Renka hanya menanggapi dengan kerutan di kening.Berbeda dengan kumpulan murid laki-laki, mereka mentertawai Ferdi hingga anak itu merasa jengah.

"Niat dia jadi pemain drum di festival tadi bukan demi kelas, tapi biar di-notice sama doi. Tebar pesona gitu, tapi ternyata dicuekin," tambah Sandi, lalu tertawa karena puas telah membeberkan modus temannya.

"Itu namanya perjuangan," elak Ferdi." Kalian tahu lagu yang kita mainin tadi? Itu lagu usulan dari Kaisar.Dia aja boleh ngasih kode masa gue enggak?"

Bian menjulurkan tangannya yang panjang untuk menjerat leher Ferdi.
"Kenapa lo bocorin?" tegurnya.

Ferdi dengan sigap menepis tangan yang singgah di lehernya sembari menggerutu. Tapi, lepas dari serangan Bian, siswa berbadan kurus itu malah dikerubuti teman-temannya yang penasaran dengan lanjutan cerita tentang Kaisar. Selagi anak yang bersangkutan tidak berada di stan, mereka memburu Ferdi untuk mengisahkan rahasia yang Kaisar punya.

Renka sendiri kembali mengingat momen saat band kelasnya tampil. Ia tidak mau perasaannya melambung lebih tinggi lagi, tapi, mata Kaisar yang curi-curi pandang kepadanya saat di atas pentas membuatnya tak bisa mengelak dari rasa bahagia. Walau sebenarnya, kebungahan hatinya juga diiringi dengan rasa gelisah. Selama urusan itu melibatkan sahabatnya sendiri, tak sepatutnya ia memakai hati untuk menyikapinya.

"Sesungguhnya dia adalah diriku.Lebih dari sekedar teman dekatmu. Berhentilah mencari karena kau telah menemukannya," senandung Bian.

Suara lembut Bian yang kembali menyanyikan sebagian lirik Akulah Dia—lagu milik Drive—memicu desir hangat di hati Renka. Gadis itu meyakinkan diri, jangan sampai ia terayun lebih dalam lagi pada perasaan yang bibitnya terasa mulai tumbuh. Selagi benih tersebut belum terlalu bersemi, ia harus membasminya sebelum terlambat.

"Kayaknya gue tahu itu lagu buat siapa."Maura menolehkan kepala pada Renka yang tersentak.

"Ya pasti buat Amaya. Siapa lagi?" Ferdi kembali berujar.

Renka yang mendengar itu seketika memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin menunjukkan air mukanya yang berubah mendung. Harapan teman-temannya pada hubungan Kaisar dan Amaya yang begitu besar, membuat gadis itu sedikit terusik.

"Gaes!"

Tiba-tiba Echa, bendahara kelas yang baru saja melaporkan pendapatan bazar hari pertama pada panitia datang dengan lengkingan suaranya.

ResetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang